Podcast: Andi Gilang Harus Lebih Agresif
Andi Gilang mampu merebut satu poin lagi pada Moto3 Jerman, akhir pekan lalu. Lantas, bagaimana peluangnya soal masa depan dan di Moto3 Belanda, Minggu (27/6/2021) besok?
Dengan finis di posisi ke-15 Moto3 Jerman yang berlangsung di Sachsenring, Minggu (20/6/2021) pekan lalu, Andi Gilang kini mengoleksi dua poin dari delapan balapan yang sudah diikutinya.
Menjelang Moto3 Belanda di Sirkuit Assen, satu-satunya pembalap Indonesia yang turun di Kejuaraan Dunia Balap Motor tersebut kini terpaut lima poin dari rekan setimnya di Honda Team Asia, Yuki Kunii, setelah pembalap asal Jepang itu gagal finis di Sachsenring.
Meskipun hanya merebut satu poin di Sachsenring lalu, apresiasi tentu harus tetap diberikan kepada pembalap bernama lengkap Andi Farid Izdihar tersebut.
Start dari grid ke-26, baris kesembilan, alias paling buncit, Andi Gilang mampu mempertahankan ritme pada lomba berdurasi 27 lap atau 99,177 km tersebut.
Sukses Andi Gilang memang tidak terlepas dari banyaknya pembalap yang mengalami kecelakaan atau insiden sehingga tidak mampu melanjutkan balapan (total: delapan). Namun, harus diingat pula bila Sachsenring ini trek baru bagi Andi Gilang.
Tambahan poin dari GP Jerman diharapkan mampu melecut lagi motivasi Andi Gilang untuk lomba-lomba selanjutnya. Kendati tidak relevan bila membandingkan Andi Gilang dengan Doni Tata, faktanya, torehan pembalap asal Bulukumba, Sulawesi Selatan itu sedikit lebih baik ketimbang Doni Tata.
Andi Gilang baru musim ini turun di Moto3 dan sudah mampu merebut dua poin. Sementara, Doni Tata butuh dua musim untuk merebut dua poin (masing-masing satu) di kelas 250cc 2008 dan Moto2 2013.
Tidak relevan karena Doni Tata turun di kelas yang lebih tinggi dan persaingan di kelas menengah (sebutan untuk 250cc dan kini Moto2) tentu berbeda dengan Moto3 yang belakangan kian “brutal”.
Terkait masa depannya di Kejuaraan Dunia Balap Motor, semua tentu masih bergantung pada hasil akhir musim Moto3 2021 nanti. Namun, pada pertengahan musim biasanya tim sudah bisa menilai mana pembalap yang bisa dipertahankan atau promosi, dengan yang bakal dibuang.
Pencinta balap Tanah Air tentu ingin melihat Andi Gilang bisa bertahan di kejuaraan dunia. Atau, jika ia terdepak, ada penggantinya sesama pembalap Indonesia.
Biasanya, kontrak pembalap untuk kejuaraan dunia hanya berdurasi satu tahun. Diperpanjang atau tidaknya selain tergantung penilaian tim juga dukungan sponsor. Kiprah Andi Gilang jelas tak bisa dilepaskan dari peran Astra Honda selaku sponsor.
Syarat utama Andi Gilang bisa dipertimbangkan untuk bertahan tentu mengalahkan torehan Yuki Kunii, rekan setimnya. Kini, masih ada 11 lomba ke depan (termasuk Belanda) bagi Andi Gilang untuk terus menggenjot performanya.
Bila mampu lebih baik daripada Yuki Kunii, paling tidak ia sudah memiliki satu modal penting untuk bertahan. Jika melihat usianya yang baru 23 tahun, rasanya jauh lebih baik dirinya bertahan dulu di Moto3 untuk mematangkan skill dan teknik balapnya.
Faktor ini pula yang masih terlihat kurang dalam diri seorang Andi Gilang. Melihat gaya para pembalap Moto3 yang cenderung “liar” dan “brutal”, rasanya tidak salah jika ia mulai berani mengambil risiko untuk merangsek minimal ke rombongan tengah di setiap lomba.
Seperti Sachsenring, Assen yang akan menggelar Moto3 Belanda juga menjadi trek baru bagi Andi Gilang. Trek dengan panjang hanya 4,5 km ini tidak hanya sempit tetapi juga memiliki lintasan yang cepat berubah arah dengan 18 tikungan (6 kiri, 12 kanan).
Dengan karakter yang fast flowing, pada lomba di Assen besok, Andi Gilang diharapkan mampu mendapatkan posisi start lebih baik, bisa menjaga ritme balap, dan yang pasti lebih agresif.
Pembahasan lengkap tentang kans Andi Gilang musim depan dan peluangnya di Moto3 Belanda dapat didengar melalui player yang ada di bawah naskah ini. Selain itu, podcast 'Motorsport.com Indonesia' juga bisa diakses lewat Spotify dan Apple Podcast.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.