Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Acosta Lulus Ujian Kesabaran di Moto3 Prancis

Pedro Acosta memetik banyak pelajaran dari Moto3 Prancis di Sirkuit Le Mans. Pembalap Red Bull KTM Ajo tersebut jatuh selama latihan bebas hingga lomba.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo, crash

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo, crash

Gold and Goose / Motorsport Images

Kondisi sirkuit kering dan basah membuat rookie tersebut kesulitan. Apalagi ini tahun perdananya menunggangi motor Moto3.

Tapi hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tampil buruk karena ia mengincar poin tambahan demi mengokohkan posisinya di puncak klasemen.

Acosta mampu melompat dari posisi 21 ke enam dalam dua lap. Baru sejenak menikmati kesuksesannya, ia mengalami crash dan terlempar ke urutan ke-23. Remaja 16 tahun itu merangkak ke posisi kedelapan dalam trek yang dipenuhi air.

Juara Red Bull Rookies Cup 2020 itu takjub dengan apa yang dilakukannya dalam akhir pekan di Le Mans.

“Saya tidak pernah mengalami (trek basah) itu di sirkuit yang saya sukai. Memang benar bahwa saya jatuh tiga kali dalam latihan dan satu saat balapan, tapi hal-hal itu dapat terjadi. Jika tidak, kenapa kami datang untuk balapan?” tuturnya dikutip dari AS.

“Sejujurnya, itu adalah balapan yang bagus karena kami mulai dari belakang dan bisa kembali. Lalu mengalami crash, tapi saya kira kami menyelesaikan itu dengan sangat baik. Ini untuk keseluruhan tim karena, setelah empat insiden sepanjang akhir pekan, sulit lanjut bekerja, tapi saya berterima kasih karena mereka memberi saya motor terbaik dan kesabaran mereka.”

Baca Juga:

Situasi kurang menyenangkan itu menguji kesabarannya. Acosta lulus dalam tes tersebut berkat dukungan tim secara teknik dan mental. Ia belajar bahwa ketenangan, kesabaran serta konsentrasi penuh dapat mengangkat ke tangga kesuksesan.

“Anda harus tenang. Di awal balapan, ya, saya mulai dengan tenang dan semakin kalem saat naik ke posisi kedelapan dan saya lihat orang-orang terjatuh, mencoba lebih baik dan terpeleset berputar. Momen ketika saya tenang adalah saat saya jatuh. Dari sana, itu adalah balapan untuk kembali pergi sejauh mungkin,” katanya.

Acosta mengevaluasi penyebab ia terjatuh di Tikungan 3. Pengalaman buruk tidak membuatnya trauma.

“Saya tidak tahu. Saya melepaskan rem dan jatuh dua kali di sana. Saya pikir ada banyak serpihan karet di titik itu dari pada sektor lain. Itu kenapa banyak pembalap crash di Tikungan 3.

“Saya tidak takut. Kalau tidak jatuh, maka ini tidak akan lucu,” ia menambahkan sambil tertawa.

Meski gagal naik podium, posisi Acosta dalam perebutan titel juara masih aman. Antara dirinya dan runner-up Sergio Garcia terbentang selisih 54 poin. Ia terpacu untuk kembali menuai prestasi di Moto3 Italia dan Catalunya.

“Tidak ada perbedaan dengan saat selisih kami 51. Kami harus terus bekerja dan bersiap dengan baik untuk Mugello dan Montmelo, yang akan sangat penting untuk Sachsenring dan Assen. Untuk lanjut bekerja dengan tim,” ia menandaskan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Riccardo Rossi Buktikan Punya Kualitas
Artikel berikutnya Matsuyama Masih Butuh Banyak Pengalaman Usai Debut Moto3

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia