Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Moto3 Moto3 Aragon

Buntut Insiden Moto3 Aragon, Max Racing Rombak Kru

Sterilgarda Husqvarna Max Racing mengumumkan telah berpisah dengan dua mekanik yang menghalangi pembalap Tech3, Adrian Fernandez, di Moto3 Aragon.

Mecánicos Sterilgarda Husqvarna Max Racing Team molestan a Adrián Fernández, Tech3

Kualifikasi kedua (Q2) kelas Moto3 pada Grand Prix Aragon dinodai tindakan tak sportif dari dua kru Max Racing. Dalam video yang diunggah Tech3, kedua mekanik itu terlihat sengaja menahan Fernandez saat dia hendak menuju trek.

FIM MotoGP Steward Panel bergerak cepat. Hukuman larangan berpartisipasi dijatuhkan terhadap dua kru Max Racing di GP Australia dan GP Malaysia.

Selain penalti tersebut, mereka berdua juga dikenai denda, masing-masing sebesar 2.000 Euro (sekira Rp30 juta).

Dua pekan lebih berlalu, Sterilgarda Husqvarna Max Racing merilis pernyataan resmi perihal penghentian kerja sama dengan kedua mekanik tersebut.

“Menyusul episode yang tidak dapat dibenarkan, yang menampilkan dua anggota Sterilgarda Husqvarna Max Racing saat kualifikasi Grand Prix Aragon, tim telah mengumumkan untuk mengakhiri kolaborasi antara individu yang terlibat dan tim kami secara prematur,” bunyi statement.

Baca Juga:

Pada kesempatan sama, Max Biaggi selaku pemilik tim mengeluarkan pernyataan. Mantan pembalap MotoGP dan World Superbike itu menegaskan, dirinya terus memantau situasi sejak insiden Aragon mencuat.

“Saya secara pribadi mengikuti dan mengoordinasikan prosedur pemberitahuan resmi kepada dua anggota tim saya, yang bertanggung jawab atas kejadian melawan pembalap Adrian Fernandez dan Tech3 KTM,” isi statement.

“Setelah secara resmi meminta klarifikasi dan pembenaran kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas apa yang terjadi, sesuai dengan kontrak, kami tiba di epilog yang tidak menyenangkan, tetapi perlu.

“Sebagai sebuah tim, kami percaya bahwa kami harus sepenuhnya memisahkan jalan kami dari mereka yang bersalah karena perilaku tidak sportif, serta melanggar aturan dan peraturan.

“Tindakan seperti itu tidak dapat dan tidak boleh dibiarkan tanpa hukuman, atau tanpa disadari. Kerusakan nama kami tak terukur.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Moto3 Thailand: Segel Kemenangan, Foggia Jaga Asa Juara
Artikel berikutnya Sukses di Buriram Punya Dua Arti bagi Dennis Foggia

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia