Moto3: Max Kofler Pesimistis Tampil Apik Setelah Cedera

Rider muda yang biasa disapa Max itu mengalami kecelakaan di Mugello, 30 Mei. Karena cedera cukup parah, ia terpaksa absen 2,5 tahun dalam tiga putaran berikutnya.

Libur musim panas membuatnya bisa fokus memulihkan kondisi. Dokter tidak melakukan operasi dan menempuh cara lain untuk merawatnya, yang tentu butuh waktu lama. Awal pekan ini, mereka memberikan lampu hijau kepada Kofler untuk berlatih dengan motor.

Sang ayah, Klaus, terus mendampingi pemuda 20 tahun tersebut karena takut ada risiko lain yang timbul.

“Tentu saja, setiap jatuh akan diikuti dengan risiko. Tapi karena tidak ada tubuh tulang belakang yang patah, hanya pelat penutupnya saja, tidak ada bahaya bagi sumsum tulang belakang. Dalam hal ini, tidak ada risiko,” ujar Klaus kepada Speedweek.

“Diagnosis di Italia negatif pada awalnya. Tapi dengan bantuan ‘Sportland Oberosterreich’ dan Pusat Olimpiade di Linz, kami dapat bertemu Dr. Hartl.”

Dalam waktu sekitar dua pekan, Kofler dituntut menggenjot fisik. Ia juga mesti menunjukkan kalau bisa bertarung tanpa masalah di hadapan dokter balapan, sebelum FP1 MotoGP Styria, Kamis (4/7/2021). Tampil pada putaran pertama setelah jeda musim panas adalah sasaran utama.

Baca Juga:

“Partisipasi dalam dua lomba di Spielberg adalah target kami yang sangat jelas. Max akan balapan pada kedua Grand Prix. GP Styria akan mulai lagi,” Klaus melanjutkan.

Ia optimistis putranya bakal comeback setelah melihat bagaimana feeling pemuda itu di atas motor.

“Max merasa sangat nyaman di motor itu. Sudah dua hari latihan sekarang. Kami akan berkendara di Hungaria pekan depan untuk mencari pace, kemudian Spielberg akan datang.”

Max Kofler juga angkat bicara. Ia menceritakan kesulitan naik motor lagi setelah beberapa pekan rehat. Pembalap itu tak yakin bisa menyuguhkan performa apik pada laga-laga awal.

“Tentu saja, dua lap pertama, ketika saya naik motor lagi pada Senin, rasanya aneh. Itu hiatus terlama dalam dua tahun terakhir karena kami selalu berlatih secara rutin. Bahkan di musim dingin, tidak pernah ada dua bulan di mana saya tidak mengemudi sama sekali,” katanya.

“Tapi jujur, saya membayangkan berkendara lebih buruk setelah absen. Saya duduk di atas motor dan tentu membuat pergerakan tubuh dan posisi yang harus saya hindari sesuai saran dokter, selama dua bulan ini.”