Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Paolo Simoncelli Jengkel dengan Tingkah Dua Pembalapnya

Bos skuad Sic58 Squadra Corse, Paolo Simoncelli, dibuat jengkel oleh tingkah dua pembalapnya dalam Moto3 Prancis. Lorenzo Fellon tak bisa tampil kencang, sedangkan Riccardo Rossi sering teralihkan dengan telepon selulernya.

Lorenzo Fellon, SIC58 Squadra Corse

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tim Italia tersebut mengalami kesulitan setelah ditinggal Tatsuya Suzuki ke Leopard Racing. Lorenzo Fellon tak kunjung menunjukkan prospek bagus padahal sudah dua tahun bertarung di kancah grand prix.

Ketika tampil buruk di Sirkuit Le Mans akhir pekan lalu, pembalap Prancis itu malah mengeluhkan kinerja Honda NSF250RW yang buruk.

Fellon pulang dengan tangan hampa di hadapan publiknya karena finis P23. Simoncelli kehilangan kesabaran dan balas melontarkan komentar yang tak kalah pedas.

“Pada Jumat, Fellon bilang, ‘motor menyebalkan dan tak berfungsi’, kata-kata itu hanya untuk membenarkan tingkah laku yang tidak cocok dengan motor, atau ketidakmampuannya. Pada Sabtu, sebaliknya ‘motor luar biasa’, di tengah kebingungan kami,” ujar Simoncelli dilansir GPOne.com.

“Tapi kita tahu bahwa angka tidak mungkin bohong, dan meski Anda mengubah urutan penjumlahan, jumlah selalu sama pada akhirnya. Itu merupakan hukum permutasi, aturan matematika dasar.

“Minggu, dia berakhir di urutan ke-23. Itu jadi balapan yang tak berguna, setelah start bagus, dia membiarkan dirinya disalip. Meski dia tahu ini adalah tahun keduanya bersama kami, terlepas dari nasihat dan dukungan, saya tidak pernah melihatnya menyalip.”

Baca Juga:

Fellon saat ini menghuni peringkat ke-24, di atas Mario Suryo Aji. Ia mengumpulkan tiga poin berkat finis P15 dan P14 dalam Moto3 Amerika Serikat dan Portugal.

Meski prestasi Riccardo Rossi relatif lebih baik daripada rekan setimnya, bukan berarti ia bebas dari omelan. Mantan pembalap BOE tersebut duduk di posisi ke-13 tabel perolehan poin dengan prestasi terbaik P4 di Moto3 Argentina.

“Rossi adalah pembalap yang punya karti tepat di tangannya. Dia tahu perubahan apa yang diperlukan pada motor untuk meningkatkan itu, yang mana tidak semua orang bisa melakukannya,” Simoncelli menuturkan.

“Tapi, dia seharusnya bisa berkonsentrasi pada Jumat. Memang gaya hidup anak muda sekarang selalu mengenggam ponsel, dengan kehidupan dikelilingi media sosial. Itu membuat saya berpikir bahwa dia terdistraksi atau tidak selalu tepat sasaran.

“Dengan Marco Grana (manajer tim), kami mempertimbangkan untuk menyita ponselnya setiap akhir pekan balapan.”

Simoncelli mengingatkan agar Rossi lebih agresif dan berani menyingkirkan lawan di depannya.

“Rossi harus kembali ke trek lebih agresif dari sebelumnya. Dia harus menyerang di lintasan, tak boleh mematikan gas dan melakoni start dengan hati-hati. Satu slip tak bisa menentukan sepanjang hari,” ucapnya.

Riccardo Rossi, SIC58 Squadra Corse

Riccardo Rossi, SIC58 Squadra Corse

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Izan Guevara: dari Gravel ke Podium Le Mans
Artikel berikutnya Empat Dekade Kiprah Jorge Martinez di Grand Prix

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia