Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jorge Lorenzo Sebut Bakat Pedro Acosta Tak Menonjol tapi Punya Obsesi Besar

Pedro Acosta disebut sebagai remaja sensasional berkat penampilan gemilangnya di Moto3 2021. Jorge Lorenzo melihat kelebihan yang membedakan rider Red Bull KTM Ajo dan sejawatnya.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Gold and Goose / Motorsport Images

Status rookie tak menghalanginya untuk mencetak prestasi fantastis. Hanya butuh empat putaran baginya untuk menaklukkan peringkat pertama.

Tabungan dari runner-up Moto3 Qatar dan tiga deretan kemenangan di Doha, Portugal dan Spanyol jadi penyelamat ketika ia gagal naik podium dalam tiga edisi berikutnya.

Acosta kembali menjejak podium tertinggi di Sachsenring dan Red Bull Ring 1. Pekan lalu, untuk pertama kalinya musim ini, ia pulang dengan tangan hampa karena jatuh saat balapan.

Kendati demikian, kans juara dunia Moto3 masih aman. Dengan lima lomba sisa, remaja 17 tahun tersebut sudah mengumpulkan 201 poin. Ia unggul 46 poin dari lawan terdekatnya, Sergio Garcia, wakil Gaviota GasGas Aspar Team.

Lorenzo menunjukkan kekaguman dengan kualitas Acosta. Kecepatan, agresivitas dan konsisten jadi modal berharga pembalap itu.

Juara dunia MotoGP 2010, 2012 dan 2015 tersebut menemukan banyak pembalap muda bertalenta di grid kategori dasar. Hanya saja, Acosta punya obsesi yang membuatnya berbeda dari lawan.

Baca Juga:

“Di antara rookie, dia yang paling mengesankan. Memang benar di kejuaraan dunia junior, mereka punya motor bagus, tapi dia tiba di ajang tersebut pada usia 16 tahun. Memenangi titel adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh Loris Capirossi dan untuk sedikit poin, sedangkan Acosta punya keunggulan besar dan mendapat beberapa kemenangan,” Lorenzo mengungkapkan kepada Motogp.com.

“Itu satu hal di mana Anda bisa melakukannya hanya jika Anda benar-benar istimewa dan sudah bekerja keras karena remaja ini punya obsesi besar terhadap motor.

“Senin, setelah balapan, dia langsung mulai latihan. Tak ada hari libur karena dia menyukai apa yang dilakukan dan dia terobsesi menjadi pembalap terbaik.

“Saya ingat bagaimana dia sejak muda. Itulah perbedaannya, saya tidak bisa melihat dia paling berbakat dibandingkan pembalap lain.”

Lorenzo melihat dirinya, Casey Stoner, Marc Marquez dan Valentino Rossi dalam sosok pembalap masa depan Spanyol tersebut, terutama dari sisi kerja keras.

Pekan ini, Acosta yang bakal promosi ke Moto2 dan ditandemkan dengan Augusto Fernandez, bakal tampil di Moto3 San Marino. Ia tak mau mengulang kesalahan seperti di Aragon dan barusaha mengontrol balapan.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pedro Acosta Akan Lebih Perhitungan di Misano
Artikel berikutnya Hasil FP1 Moto3 San Marino: Foggia Tercepat, Acosta Gagal 10 Besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia