Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Hadapi Seri Mugello, Andi Gilang Dibayangi Gerry Salim

Hingga kini, Gerry Salim menjadi satu-satunya pembalap Indonesia yang meraih hasil terbaik saat debut Moto3 Italia di Mugello 2019. Mampukah Andi Gilang melampaui pencapaian kompatriotnya itu?

Andi Farid Izdihar, Honda Team Asia

Gold and Goose / Motorsport Images

Dua musim lalu, penggemar balap motor Grand Prix gegap gempita menyambut kabar gembira Gerry yang mewakili Tanah Air dalam gelaran Grand Prix Italia kategori Moto3.

Walau hanya sebagai rider pengganti Ai Ogura yang cedera, tetap saja aksi dan penampilan Gerry begitu ditunggu. Apalagi, musim 2019 adalah tahun kedua partisipasi sang pembalap di ajang internasional.

Bermodalkan pengalaman CEV Moto3 serta Moto2, Gerry memulai proses adaptasi dengan motor Moto3, terutama karakteristik Mugello yang menuntut fisik para partisipan.

Baca Juga:

Perjuangannya jelas tak mudah. Pemuda asal Surabaya itu hanya mampu menduduki start ke-27. Pun demikian, Gerry rupanya enggan menyerah begitu saja ketika menjalani balapan.

Bertarung sengit melawan barisan rider Eropa, Gerry menunjukkan sikap tak gentar. Beberapa kali sempat kehilangan posisi, tetapi dia terus tampil menekan sampai lap terakhir.

Gerry akhirnya berhasil finis ke-16 setelah mengalahkan Ryusei Yamanaka dan Can Oncu, dalam perlombaan yang dimenangi oleh Tony Arbolino.

Gerry Salim, Honda Team Asia, saat berlomba di Grand Prix Italia kelas Moto3 pada 2019.

Gerry Salim, Honda Team Asia, saat berlomba di Grand Prix Italia kelas Moto3 pada 2019.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sekarang, berselang dua tahun, Indonesia kembali memiliki wakilnya di kelas Moto3. Mugello akan menandai debut Andi Gilang saat melahap salah satu sirkuit ikonik di Italia tersebut.

Akan menarik untuk melihat seperti apa performa pembalap asal Bulukumba, Sulawesi Selatan pada balapan Minggu (30/5/2021) nanti.

Setelah keberhasilan mendulang poin perdana di Le Mans, tentunya Andi Gilang tengah dilingkupi momentum.

Didorong oleh semangat untuk melanjutkan tren positif, rider Honda Team Asia itu rupanya telah mempelajari Mugello dari video.

“Saya sudah belajar sebanyak yang saya bisa tentang sirkuit dengan menonton video dari balapan sebelumnya dan sesi latihan,” ucap Andi Gilang.

“Saya juga menggunakan data tim dari terakhir kali mereka balapan di sana pada 2019. Semua ini akan membantu saya mempelajari trek sebelum latihan dimulai.”

Baca Juga:

Menengok hasil dua sesi latihan bebas Jumat (28/5/2021), Andi Gilang nampaknya punya peluang di Mugello.

Menempati posisi ke-20 dengan waktu lap terbaik 2 menit 00,098 detik di FP1, dia kemudian meningkatkannya menjadi 1 menit 58,354 detik sesuai FP2.

Kini, tersisa dua tantangan yang harus ditaklukkan Andi Gilang di sisa akhir pekan Moto3 Italia, yakni kualifikasi serta balapan.

Mengamankan grid start terbaik dapat membantunya untuk menyodok ke barisan depan. Tetapi, hal paling penting adalah kemampuan bertahan Andi Gilang dalam mengimbangi kecepatan para rival.

Pasalnya, perlombaan Moto3 di Mugello selalu berjalan ketat, bahkan diwarnai duel sengit dan senggolan, sejak start hingga bendera finis dikibarkan.

Jadi, mari bersama kita nantikan aksi Andi Gilang.

Andi Farid Izdihar, Honda Team Asia

Andi Farid Izdihar, Honda Team Asia

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP2 Moto3 Italia: Binder Tak Terbendung
Artikel berikutnya Hasil FP3 Moto3 Italia: Migno Tercepat, Acosta ke Q1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia