Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sergio Garcia Ubah Pendekatan, Performa Rival Meningkat

Setelah terjatuh di Aragon, Sergio Garcia lebih berhati-hati saat turun di Moto3 San Marino di Sirkuit Misano. Ia mampu finis keempat tetapi tantangan lain muncul.

Sergio Garcia, Aspar Team Moto3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tambahan 13 poin hasil finis keempat di Misano, Minggu (19/9/2021) lalu, membuat pembalap Gaviota GasGas Aspar Team itu mampu memperkecil gap dengan Pedro Acosta (Red Bull KTM Ajo) setelah pemimpin klasemen Moto3 itu hanya finis di P7.

Performa Garcia pada lomba Moto3 di Misano memang impresif. Start dari grid 12, pembalap Spanyol itu langsung naik lima posisi usai lap pertama. Delapan pembalap pun membentuk kelompok di depan dan Garcia termasuk di dalamnya.

Setelah Pedro Acosta tidak lagi mampu mempertahankan kecepatan, Garcia melihat kesempatan untuk memperkecil gap dengan kompatriotnya itu. Motivasi Garcia kian bertambah karena di Aragon ia terjatuh pada lap terakhir hingga kans podium lenyap.

Di Misano, banyak yang menilai Garcia seharusnya lebih fight agar mampu lebih mengancam tiga besar. Faktanya, pembalap 18 tahun itu berada di P5 pada awal lap terakhir (23).

Sergio Garcia, Aspar Team Moto3

Sergio Garcia, Aspar Team Moto3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dengan manuver yang sulit, Garcia akhirnya mampu melewati Jaume Masia (Red Bull KTM Ajo) untuk mengamankan posisi keempat di belakang Dennis Foggia (Leopard Racing), Niccolo Antonelli (Avintia VR46 Academy), dan Andrea Migno (Rivacold Snipers Team).

“Lomba yang sangat cepat dengan banyak overtaking. Saya harus meminimalkan kesalahan jika tidak ingin gap terlalu besar,” ucap Garcia yang sudah mengoleksi tiga kemenangan dan dua podium kedua di Moto3 musim ini.

“Saya senang mampu bersaing di barisan depan dalam level balap yang tinggi ini. Khususnya setelah terjatuh di Aragon. Saya sempat menghadapi situasi sulit dan tricky melawan pembalap lain. Tetapi, itulah Moto3.”  

Karena Pedro Acosta finis di P7, Garcia hanya mampu memangkas gapnya sebanyak empat poin. Di sisi lain, Foggia kian membuktikan dirinya calon peraih gelar juara dunia Moto3 lainnya.

Baca Juga:

Podium utama beruntun yang direbut Foggia di Aragon dan Misano membuatnya kini memiliki poin yang sama dengan Garcia, 168. Namun, Foggia berhak menempati P2 klasemen karena jumlah kemenangan yang lebih banyak, empat, dibanding Garcia.

Kini, dengan empat balapan tersisa, Sergio Garcia tertinggal hanya 42 poin dari Acosta di puncak. Melihat performanya, Garcia memang masih berpeluang merebut gelar.

Tetapi, perkembangan para pesaing membuat situasi yang dihadapi Sergio Garcia semakin kompleks. Peluang juara Romano Fenati (Sterilgarda Max Racing) yang gagal finis di Misano, mungkin mengecil. Namun, perkembangan Foggia jelas patut diwaspadai.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Resmi: Ayumu Sasaki Bergabung ke Sterilgarda Max Racing
Artikel berikutnya Pertahankan Garcia-Guevara, GasGas Aspar Pede Mampu Bersaing Gelar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia