Andrea Migno Jijik dengan Kecelakaan Fatal di Moto3 Amerika
Pembalap Rivacold Snipers Team, Andrea Migno, mengklaim insiden yang melibatkannya dalam Moto3 Amerika, Minggu (3/10/2021) waktu setempat, di Austin, bisa berakibat fatal.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Balapan tersebut dihentikan pada lap ketujuh akibat kecelakaan parah yang berujung pada kibaran Red Flag. Rider CarXpert Prustel, Filip Salac, mengalami crash di Tikungan 11 sehingga lomba disetop karena steward mesti membantunya.
Karena tiga perempat balapan belum tuntas, maka restart lima lap digelar. Periode tersebut belum usai, tiba-tiba terjadi senggolan antara Deniz Oncu dan Jeremy Alcoba pada trek lurus. Motor pembalap Catalan itu terjatuh ke trek, Pedro Acosta dan Andrea Migno yang datang dari belakang tak bisa menghindari tabrakan.
Adegan berikutnya sangat mengerikan. Pemuncak klasemen Moto3 2021 dan Migno terbang dengan kecepatan tinggi di atas motor sebelum terhempas keras. Acosta bahkan sempat membentur dinding pembatas lalu jungkir balik di area pasir tepi lintasan.
Migno juga jungkir balik di atas aspal. Beruntung motor-motor di belakangnya bisa berkelit dan tidak menabraknya. Dahsyatnya kecelakaan bisa dilihat dari kerusakan pada baju balap di berbagai bagian.
Dengan gusar sekaligus takut, Migno menjawab pertanyaan dari DAZN. “Beruntung, kejatuhan itu hanya diakhiri dengan ketakutan hebat. Saya sangat takut. Jatuh seperti itu, sungguh menjijikkan untuk dikomentari, tapi itu hampir fatal,” ujarnya.
Pembalap jebolan Akademi Pembalap VR46 itu meminta intervensi pihak berwenang agar tidak jatuh korban lagi. Musim ini, sudah ada beberapa pembalap muda jadi korban lintasan, di antaranya Jason Dupasquier dalam Moto3 Italia. Pekan lalu, di WSSP300, Dean Berta Vinales meregang nyawa di Jerez.
“Masalahnya adalah Anda tidak bisa melaju seperti ini. Anda tidak harus berjalan melewati lebih banyak kesialan hanya unutk mengubah sesuatu sekarang. Siapa pun yang harus melakukan sesuatu harus melakukannya sekarang, untuk kategori ini dan lainnya. Kita tidak bisa menunggu lagi,” tuturnya.
“Itu terlihat lagi bahwa sangat bahaya balapan seperti ini. Saya tidak tahu apa yang harus kami ubah. Saya akan melihatnya, saya ingin mengubah sesuatu untuk seseorang.
“Sayangnya, hari ini, saya hanya takut terjatuh, tapi sesuatu yang lebih buruk dapat terjadi.”
Migno berasal dari Cattolica, yang juga tempat kelahiran Marco Simoncelli. Satu dekade silam, tepatnya di Sepang 2011, pembalap MotoGP itu meninggal dalam kecelakaan fatal.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments