Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sukses di Buriram Punya Dua Arti bagi Dennis Foggia

Hujan sempat dikhawatirkan akan mengacaukan akhir pekan Dennis Foggia di Thailand. Untungnya, itu tak terjadi. Rider Leopard Racing berhasil menang dan menjaga asa meraih gelar Moto3 2022.

Dennis Foggia, Leopard Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ada dua arti penting kemenangan Grand Prix Thailand kelas Moto3 bagi Dennis Foggia. Yang pertama tentu meningkatkan kepercayaan dirinya. Kedua adalah untuk membuka harapan juara.

Foggia mengawali akhir pekan di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, dengan mengecewakan. Pada dua sesi latihan bebas (FP) hari Jumat, ia kesulitan menemukan kecepatannya dalam kondisi basah.

Dalam FP1, ia tercecer di urutan ke-20, tertinggal lebih dari 1,5 detik dari pembalap tercepat sekaligus rekan setimnya, Tatsuki Suzuki. Lalu di FP2, ia hanya bisa menempati posisi kesembilan.

Muncul kekhawatiran hujan di Buriram akan menghambat Foggia di sisa akhir pekan. Tetapi cuaca hari Sabtu dan Minggu lebih baik bagi Moto3. Ini memungkinkannya meraih pole serta kemenangan.

Baca Juga:

Selama balapan 22 lap, Foggia tampil superior. Ia hanya sekali membuat kesalahan, yakni ketika melebar di tikungan terakhir pada lap ke-13 yang sempat membuatnya kehilangan posisi terdepan.

Namun, pembalap berjuluk The Rocket itu segera bangkit dan kembali merebut pimpinan dari pembalap Sterilgarda Max Racing Ayumu Sasaki. Foggia sukses mempertahankan keunggulan hingga finis.

Untuk pemuda 21 tahun ini, kemenangan di Buriram merupakan yang ke-10 sekaligus raihan podium ke-23 sepanjang kariernya dalam kelas Moto3 sejak melakoni debut penuh pada 2018 lalu.

Kemenangan GP Thailand membawa Foggia naik ke peringkat kedua klasemen, menggeser rider GasGas Aspar Team Sergio Garcia yang gagal finis (DNF). Ia membuka peluangnya untuk bisa meraih gelar.

Dennis Foggia, Leopard Racing

Dennis Foggia, Leopard Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Mengingat sang pemuncak klasemen, Izan Guevara, finis di urutan lima, Foggia masih tertinggal 49 poin. Dengan tiga lap tersisa, secara matematis, ia memiliki kesempatan mengejar sang rival.

“Balapan yang luar biasa! Itu fantastis, karena saya tidak pernah menang ketika start dari pole position. Dulu ketika saya memulai dari grid terdepan, sesuatu selalu terjadi,” ujar Foggia dilansir Sky Sports.

“Hari ini adalah perlombaan yang hebat. Saya menginginkan kemenangan dengan sepenuh hati. Kami tahu kami bisa mewujudkannya di lap-lap terakhir, lalu selama GP ada kekacauan karena saya mendapat peringatan di dashboard dan saya tidak tahu jarak dan waktunya.

“Pada akhirnya kru memberi tahu saya ada dua lap tersisa, lalu saya berhasil sampai garis finis pertama. Di lap-lap terakhir saya memberikan segalanya. Saya sangat senang kecuali untuk sesi basah Jumat.”     

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Buntut Insiden Moto3 Aragon, Max Racing Rombak Kru
Artikel berikutnya FIM, IRTA dan Dorna Kutuk Kekerasan pada Tom Booth-Amos

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia