Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Data dan fakta jelang Moto3 Amerika

Jika Joan Mir menang di Austin, dia akan menjadi pembalap termuda kedua yang meraih tiga kemenangan beruntun.

Joan Mir, Leopard Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Tiga pembalap: Mir, John McPhee dan Jorge Martin, telah berhasil finis di podium dalam dua balapan pembuka di Qatar dan Argentina.

Menarik untuk dinanti apakah posisi tiga besar akan berubah usai balapan? Atau akankah McPhee dan Martin mampu menghentikan dominasi Mir di Austin?

Berikut data dan fakta jelang Moto3 Amerika:

  • Mir (Leopard Racing), McPhee (British Talent Team) dan Martin (Del Conca Gresini Moto3) naik podium untuk kedua kalinya secara beruntun. Ini pertama kalinya sejak Alex Rins, Maverick Vinales dan Alex Marquez di Misano dan Aragon pada 2013.
  • Jika Mir menang di Austin, dia akan menjadi pembalap termuda kedua yang memenangi tiga balapan beruntun di Moto3, setelah Vinales (17 tahun dan 170 hari, di Catalunya/Inggris/Belanda/2012).
  • Ini pertama kalinya sejak 1972 (Parlotti, Mortimer dan Jansson), di mana ketiga pembalap yang sama berdiri di podium pada dua balapan pembuka musim.
  • Finis kedua yang diraih McPhee di Argentina merupakan podium keempatnya dalam start Grand Prix ke-83. Ia finis keenam di Austin dua musim lalu, setelah start dari posisi ke-15 di grid.
  • Finis ketiga yang diraih Martin di Argentina merupakan podium ketiganya di Grand Prix. Ia terjatuh saat balapan pada dua musim sebelumnya di Austin.
  • Romano Fenati (Marinelli Rivacold Snipers) adalah satu-satunya pembalap yang pernah naik podium di Austin, dengan finis kedua pada 2014 dan kemenangan pada musim lalu.
  • Honda hanya mengoleksi satu kali pole position dan satu kemenangan di kelas Moto3 di Austin, dengan Danny Kent pada 2015.
  • María Herrera (AGR Team) mencetak poin pertama di Argentina setelah Nicolo Bulega dipenalti dua detik dan menjadi finis ke-16. Ini menjadikan 17 poin yang dikoleksinya sepanjang karier Grand Prix. Hanya dua pembalap yang telah mencetak poin lebih di kejuaraan dunia yang digelar sejak 1949: Tomoko Igata (30) dan Taru Rinee (25).

 

MotoGP

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Moto3 Argentina: Mir kembali kalahkan McPhee dan Martin
Artikel berikutnya Moto3 Amerika: Tak terbendung, Canet rebut pole

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia