Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Karier Singkat Kazuki Masaki

Dalam usia yang baru menginjak 20 tahun, pembalap Moto3, Kazuki Masaki, memutuskan pensiun dari kejuaraan dunia Grand Prix.

Kazuki Masaki, RBA Racing Team

Kazuki Masaki, RBA Racing Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Seperti kebanyakan rekan kompatriotnya, Masaki mengawali karier balap motor profesional dengan terjun di Asia Talent Cup (ATC) pada 2015.

Selama dua musim berkiprah dalam ajang bagi rider Asia dan Pasifik tersebut, Masaki merupakan salah satu penantang barisan depan.

Kemudian pada 2016 dan 2017, Masaki mengikuti dua kompetisi: CEV Moto3 Junior World Championship, serta Red Bull MotoGP Rookies Cup.

Berhasil meraih dua kemenangan di Red Bull MotoGP Rookies Cup 2017, dan tiga podium di CEV Moto3 2017, Masaki debut wildcard di Moto3 Valencia pada tahun yang sama.

Tampil pertama kalinya di balap motor Grand Prix, Masaki mencatatkan raihan apik, yakni berhasil finis ke-10.

Dianggap berpotensi, Masaki mendapat tawaran semusim penuh berlaga di Moto3 mulai 2018, dengan memperkuat RBA BOE Skull Rider.

Setahun berikutnya, sang pembalap masih membela skuad yang sama, di mana beberapa kali bertarung demi menembus 10 besar.

Namun, pada 2020, Masaki kembali terjun ke CEV Moto3 dengan mengendarai Husqvarna. Walau hasilnya tak buruk-buruk amat, peringkat kesembilan klasemen akhir, dia justru memutuskan pensiun.

Kazuki Masaki, RBA Racing Team

Kazuki Masaki, RBA Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ya, tepatnya 9 Desember tahun lalu, Masaki memutuskan gantung helm dari dunia balap motor internasional, yang baru digelutinya selama enam musim.

Keputusan pensiun ini terasa mengejutkan, selain karena usia yang masih terbilang sangat muda, juga lantaran kariernya berakhir begitu singkat.

Adapun, alasan Masaki pensiun didasari akan hasil yang tak sesuai harapannya, baik saat membalap Moto3 dan ketika turun di CEV Moto3 lagi. Faktor personal, yaitu sang ayah yang meninggal dunia, turut mendasari keputusannya.

Semua hal tersebut, ditambah menyadari sulitnya merealisasikan tujuan untuk balap MotoGP, akhirnya mendorong sang pembalap muda Jepang untuk pensiun.

“Pada saat itu, saya harus memikirkan lagi tentang masa depan. Bahkan setelah saya kembali ke Jepang, saya menerima sebuah tawaran, tetapi sejak masih kecil, saya bertujuan ke MotoGP. Jadi, saya pikir, ini waktunya untuk berhenti sekarang, bahwa perjalanan telah menjadi sulit. Saya tidak menyesal atas apa yang telah saya lakukan,” tulisnya melalui akun media sosial Instagram tahun lalu.

“Saya telah didukung oleh banyak orang sejauh ini. Terima kasih kepada semua staf, sponsor, dan fans yang mendukung saya. Saya akan melakukan yang terbaik dalam tantangan baru di masa depan.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya McPhee Tidak Gentar Tandem dengan Darryn Binder
Artikel berikutnya Duet Deniz Oncu-Ayumu Sasaki Menjanjikan di Moto3

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia