Pagari Acosta, KTM Garansi Posisi di Moto2

Pembalap Red Bull KTM Ajo tersebut merengkuh kemenangan back to back, yakni Moto3 Doha dan Moto3 Portugal. Ditambah dengan posisi runner-up pada Moto3 Qatar, sejauh ini, ia jadi kandidat kuat juara level tersebut.

Koleksi 70 poin melebihi torehan rekan setimnya, Jaume Masia (39) dan Darryn Binder (36). Performa gemilang Acosta mengundang decak kagum. Para pembalap senior memberikan pujian dan semua sepakat bahwa remaja 16 tahun punya masa depan cerah.

Petinggi KTM juga gembira karena pertaruhan mereka mempromosikan juara Red Bull Rookies Cup 2020. Dengan senang hati, mereka membina pembalap Spanyol tersebut untuk jangka panjang.

“Dengan Pedro Acosta, kami punya intan yang masih kasar kembali. Cara dia tampil sebagai juara rookie Red Bull, di Moto3, sungguh memuaskanm” ujar Beirer dilansir Speedweek.com.

“Untuk Acosta, kesepakatan dengan KTM dan Aki Ajo berjalan dengan tidak terduga. Tapi kami berusaha keras untuknya karena talentanya istimewa.

“Ketika ada pembalap seperti Acosta di Red Bull Rookies Cup di atas KTM dan memetik juara, lalu dia naik ke Moto3 dan menang dengan perangkat kami maka terlihat apa yang bisa dicapai dengan tim Moto2 Aki. Tak ada alasan kenapa pemuda seperti itu ingin pergi.”

Beirer mengutarakan ingin membuat pembalap berbakat agar loyal dan penuh komitmen kepada mereka. Salah satunya dengan kontrak di mana salah satu klausulnya adalah jaminan naik ke kelas lebih tinggi.

“Acosta mendapat tawaran pihak lain. Kami sadar ada komunikasi pertama di Portugal. Jadi kami akan berusaha sekuat tenaga agar para pembalap setia kepada kami,” ucapnya.

“Jika kami bertahan dengan Pedro Acosta, tak perlu menjadi gugup. Pembalap ini punya pilihan luas. Dia bisa mengendarai Moto3 dengan kami selama dia mau. Setelah itu, dia dapat naik ke Moto2 dengan kami pada waktu tepat.

“Kami bisa berkoordinasi dan membuat keputusan kapan pun. Pada kasus Raul Fernandez, kami memutuskan terlambat tahun lalu untuk mengambil risiko berganti kelas. Itu kenapa, Acosta tak perlu cemas ketinggalan kereta dan pindah ke tim lain karena kami menawarkannya tempat di Moto2 kapan pun ketika dia siap.”