Aksi Marini Buntuti Quartararo Timbulkan Pertanyaan
Fabio Quartararo dibuat kesal atas ulah Luca Marini yang membuntutinya saat FP2 MotoGP Thailand. Upaya dari Ducati menjegal El Diablo di Buriram?
Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing
Gold and Goose / Motorsport Images
Sesi latihan bebas kedua baru berjalan lima menit, tetapi sudah terjadi drama. Sorotan kamera menangkap gestur tubuh Quartararo yang menunjukkan kemarahan kepada Marini, Jumat (30/9/2022).
Tayangan ulang lalu mengungkap El Diablo rupanya tak senang dibuntuti oleh Maro. Walau akhirnya memilih untuk abaikan pembalap Mooney VR46 Racing Team itu, #20 kemudian membalas dengan berganti membuntuti sang rival.
Apa yang dilakukan Marini jelas menimbulkan pertanyaan. Terasa menggelitik jika mengacu fakta bahwa Yamaha YZR-M1 tak punya kekuatan dalam hal top speed, terutama jika dibandingkan besarnya tenaga Ducati Desmosedici GP.
General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, menyatakan pihaknya tidak akan menginstruksikan pesan team order kepada tim-tim pengguna Desmosedici GP, guna membantu Francesco Bagnaia menapaki kaki di tangga juara dunia.
Setali tiga uang. Pecco juga menegaskan bahwa dirinya tak ingin merebut titel dengan bantuan dari rekan-rekan pembalap, sesama penunggang Ducati.
Karena itulah, apa yang dilakukan Marini menimbulkan pertanyaan tersendiri, apakah ini semacam taktik. Belum lagi jelang akhir sesi, giliran Fabio Di Giannantonio yang membuntuti Quartararo ketika keluar dari garasi.
Menanggapi aksi Marini yang melakukan towing, Quartararo tidak menampik bahwa Ducati memiliki banyak kartu untuk dimainkan dalam hal strategi. Apalagi jika mengingat pabrikan Bologna didukung sebanyak delapan pembalap.
“Mereka punya delapan (motor), sehingga mereka bisa bermain cukup baik,” ucap pemuda asal Prancis itu.
“Sayangnya, saya tidak punya bantuan. Hari ini Franco (Morbidelli) ada di depan (saya), tetapi lalu dia menghilang.
“Jadi, sebenarnya saya akan melakukannya sendiri karena saya berpikir strategi tim akan sulit dilakukan.”
Hasil kombinasi FP1 dan FP2 menempatkan Quartararo pada posisi kelima. Sang juara dunia bertahan lebih lambat 0,274 detik dari pembalap tercepat, Johann Zarco, serta tiga tingkat di bawah Bagnaia.
Meski karakter Buriram menuntut top speed dan akselerasi, sirkuit sepanjang 4,6 km itu terbilang lintasan yang ramah bagi Yamaha. Dibuktikan dengan keberhasilan Quartararo finis kedua pada musim 2019.
El Diablo mengatakan, terlepas dari terbatasnya paket YZR-M1, dirinya yakin posisi dalam hasil latihan bisa lebih tinggi, andai saja lap serangan terakhirnya tidak terhalang bendera kuning.
“Bagus, terutama pagi hari. Sorenya luar biasa. Sayangnya, dalam serangan terakhir, saya menemukan dua bendera kuning dan saya melakukan kesalahan dalam satu lap,” tuturnya.
“Tetapi, saya kira kecepatan kami cukup baik. Terutama ketika saya memakai ban belakang medium baru. Saya punya ban depan bekas dan saya bisa maksimal di trek ini. Jadi, itu bukan hari yang buruk.”
Lebih lanjut, Quartararo mengungkapkan, bahwa dia mendekati limit untuk memaksimalkan potensi YZR-M1. Kian sulit, lantaran ada lima Ducati dalam sepuluh besar hasil kombinasi.
“Saya tidak merasa baik hari ini di atas motor, saya sedikit berada pada batas,” ucap #20.
“Tapi, kondisinya akan banyak berubah dan seperti biasanya Anda bisa melihat lima besar hari ini adalah motor yang sama.
“Saya kira saya juga akan berada di sana, jika saya tidak membuat kesalahan dan (terperangkap oleh) bendera kuning.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments