Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Idolakan Kevin Schwantz, Pedro Acosta Akhirnya Jumpa Sang Idola

Jelang putaran Moto3 Amerika, pemuncak klasemen sementara, Pedro Acosta, mendapat suntikan motivasi dari legenda MotoGP, Kevin Schwantz.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Red Bull KTM Ajo itu memang diketahui mengidolakan sosok legendaris Suzuki dan juara dunia Grand Prix 500cc 1993. Dia sampai pernah memakai nomor motor milik Schwantz, yakni #34.

Namun, Acosta belum pernah menonton secara langsung Schwantz balapan di sirkuit. Dia baru lahir pada 2004, sementara mantan rider Amerika Serikat itu aktif periode 1986-1995.

Acosta sendiri mengenal Schwantz dari sang ayah, Pedro, yang sangat mengaguminya. Dari situ, Spaniard tumbuh sebagai penggemar legenda balap Negeri Paman Sam.

“Pahlawan balap saya adalah Kevin Schwantz dan Casey Stoner,” ucapnya melansir laman Red Bull Rookies Cup.

Jumat (1/10/2021) kemarin, Schwantz mendatangi garasi Red Bull KTM Ajo untuk menyapa Acosta secara khusus.

Keduanya bicara soal pentingnya poin dalam perebutan gelar juara dunia. Schwantz juga terlihat menyemangati Acosta yang mengaku gugup bertarung demi titel Moto3 2021.

“Jadilah yang pintar! Banyak balapan tersisa tetapi kamu bisa melakukannya. Saya yakin,” kata Schwantz.

Acosta menjawab: “Ya, setelah kecelakaan Aragon, saya selalu berpikir bahwa akan lebih penting untuk mencetak poin daripada memenangkan dua balapan dan jatuh di dua balapan lainnya.”

Menanggapi jawab Acosta, Schwantz berkata: “Selalu menyenangkan untuk menang. Tidak begitu menyenangkan hanya untuk mengambil poin. Tapi pada akhirnya di kejuaraan adalah apa yang kamu cari.”

 

Pedro Acosta menuntaskan dua sesi latihan bebas Jumat pada posisi keenam, dengan mencatatkan lap time terbaik 2 menit 17,815 detik.

Pembalap berusia 17 tahun itu sempat terjatuh saat FP1, yang berlangsung dalam kondisi basah. Beruntung, dia tak cedera serius.

“Itu adalah hari Jumat yang positif bagi kami, mengingat itu juga merupakan pengalaman pertama kami di trek ini. Saya merasa kuat di lintasan basah dan, meski terjatuh, perasaan saya baik-baik saja,” tuturnya.

“Di FP2, kami mampu menguji diri kami di lintasan kering dan, secara umum, saya senang karena kami kencang sejak awal.

“Besok (Sabtu) kami akan terus bekerja keras untuk terus mengumpulkan informasi tentang sirkuit dan mengambil lebih banyak langkah ke depan, dengan mata tertuju pada balapan.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP2 Moto3 Amerika: Paling Kencang, Salac Ungguli Antonelli-Foggia
Artikel berikutnya Ginjal Terluka, Sergio Garcia Absen Moto3 Amerika

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia