Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pedro Acosta Lebih Senang Pakai Gaya Balap Agresif

Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta, mengataka dirinya senang dengan gaya balapnya yang agresif, tapi tetap menghormati para rivalnya di trek.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kemampuan Acosta dalam mengendarai motor balap sudah tak diragukan lagi. Meski memiliki gaya balap old school, pembalap asal Spanyol itu jadi momok bagi para rivalnya.

Menjalani musim debutnya di Moto3 tahun ini, Pedro Acosta langsung membuat banyak orang terkesan dengan raihan podium kedua di Grand Prix Qatar.

Seluruh orang di paddock dan penggemar MotoGP dibuat tak percaya dengan kemenangan yang didapatkannya usai start dari pit lane di GP Doha.

Itu menjadi awal dari tiga kemenangan beruntun pertamanya di kejuaraan dunia balap motor. Hal tersebut membuatnya kokoh berada di puncak klasemen dan difavoritkan sebagai juara dunia Moto3 2021.

Kesuksesan yang didapatkan sejauh ini, diakui Acosta berkat kerja keras semua orang di dalam timnya. Oleh karena itu, ia selalu mengincar kemenangan di setiap balapan untuk dipersembahkan kepada para mekanik, kru, dan teknisi.

“Saya selalu senang memberikan trofi kepada mekanik, teknisi, dan orang-orang di pusat kebugaran,” kata Acosta seperti dilansir Motosan.

“Mereka adalah orang-orang yang membantu Anda dan terkadang Anda tak memperhatikannya. Jadi, itu salah satu cara saya berterima kasih kepada mereka.

“Tahun ini, saya hanya menyimpan dua trofi, dari kemenangan di Qatar dan balapan terakhir, selebihnya saya berikan kepada mereka.”

Baca Juga:

Pedro Acosta selalu dikatakan bisa menjadi penerus Marc Marquez karena keduanya memiliki gaya balap yang hampir sama.

Namun, pembalap 17 tahun itu ogah disamakan dengan orang lain dan ingin mencari jati dirinya sendiri di dunia balap.

“Saya dalam fase belajar saat ini. Saya hampir memenangi semua balapan. Saya start dari belakang dan bisa membalikkan keadaan, saya juga masih membuat kesalahan,” ujarnya.

“Itu semua menjadi pengalaman yang akan saya bawa untuk musim depan. Tapi pada akhirnya, saya tidak pernah menginginkan kekalahan.

“Semua pembalap menginginkan kemenangan ketika berada di trek. Tapi ketika hasil buruk datang, jangan memberikan tekanan pada diri sendiri.

“Kami memiliki tim yang sangat bagus, dan saya pikir ini merupakan salah satu keuntungan terbesar yang kami miliki.”

Berkompetisi di Moto3 harus memiliki mental dan nyali besar karena persaingan bisa terjadi di sepanjang balapan dengan kecepatan tinggi.

“Saya senang tampil agresif, tapi juga menghargai mereka yang ada di trek,” tuturnya.

“Dari luar, terlihat sangat mudah untuk meminta maaf, tetapi saya memiliki logika bahwa saya lebih senang menjadi orang yang meminta maaf terlebih dahulu sebelum mereka memintanya.”

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Max Racing Team bersama Husqvarna sampai Akhir 2023
Artikel berikutnya Tantangan Berbeda untuk Pedro Acosta di Moto3 Inggris

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia