Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Turun kelas di Moto2, Hernandez: Mulai dari awal lagi

Musim 2017 menandai perubahan karier Yonny Hernandez. Setelah lima musim berkompetisi di MotoGP, pembalap Kolombia itu turun kelas dan kembali bertarung di kelas Moto2.

Yonny Hernandez, AGR Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team
Yonny Hernandez, AGR Team

Tentu tak mudah bagi seorang pembalap untuk menghadapi perubahan dalam karier balap. Inilah yang kini dialami Hernandez. Ia tak mendapat tawaran untuk tetap bertahan di kelas premier usai kehilangan posisi di Aspar Team, menyusul keputusan merekrut Karel Abraham.

Kendati demikian, nama Hernandez rupanya masih dipandang di kejuaraan dunia. AGR Team, yang memulai proyek di Moto2, menunjuk ia sebagai pembalap utama dan satu-satunya di dalam tim.

Bagaimana opini Hernandez tentang MotoGP dan Moto2, serta adakah dukungan dari pemerintah Kolombia dan sponsor? Berikut petikan wawancara eksklusif kepada Motorsport.com:

Apa rasanya turun kelas dari MotoGP ke Moto2?

“Seperti mulai dari awal lagi. Setiap sirkuit berbeda. Setiap balapan, kami datang dan harus mempelajari hal dari momen pertama. Ada perbedaan dengan MotoGP, juga racing line dan posisi di atas motor. Semuanya berubah.

“Ini tentang memiliki kecepatan dan feeling pada motor lagi. (Tapi) saya merasa baik dan nyaman. Tim memberikan semua dan membantu saya untuk mencapai kecepatan. Target kami adalah memangkas jarak dengan pembalap di barisan depan. 

“Ini juga proses yang harus kami lakukan, tapi sudah jelas paruh pertama musim adalah pembelajaran. Saya rasa pada paruh kedua musim, kami harus mencoba untuk berada di depan, (karena) sudah jelas ada banyak pembalap yang berpengalaman di kelas ini. Tapi saya juga punya pengalaman dari MotoGP dan kami bisa menggunakan itu, untuk beradaptasi ke motor dengan gaya balap saya dan lalu mencoba di depan sebisa kami.

“Ini adalah perubahan yang sangat besar. Berjalan berat karena motor sangat berbeda, tidak ada piranti elektronik. Anda harus tahu, bahwa di MotoGP, Anda hanya menggunakan clutch (kopling) untuk menyalakan motor dan lalu sisanya dilakukan elektronik. Anda bisa beradaptasi di setiap tikungan, gaya balap Anda dan lainnya. Tapi Anda tidak bisa melakukan itu di Moto2.”

Apa penyebab Anda tidak di MotoGP musim ini?

“Itu karena ada kesempatan yang datang. Saya rasa ini kesempatan bagus bagi saya untuk berada di kategori ini dan mampu bertarung untuk gelar juara. Kenapa tidak? Jika kami mencapai level yang kami inginkan, maka kami bisa memperebutkan podium. Dan itu sesuatu yang mustahil untuk dilakukan di MotoGP, jika Anda tidak punya motor pabrikan.

“Ada 20 pembalap yang terpaut satu detik di sini (Moto2). Dan di MotoGP, saya terpaut satu detik dengan saya di posisi keenam atau ketujuh. Moto2 sangat berbeda, tapi ini masih kejuaraan dunia dan bahkan lebih sulit.

“Orang berpikir, hanya karena Anda sudah bertahun-tahun di MotoGP, maka Anda balapan di kategori lebih rendah dan harus menang. Ini tidak seperti itu. Ini adalah kejuaraan dunia dengan banyak pembalap di depan lebih dari MotoGP. Jika mereka ke MotoGP, mereka tidak akan punya waktu untuk bersenang-senang seperti yang diyakini semua orang.”

Bagaimana menghadapi keluar dari MotoGP musim ini?

“Tentu saja, MotoGP adalah tempat yang kami inginkan. Tapi setelah Anda berada di sini, Anda juga harus mengerti, bahwa segalanya merupakan proses. Banyak hal di MotoGP, tidak hanya tentang talenta, tapi bagaimana mempunya banyak sponsor. Atau bagaimana pemerintah mendukung Anda. Bagi saya ini sangat sulit, karena saya selalu sendirian.

“Saya tidak pernah mendapatkan dukungan apapun dari pemerintah saya di Kolombia, atau tidak punya kekuatan untuk menembus tim teratas di MotoGP. Saya selalu sendirian, tapi saya masih bisa menjalani lima musim menyenangkan di MotoGP. Dan sekarang karier saya di Moto2. Saya senang berada di sini, karena saya punya kesempatan baru untuk mencoba dan bertarung lagi demi podium.”

Mengapa kurang dukungan dari Kolombia?

“Saya yakin banyak orang di Kolombia tidak tahu saya di MotoGP. Fans jelas tahu, tapi ini tidak seperti Eropa atau Argentina. Di Kolombia, ketika saya bertemu dengan sponsor potensial, kadang-kadang mereka bertanya, ‘Apa itu MotoGP?’. Jadi, itu sedikit menyedihkan.

“Mereka selalu mendukung sepka bola dan beberapa olahraga lain. Begitulah. Saya menemukan nilai lebih dengan menjadi satu-satunya pembalap dari benua Amerika di kejuaraan dunia, melebihi sponsor di negara saya. Saya bangga mewakili negara dan Amerika Latin.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Balap di Moto2, Mackenzie resmi gantikan Kent
Artikel berikutnya Data dan fakta jelang Moto2 Perancis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia