Acosta Banjir Pujian dari Pembalap MotoGP

Rider Red Bull KTM Ajo tersebut memulai balapan dari pitlane Sirkuit Losail karena dianggap berkendara dengan berbahaya. Penalti ini diterimanya bersama enam pembalap lain.

Sebagai rookie tanpa pengalaman, tak banyak yang mengira Acosta menyuguhkan manuver impresif. Perlahan-lahan, ia mampu memotong gap dengan lawan-lawannya.

Insiden yang melibatkan Jeremy Alcoba dan John McPhee, memudahkan remaja 16 tahun itu masuk ke grup depan.

Pada akhirnya, ia mengasapi Darryn Binder (Petronas Sprinta Racing) dengan selisih tipis, 0,039 detik, di putaran akhir. Sebelumnya, memperlebar gap 0,482 detik dengan Niccolo Antonelli (Reale Avintia Moto3).

Perjalanan Acosta meraih kemenangan tersebut tak luput dari perhatian para pembalap MotoGP yang menonton sambil menunggu balapan.

Juara dunia MotoGP tujuh kali (2001-2005 dan 2008-2009), Valentino Rossi tak segan melontarkan pujian untuk pembalap belia Spanyol, yang menjadi runner-up MotoGP Qatar.

“Acosta tampil impresif kali ini, meski sudah mengesankan sejak pekan lalu, di mana dia bisa finis kedua. Tapi hari ini, dia start dari pitlane dan mampu memperbaiki lap ke lap,” kata Rossi kepada Motogp.com.

“Dia bisa menembus grup pertama. Ketika berada di kelompok depan sangat berat, tapi bisa menyingkirkan setiap orang. Di putaran terakhir, dia bahkan mampu membuka margin. Jadi itu sangat mengesankan, selamat untuknya.”

Ketika ditanya apakah Rossi akan menunggu Acosta untuk bertarung di masa depan, pembalap Petronas SRT tersebut dengan tertawa menjawab, “Ya, saya akan menunggunya.”

Sementara itu, pasangan Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins mengutarakan kekaguman kepada kompatriotnya itu. Juara dunia MotoGP 2020 tersebut sangat gembira dan terhibur dengan aksi Acosta.

“Saya sangat gembira dengan Acosta karena mulai dari pit dan kembali ke balapan untuk kemenangan ini. Selamat untuknya atas kesuksesan ini dan kemenangan yang mengesankan,” Mir menandaskan.

“Tidak ada pemimpin di Moto3 hari ini yang bisa mengebut dan membuat pace bagus. Mereka berkendara hanya untuk menyalip dalam grup, padahal mereka masih tergolong lambat. Acosta bisa mengambil kesempatan dengan sempurna dan menerapkan pace bagus, lalu tiba di grup.”

Rins menambahkan, “Sungguh gila. Ketika kami menonton balapannya, saya mendukungnya. Dia mampu memotong jarak.”