Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Arbolino Banyak Belajar dari Pertarungan Moto3

Walau gagal rebut gelar juara Moto3 2020, Tony Arbolino mengaku telah memetik banyak pelajaran penting yang membuatnya tumbuh sebagai pembalap kompetitif.

Tony Arbolino, Snipers Team

Tony Arbolino, Snipers Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Tony Arbolino merupakan salah satu rival kuat Albert Arenas, selain Ai Ogura, dalam perebutan titel dunia kelas Moto3 musim ini.

Pada balapan terakhir di Portugal yang menentukan siapa juara dunia Moto3 2020, Arbolino akhirnya harus merelakan gelar jatuh ke tangan Arenas.

Pun begitu, penampilan Arbolino di Sirkuit Algarve, Portimao menuai pujian. Sempat tercecer di luar 10 besar, dia mampu finis kelima.

Berkat raihan itu pula, Arbolino menggusur Ogura dari peringkat kedua klasemen akhir Moto3, membuat dia mengklaim sebagai runner-up.

“Itu sangat positif. Dua tahun terakhir saya benar-benar merasakan apa yang saya impikan sebagai seorang anak kecil, yaitu memperebutkan kejuaraan. Saya hampir bisa mencium baunya dan itu penting bagi pembalap,” kata Arbolino soal performa sepanjang tahun ini kepada Motosprint.

“Tahun ini saya bisa meningkatkan musim yang sudah bagus seperti sebelumnya dan itu adalah hasil kerja saya, tidak pernah berhenti belajar. Inilah yang membuat saya tumbuh. Ini merupakan periode yang sangat penting, pertarungan (di Moto3) telah mengajari saya banyak hal.”

Baca Juga:

Disinggung apakah merasa kecewa gagal juara dunia Moto3, dengan hanya terpaut empat poin dari Arenas, Arbolino menjawab: “Saya tahu seharusnya tidak seperti ini.

“Sepanjang tahun ini, Albert tidak punya sesuatu yang lebih dari saya. Itulah mengapa saya gembira, (karena) saya merasa  setara dengannya.

“Saya bangga untuk menjadi runner-up, meski ada rasa pahit untuk selisih poin itu, tapi masa depan akan berbicara.”

Setelah empat tahun bersaing di Moto3, Arbolino akan promosi ke kategori Moto2 pada 2021. Dia resmi digaet Intact GP, serta bakal jadi rekan setim anyar Marcel Schrotter.

Nantinya di Moto2, Arbolino kembali bertarung lawan Arenas dan Ogura, yang juga sama-sama promosi ke kelas intermediate tersebut.

Lalu, adakah ekspektasi tertentu dalam menghadapi Moto2 musim depan? “Saya rasa kami akan dapat menjalani balapan yang bagus, bahkan pada tahun pertama kami,” tutur Arbolino.

“Saya telah membuat banyak lompatan kualitas selama bertahun-tahun dan saya pikir saya mampu melakukannya. Levelnya sangat tinggi, tetapi saya merasa kuat. Saya hanya perlu memikirkan dua atau tiga hal baru.”

Juara Dunia Moto3 2020, Albert Arenas, Aspar Team, runner-up Tony Arbolino, Snipers Team, posisi ketiga Ai Ogura, Honda Team Asia

Juara Dunia Moto3 2020, Albert Arenas, Aspar Team, runner-up Tony Arbolino, Snipers Team, posisi ketiga Ai Ogura, Honda Team Asia

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kaleidoskop Moto3 2020: Andi Gilang Harus Terima Turun Kasta
Artikel berikutnya Kaleidoskop Pembalap Indonesia 2020: Merah-Putih di Tiga Ajang Berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia