Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Motor Moto3 Musim Ini Dipakai sampai 2023

Komisi Grand Prix telah membuat sejumlah perubahan regulasi sport untuk semua kelas dan aturan teknik baru untuk Kejuaraan Dunia Moto3.

Jeremy Alcoba, Team Gresini Moto3

Gold and Goose / Motorsport Images

Akhir pekan lalu, Komisi Grand Prix yang terdiri dari Carmelo Ezpeleta (Ketua Dorna Sports), Paul Duparc (FIM), Herve Poncharal (IRTA), Takeo Yokoyama (Honda), dan Massimo Rivola (Aprilia) mengadakan pertemuan di Catalunya, Spanyol.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Jorge Viegas (Presiden FIM), Carlos Ezpeleta (Dorna), Mike Trimby (IRTA, sekretaris pertemuan), dan Corrado Cecchinelli (Direktur Teknologi MotoGP) tersebut, dibuatlah sejumlah keputusan penting.

Perubahan paling signifikan adalah regulasi teknis untuk Moto3 yang akan efektif berlaku mulai musim 2022. Perubahan ini dilakukan untuk memastikan kontrol anggaran di tim-tim dan pabrikan Moto3 tetap terjaga dengan baik.

Spesifikasi motor Moto3 musim 2021 ini akan disegel dan tidak boleh dikembangkan (dibekukan atau frozen) untuk digunakan pada 2022 sampai akhir 2023. Harga maksimal satu unit motor Moto3 masih tetap 85 ribu euro (sekira Rp1,48 miliar).

Sebagai bagian dari paket mesin, setiap pabrikan hanya boleh menyuplai tiga set gearbox untuk tim yang diperkuat dua pembalap. Tetapi, setiap tim masih diizinkan menyewa maksimal dua set gearbox lagi dengan harga 2.500 euro (Rp43,5 juta).

Setiap pembalap bisa memakai maksimal enam unit mesin per musim. Meskipun begitu, sebuah pabrikan boleh hanya mengalokasikan lima mesin per pembalap untuk semusim.

Pabrikan dapat terus mematok biaya kejuaraan 60 ribu euro (Rp1,04 miliar) per entri untuk pasokan mesin, baik itu lima maupun enam mesin per pembalap.

Jaume Masia, Red Bull KTM Ajo

Jaume Masia, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Karena mesin dibangun kembali selama musim dan dialokasikan lagi ke tim, pabrikan harus menghindari biaya rebuilt tambahan yang tidak perlu karena penyalahgunaan mesin.

Oleh karena itu, sebuah protokol akan disepakati dengan pabrikan yang akan menentukan apa yang diyakini sebagai penggunaan mesin yang dapat diterima oleh tim dan pembalap.

Artinya, tim dapat dikenakan biaya untuk kerusakan mesin yang terbukti disebabkan oleh pembalap atau tim, yang melebihi parameter tersebut.

Sedangkan mulai Moto3 2024 nanti, semua pihak sudah menyetujui penggunaan bahan bakar baru dan yang lebih berkelanjutan.

Mulai Moto3 2024 nanti, spesifikasi motor akan dipakai minimal dua musim penuh. Tetapi, akan ada peninjauan pada pertengahan musim tahun pertama, untuk evaluasi kemungkinan penggunaan motor hingga tiga tahun.

Ini berarti, mulai 2024 nanti, setiap pabrikan harus mengumumkan spesifikasi motor mereka pada balapan pertama. Spesifikasi tersebut nantinya akan dibekukan sampai paling tidak akhir musim 2025.  

Untuk menghindari kemungkinan sebuah pabrikan bermasalah dengan desain yang berimbas pada performa motor dan tidak bisa memperbaikinya untuk penggunaan selama tiga tahun, setiap pabrikan diizinkan melakukan pembaruan (upgrade) hanya di salah satu area namun hanya pada tahun pertama.  

Area-area atau komponen yang boleh dimodifikasi, namun hanya satu yang boleh di-upgrade adalah fairing utama, fender depan, lengan ayun (swingarm), sasis, dan mesin.

Komponen baru harus diberikan secara cuma-cuma kepada semua pembalap dan harus tersedia untuk semua (yang membutuhkan) pada waktu yang bersamaan.

Baca Juga:

Untuk sporting regulation yang akan segera diterapkan untuk semua kelas (MotoGP, Moto2, dan Moto3) adalah batasan waktu di kualifikasi pertama dan kedua (Q1 dan Q2). Selama ini, komposisi Q1 dan Q2 ditentukan dari waktu terbaik (kombinasi) dari tiga sesi latihan bebas (FP).

Karena seringnya terjadi pelanggaran, misalnya melewati garis batas balap (track limit), kadang sulit untuk mengesahkan hasil FP3 karena pelanggaran-pelanggaran baru ditemukan Race Direction atau dilaporkan ke Steward MotoGP, cukup lama.

Kondisi ini bisa menghambat atau memperlambat tim dalam mempersiapkan motor-motor mereka untuk menghadapi Q1 dan Q2.

Di masa depan, waktu kombinasi dari tiga sesi latihan bebas akan diumumkan 60 menit (1 jam) setelah akhir FP3. Sementara, hasil Q1 akan resmi dirilis lima menit setelah sesi selesai.

Setiap pelanggaran yang dapat mengubah hasil, ditemukan setelah waktu ini, tidak akan ditindak dan tidak akan bisa dijadikan alat untuk protes atau banding.

Detail perubahan regulasi maupun versi update untuk setiap aturan dari FIM Grand Prix Regulations bisa dilihat dengan klik di sini.

 

  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rossi Ingin Dorna Setop Eskalasi Bahaya Moto3
Artikel berikutnya Sasaki Tinggalkan Rumah Sakit Dua Hari Usai Insiden Moto3 Catalunya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia