Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sergio Garcia Ungkap Sejumlah Target di Paruh Kedua

Sergio Garcia kini berada di posisi kedua klasemen Kejuaraan Dunia Moto3 di bawah Pedro Acosta. Namun, harapannya untuk bersaing merebut gelar tidak pernah hilang.

Sergio Garcia, Aspar Team Moto3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dari sembilan balapan yang sudah berlangsung, pembalap asal Spanyol dari Gaviota GasGas Aspar Team tersebut tertinggal 48 poin dari debutan Moto3 yang juga kompatriotnya, Pedro Acosta (Red Bull KTM Ajo).

Sebelumnya, tidak ada yang menyangka bila Sergio Garcia mampu merangsek ke posisi kedua. Pasalnya, pada lomba-lomba awal Moto3 musim ini, performanya sulit ditebak.

Kemenangan pada balapan kelima di Circuit Bugatti, Le Mans, Prancis, pertengahan Mei lalu, menjadi titik balik pembalap 18 tahun tersebut. Setelah itu, Garcia tidak pernah finis di luar sembilan teratas. Total, ia sudah mengemas dua kemenangan dan satu podium kedua.

“Target utama jelas merebut gelar. Saya yakin mampu meraihnya. Tetapi, saya juga tahu target tersebut sangat sulit saat ini,” ucapnya seperti dikutip Speedweek.com.  

“Saya akan mencoba berkonsentrasi balapan demi balapan sambil mengurangi kesalahan seminimal mungkin. Saat ini saya berada di peringkat kedua klasemen dan sudah berada di jalur yang benar.”

Sergio Garcia, Aspar Team Moto3 saat berduel dengan Pedro Acosta (37), Red Bull KTM Ajo, di lomba Moto3 Jerman.

Sergio Garcia, Aspar Team Moto3 saat berduel dengan Pedro Acosta (37), Red Bull KTM Ajo, di lomba Moto3 Jerman.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kendati musim ini menjadi tahun ketiganya di Moto3, Garcia terlihat masih bermasalah dengan konsistensi. Kemungkinan besar, hal tersebut disebabkan pergantian motor dari Honda (2019 dan 2020) ke GasGas.

“Pada awal musim, kami belum mampu menemukan set-up yang tepat. Saat ini saya merasa lebih baik. Perubahan memang tidak mudah tetapi saya sudah berusaha untuk beradaptasi dan sejauh ini hasilnya lebih baik,” kata Garcia.

Selain mulai menemukan setelan GasGas RC250GP yang benar, pengalaman Garcia juga ikut memengaruhi keberhasilannya menempati peringkat kedua Moto3 saat ini. Ia terlihat semakin matang sebagai pembalap dari sisi teknis maupun mentalitas.

Hal ini sejatinya sudah terlihat menjelang akhir musim 2020 lalu. Ia mampu tiga kali finis empat besar dalam empat balapan terakhir, termasuk satu fastest lap (di Valencia), untuk menempati P9 klasemen akhir Moto3 2020.

Saat turun pada balapan pertama musim ini di Sirkuit Losail, Qatar, Sergio Garcia mampu finis di P4 kendati banyak yang menilai ia saat itu sangat mungkin finis di podium.

“Saya juga merasa kurang ngotot di sana. Masalah lainnya adalah saya tidak tahu bagaimana mengatur posisi saat melibas trek lurus yang sangat panjang di Losail,” tutur Garcia.

Baca Juga:

Di Prancis, selain mencetak kemenangan perdananya musim ini (kedua sepanjang karier), Garcia juga memberikan podium utama pertama bagi GasGas yang musim ini memang baru debut di Moto3.

“Prancis sebetulnya balapan yang rumit sekaligus kompleks. Kondisinya sangat menyulitkan saat itu,” kata Garcia mengacu cuaca yang berubah-ubah di Le Mans saat itu.

“Kesalahan kecil saja bakal membuat Anda terjatuh. Saya start dari grid kedelapan (baris ketiga) dan dengan cepat mampu ke depan.

“Saya juga beberapa kali memuat kesalahan dan itu sangat penting untuk menambah pengalaman. Hasil di Le Mans jelas akan diingat karena itu menjadi kemenangan pertama GasGas di Kejuaraan Dunia Balap Motor.”

Kemenangan kedua Sergio Garcia di Moto3 musim ini juga terasa indah karena dibuat di Catalunya, Barcelona, Spanyol, yang tidak jauh dari pabrik GasGas.

“Saya tahu akhir pekan saat itu bisa menjadi peluang besar bagi kami. Memang sudah menjadi target saya untuk merebut podium utama,” kata Garcia yang berjanji akan berusaha konsisten memberikan tekanan yang lebih besar untuk Acosta di paruh kedua Moto3 musim ini.

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Masia Berusaha Jadi Pribadi Lebih Tenang
Artikel berikutnya Max Kofler Pesimistis Tampil Apik Setelah Cedera

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia