Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

12 Insiden Kontroversial dalam Balapan

MotoGP dan Formula 1 menjadi penyumbang terbanyak insiden kontroversial yang terjadi sepanjang pertarungan dalam perebutan kemenangan hingga gelar juara dunia.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tingginya tekanan, daya saing serta level kejuaraan telah menempatkan para pembalap dan tim berada di ambang batas. Ditambah ambisi kuat untuk keluar sebagai yang terbaik, tak jarang memicu gesekan saat beradu kecepatan di lintasan.

Berikut 12 insiden kontroversial dalam balapan  yang dirangkum oleh Motorsport Indonesia:

1. Sepang Clash

Bentrokan antara Valentino Rossi dengan Marc Marquez pada Grand Prix Malaysia 2015 tak pelak meninggalkan catatan kelam bagi MotoGP. Tidak hanya mengubah wajah kejuaraan secara keseluruhan, insiden di Sepang ini turut memicu banyaknya polarisasi di kalangan penggemar.

Rossi dituduh sengaja melebar dan menyebabkan Marquez tersungkur di Tikungan 14. Race Direction menganggap The Doctor bertanggung jawab atas insiden tersebut, sambil menjatuhkan tiga poin penalti. Hukuman itu berarti Rossi harus start dari grid paling belakang dalam balapan penentuan gelar di Valencia.

2. Argentina 2015

Inilah awal dari perseteruan Rossi dan Marquez. Kala itu, sang pembalap Honda berupaya melewati Italiano jelang berakhirnya lomba. Namun, manuvernya justru mengenai bagian belakang motor Yamaha. #93 pun terjatuh serta gagal melanjutkan balapan, sebaliknya Rossi melenggang mulus ke garis finis.

Seusai perlombaan, baik Rossi maupun Marquez nampak baik-baik saja. Sama sekali tak terlihat adanya ketidaksukaan atau kekesalan. Tetapi, sejumlah pihak mulai mencium bara api di antara kedua pembalap. Dan benar saja. Senggolan di Termas de Rio Hondo ini rupanya berlanjut.

3. Assen 2015

MotoGP Belanda menghadirkan bentrokan, yang lagi-lagi aktor utamanya adalah Rossi dan Marquez. Masih dibayangi insiden dalam balapan sebelumnya, bahasa tubuh kedua pembalap jelas menunjukkan bagaimana mereka belum melupakan gesekan yang terjadi di Argentina.

Lap terakhir, Marquez mencoba melewati Rossi menuju chicane terakhir. Tetapi keduanya melakukan kontak, memaksa Rossi melebar dari lintasan. Sang legenda berhasil melintasi gravel dan masuk kembali ke sirkuit untuk meraih kemenangan, memaksa Marquez tersenyum kecut lantaran finis kedua.

Baca Juga:

4. Argentina 2018

Berselang tiga tahun, Termas de Rio Hondo menjadi lokasi lagi dari rivalitas antara Rossi dengan Marquez. Aroma kontroversial sudah menyengat kuat, sebelum balapan dimulai, yakni saat mesin motor #93 mati di grid. Bukannya start dari pit lane, Marquez diizinkan kembali menempati posisinya.

Race Direction pada akhirnya menjatuhkan ride-through penalty. Terdorong untuk memperbaiki kegagalan, Marquez membabi buta memacu motor balapnya, sampai kemudian dia mendapati Rossi di Tikungan 13. Jatuh karena disenggol, Rossi pun tak segan menuding rivalnya telah menghancurkan MotoGP.

5. Valencia 2015

Putaran final MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo ini memang tidak menampilkan bentrokan besar antara pembalap top. Insiden yang sebenarnya justru terjadi setelah balapan rampung digelar. Kembali melibatkan sosok Rossi dan Marquez, serta menyeret juara dunia saat itu, Jorge Lorenzo.

Rossi menuding Marquez, bahwa #93 sengaja dan tidak berupaya keras untuk menyalip Lorenzo. Padahal pembalap Honda itu memiliki kecepatan. Karena hal inilah, Lorenzo finis kedua, hasil yang dibutuhkannya untuk mengklaim gelar ketiganya di MotoGP. Rossi di satu sisi hanya dapat posisi keempat.

6. Qatar 2004

Ada drama, bahkan sebelum balapan perdana MotoGP bergulir di Losail. Rossi dan Max Biaggi dihukum start paling belakang setelah tim masing-masing tertangkap membersihkan slot grid pada malam jelang perlombaan. Penalti ini jelas kemunduran besar bagi Rossi, yang akhirnya tersingkir.

Sedangkan status pemenang balapan diklaim oleh Sete Gibernau, sekaligus menjadikan GP Qatar satu-satunya kemenangan Spaniard di kelas premier. Pasalnya, usai lomba, Rossi yang marah bersumpah bahwa Gibernau tidak akan pernah lagi memetik kemenangan di MotoGP.

Valentino Rossi, Gauloises Yamaha, terjatuh pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail musim 2004 silam.

Valentino Rossi, Gauloises Yamaha, terjatuh pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail musim 2004 silam.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

7. Spygate

Memang tidak terjadi saat balapan, tetapi bisa dianggap sebagai insiden kontroversial. Kepala Mekanik Ferrari, Nigel Stepney, diskors oleh Ferrari atas tindakannya yang disinyalir menyerahkan dokumen rahasia setebal 800 halaman kepada Mike Coughlan. Kepala Desainer McLaren itu lantas meneruskan kepada istrinya untuk difotokopi di Woking, Inggris. Ini terjadi pada musim 2007.

Petugas fotokopi kemudian menghubungi Ferrari. Investigasi langsung dilakukan secara internal. Stepney dituding telah berkhianat dan dipecat, dengan skuad Kuda Jingkrak menyeret Coughlan ke meja hijau. Pada akhirnya, FIA tak menemukan desain atau komponen rahasia Ferrari terpasang di mobil McLaren.

8. Crashgate

Setelah insiden kontroversial Spygate, Formula 1 tercoreng oleh Crashgate yang melibatkan Renault di GP Singapura 2008. Tim menginstruksikan Nelson Piquet Jr. menabrak tembok di Tikungan 17, ketika Alonso masuk pit pada Lap 12. Spaniard mendapat keuntungan dari Safety Car dan berhasil jadi pemenang.

Piquet Jr., kemudian buka mulut. Dia mengaku diperintah Flavio Briatore dan Pat Symonds untuk menabrak dinding pembatas. Symonds lalu dilarang berkiprah di F1 selama lima tahun, sedangkan Briatore diganjar sanksi seumur hidup, meski larangan keduanya kemudian dibatalkan.

9. Team Order Ferrari

12 Mei 2002. Tanggal yang akan selalu tercatat dalam sejarah Formula 1. Tanggal di mana terjadi insiden, yang tak hanya kontroversial, tetapi juga memalukan. Ferrari melakukan team order dengan memerintahkan Rubens Barrichello melambat agar Michael Schumacher menang balapan.

Buntut kejadian itu, FIA pun memutuskan untuk melarang team order mulai musim 2003 dan seterusnya. Namun, ini adalah aturan yang terbukti sulit untuk ditegakkan. Tim menyiasati dengan menggunakan pesan atau kode tertentu, yang secara teknis tidak melanggar regulasi.

10. Silverstone 2021

Rivalitas panas antara Max Verstappen dengan Lewis Hamilton sungguh mewarnai jalannya Formula 1 tahun ini. Dan seri Grand Prix Inggris menandai awal mula bentrokan keduanya. Selepas start, baik Verstappen maupun Hamilton menolak keras untuk mengalah satu sama lain.

Belum genap lap pembuka, Verstappen dan Hamilton kontak di Tikungan Copse. Pada kecepatan begitu tinggi, mobil Red Bull yang dikemudikan Verstappen keluar lintasan, serta lalu menghantam tyre barrier dengan impak mencapai 51G. Hamilton bisa melanjutkan lomba, tetapi dihukum penalti 10 detik.

11. Monza 2021

Insiden kedua yang lagi-lagi melibatkan Verstappen dan Hamilton. Awalnya, balapan berjalan normal. Namun, semuanya berubah drastis saat Verstappen mengalami bencana pit stop. Pergantian ban yang memakan waktu hingga 11,1 detik itu memicu sang pembalap Red Bull untuk segera memperbaiki posisinya.

Hamilton juga tersendat ketika pit stop yang dilakukannya menghabiskan waktu 4 detik. Lap 26, dia keluar dari pit dan bersiap menuju lintasan. Dalam momen bersamaan, datang Verstappen dari belakang. Masuk ke Tikungan 1, keduanya bertabrakan yang berakhir dengan kegagalan finis bagi kedua pembalap.

12. Arab Saudi 2021

Balapan perdana F1 di Sirkuit Jeddah Corniche menjadi lokasi teranyar atas insiden kontroversial Verstappen dan Hamilton. Kekacauan yang terjadi sejak awal perlombaan mencapai puncaknya pada Lap 37. Hamilton menabrak Verstappen, menyebabkan kerusakan sayap depan Mercedes W12.

Usai balapan, Hamilton menyebut Verstappen sengaja melambat dan menguji rem mobilnya. Steward lalu memanggil keduanya untuk dengar pendapat. Hasilnya, Verstappen dijatuhi penalti 10 detik serta dua poin penalti. Sedangkan kemenangan GP Arab Saudi diklaim oleh Hamilton.

Lewis Hamilton, Mercedes, saat menabrak Max Verstappen, Red Bull Racing di F1 GP Arab Saudi 2021.

Lewis Hamilton, Mercedes, saat menabrak Max Verstappen, Red Bull Racing di F1 GP Arab Saudi 2021.

Foto oleh: Getty Images / Red Bull Content Pool

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Norris Tak Mau Terseret Kontroversi Hamilton-Verstappen
Artikel berikutnya 12 Fakta Menarik F1 GP Abu Dhabi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia