Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Pedro Acosta, Bukan Sembarang Rookie

Dari lima pendatang baru di kelas Moto3 musim 2021, tak dipungkiri bahwa Pedro Acosta yang paling mencuri perhatian. Siapakah sosok rookie sensasional berusia 16 tahun ini?

Race winner Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Race winner Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Gold and Goose / Motorsport Images

Sebelum resmi dipinang Red Bull KTM Ajo pada akhir November lalu, Acosta sebenarnya telah menjadi pembicaraan hangat di Spanyol, menyusul kesuksesan menggapai gelar juara Red Bull MotoGP Rookies Cup 2020. Tetapi memang saat itu, namanya masih asing di telinga pencinta balap motor Grand Prix.

Bahkan ketika berhasil podium kedua dalam debutnya di seri pembuka Moto3 Qatar, Acosta belum dipandang sebagai pembalap yang patut diperhitungkan. Barulah saat memenangi putaran kedua di gelaran GP Doha, pemakai nomor start #37 tersebut mulai diperhatikan.

Meski dihukum start dari pit lane, Acosta mampu tampil luar biasa. Tercecer di posisi ke-22, serta terpaut delapan detik lebih, sang rookie mencatatkan comeback epik lewat kesuksesan merebut podium tertinggi. Dua balapan pertama Moto3, dan Acosta sudah berhasil mengoleksi satu kemenangan.

Baca Juga:

Pujian tinggi kemudian membanjiri Acosta. Marc Marquez, Fabio Quartararo, hingga Valentino Rossi dibuat terkagum-kagum oleh penampilan ciamik pembalap muda asal Negeri Matador itu. Apresiasi turut diberikan kepada bos Red Bull KTM Ajo, Aki Ajo, lantaran jeli melihat performa brilian pembalapnya.

Sensasi rider kelahiran 25 Mei 2004 tersebut berlanjut di Moto3 Portugal, Minggu (18/4/2021), Acosta menunjukkan tajinya lagi. Namun, kemenangannya kali ini terasa berbeda. Kontrol atas motornya pada lap terakhir, terutama manuver terhadap Dennis Foggia di tikungan terakhir layak diacungi dua jempol.

“Aki (Ajo) bertanya kepada saya sebelum perlombaan apa strateginya. Saya katakan kepadanya, bersenang-senang selama 25 menit, lalu mendapatkan trofi,” ucap Acosta santai usai balapan.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Lahir dari keluarga sederhana, ayahnya seorang nelayan yang beristrikan ibu rumah tangga, Acosta mulai mengenal roda dua saat berusia 5 tahun. “Ayah saya membelikan saya motocross untuk tes dan itu adalah perasaan yang luar biasa,” tuturnya melansir situs Red Bull MotoGP Rookies Cup.

“Ayah dan ibu membantu saya ketika saya pertama kali mulai mengendarai motor. Mereka banyak membantu saya di balapan, dengan bantuan mereka saya lebih santai dan lebih cepat.”

Menyadari putranya memiliki skill dan talenta, ayahnya kemudian mendaftarkan Acosta pada berbagai kompetisi balap motor. Pada 2013, dia menjuarai Minibikes MiniAlevinB. Dua tahun berselang, Acosta memenangi Cuna de Campeones kelas MiniGP 110.

Musim 2016, pembalap yang mengidolai Kevin Schwantz dan Casey Stoner itu menempati peringkat kedua di Campeonato de Espana de MiniVelocidad kelas MaxxiGP 220, serta peringkat ketiga Campeonato de Espana de Velocidad kategori Moto4.

Lalu, pada 2017, Acosta menjadi kampiun Campeonato de Espana de Velocidad kelas PreMoto3. Sedangkan debutnya di ajang internasional diawali di CEV Moto3 Junior World Championship musim 2018.

Setelah bertengger di peringkat kedua klasemen akhir Red Bull MotoGP Rookies Cup 2019, Acosta sukses menggenggam titel untuk 2020. Sedangkan di CEV Moto3 tahun yang sama, dia mengklaim peringkat ketiga.

Tidak ingin kehilangan pembalap berbakat seperti Acosta, skuad Red Bull KTM Ajo buru-buru menyodorinya kontrak membalap di kejuaraan dunia Moto3 pada 2021. Padahal awalnya, Acosta telah mengikat kesepakatan dengan PrustelGP.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Red Bull KTM Ajo

Pada akhirnya, keputusan Ajo untuk merekrut Acosta terbayar lunas. Perdana tampil di Moto3, sang rookie sama sekali tak gentar menghadapi rival-rivalnya yang sudah berpengalaman, termasuk melampaui kinerja rekan setim Jaume Masia.

Acosta kini pulang dari Moto3 Portugal berbekal status pemuncak klasemen sementara, dengan torehan 70 poin. Tetapi walau unggul 31 poin atas Masia, dan 34 poin atas Darryn Binder, dia enggan jemawa.

“Kami harus melanjutkan pekerjaan kami, yang pasti akan datang sirkuit yang tidak akan berjalan dengan baik untuk saya, yang saya tidak tahu, dan kami harus melakukan menyelamatkan.

“Namun, jika kami tetap bekerja seperti yang kami lakukan sekarang, maka di akhir tahun, mungkin kami akan memiliki sesuatu yang baik.”

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Moto3 Portugal: Acosta Lanjutkan Sensasi
Artikel berikutnya Perjudian Ban Berbuah Kegagalan bagi McPhee

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia