Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pedro Acosta Perlu Main Cerdas demi Juara Moto3

Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta, masih memimpin klasemen Moto3 2021. Namun keunggulan pemuda Spanyol itu terus terpangkas akibat kehilangan banyak poin dalam beberapa race terakhir.  

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pedro Acosta muncul sebagai rookie paling dominan di kelas Moto3 dalam beberapa tahun terakhir. Tak heran bila ia hanya memiliki satu hal dalam pikirannya saat berada di trek, yakni meraih kemenangan.

Menurut Kevin Schwantz, mindset seperti itu justru dapat jadi bumerang bagi pembalap terutama ketika mereka tengah berada dalam persaingan gelar, seperti yang dihadapi Acosta pada Moto3 musim ini.

Juara dunia kelas 500cc 1993 tersebut pun memberi nasihat kepada sang rookie untuk belajar mengelola dan memanfaatkan setiap situasi saat balapan sebaik mungkin, terutama jika kemenangan sulit diraih.  

Schwantz mengatakan bahwa sebagai pembalap, tujuan utamanya adalah untuk menjadi juara dunia. Itu harapan terbesar setiap pabrikan. Acosta punya semua syarat yang dibutuhkan demi mewujudkannya.

Baca Juga:

Tetapi agar bisa memaksimalkan peluangnya, Schwantz menilai rider 17 tahun itu perlu bermain cerdas. Ia perlu menyadari jika meraih kemenangan tidak selalu penting dalam persaingan merengkuh gelar.  

“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia lebih suka memenangi balapan daripada hanya sekadar finis. Ia membandingkan kerikil dengan sampanye. Tapi kadang Anda perlu mengambil yang ada di antaranya,” ujar Schwantz dilansir MotoGP.com.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa dia tahu kapan, di trek, motor berada di spot yang tepat. Jika Anda memberinya motor yang bisa bersaing di depan dan pada akhirnya punya potensi menang, maka silakan saja.

“Namun, apabila dia berada di urutan kelima atau keenam dan mengalami beberapa masalah di tengah balapan, dia tidak boleh terus menekan sehingga tidak membuat kesalahan dan mengakhiri hari tanpa poin.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Maksud saya, ini adalah pertanyaan matematika sederhana. Jika Anda merupakan seorang pembalap muda bertalenta dengan masa depan cerah, manfaatkan itu sebaik-baiknya,” Schwantz menyimpulkan.

Sejak kemenangan dalam Moto3 Styria, Pedro Acosta tidak pernah lagi meraih kemenangan, bahkan ia belum menjejak podium. Hal ini membuatnya kehilangan banyak poin dan posisinya jadi tidak aman.

Ia memang masih berada di puncak klasemen, namun sekarang hanya unggul 30 poin atas rider Leopard Racing, Dennis Foggia, yang ada di peringkat kedua. Dengan tiga balapan tersisa, gap itu sangat mungkin dikejar.

Jika begini, Pedro Acosta perlu merenungkan nasihat Kevin Schwantz. Ia perlu membalap dengan cerdas. Kini hal terpenting adalah berusaha mencetak poin semaksimal mungkin, bukan meraih kemenangan.  

Kevin Schwantz

Kevin Schwantz

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jelang Debut Moto3 Emilia Romagna, Mario Aji Berlatih Intensif
Artikel berikutnya Quartararo dan Zarco Buat Prancis Semangat Cari Bibit Pembalap

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia