Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Special feature

Alasan Banyak Pembalap MotoGP Gemar Latihan Motocross

Banyak rider MotoGP memasukkan motocross dalam menu latihan mereka. Meski risiko cederanya tinggi –teranyar dialami Marc Marquez– apa yang membuat pembalap kelas premier gemar mengendarai motor off-road?  

Andrea Dovizioso

 Marc Marquez harus melewatkan Grand Prix (GP) Algarve akibat kecelakaan saat berlatih motocross beberapa hari sebelumnya. Rider Repsol Honda tersebut divonis menderita gegar otak ringan.

Marquez memang diketahui rutin berlatih mengendarai motor off-road di dirt track atau flat track. Ini juga jadi salah satu persiapannya untuk menghadapi akhir pekan balapan MotoGP. Sang pembalap tahu bahwa itu bukan tanpa risiko.

The Baby Alien bukan satu-satunya rider dalam Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix yang suka motocross dan kemudian cedera. Sejumlah koleganya juga gemar menggeber motor off-road dan pernah mengalami insiden.

Pembalap Petronas Yamaha SRT Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi, yang baru saja melakoni race terakhirnya dalam MotoGP di Valencia, pun seperti Marquez, sangat senang menjalani latihan motocross.

Ketiga nama elite tersebut sama-sama sudah pernah mengalami cedera yang cukup parah ketika berlatih motocross. Kendati demikian, hal tersebut tidak lantas membuat mereka jera.

Pasalnya, latihan mengendarai motor off-road ataupun dirt bike sangat penting bagi para pembalap dalam kaitannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan MotoGP.

 

“Dari usia empat hingga 10 tahun, itu (motocross) adalah hobi terbesar saya. Dan kini menjadi salah satu metode latihan saya. Tentu memiliki risiko, tetapi kami membuatnya seaman mungkin,” kata Marquez.

“Ini bagian dari pelatihan dan sangat lengkap, sensasi mengendarai motocross tak dapat dirasakan dengan motor lain. Treknya mungkin bisa sama, tetapi caranya akan berbeda dari awal.

“Sebab dibutuhkan improvisasi dan berusaha untuk mendapatkan lap terbaik. Ini merupakan bagian dari skema latihan saya serta memungkinkan saya untuk mengasah teknik-teknik baru,” ia menambahkan.

Rossi juga tidak berbeda dengan Marquez, menjadikan motocross bagian dari latihannya. Bahkan, The Doctor memiliki trek pribadi di Tavullia, yang kerap digunakannya berlatih bersama para rider Akademi VR46.

“Saya selalu mengendarai motocross, juga setelah (cedera bahu akibat kecelakaan) 2010, karena saya suka. Saya menikmatinya dan saya pikir ini latihan terbaik, secara fisik dan mental,” tutur The Doctor.

Tahun lalu, Dovizioso sempat membuat Ducati khawatir saat ambil bagian dalam balapan motocross di Faenza, Italia, jelang musim 2020 bergulir. Ia mengalami cedera tulang selangka akibat crash.

Andrea Dovizioso

Andrea Dovizioso

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Pabrikan Borgo Panigali mengizinkan Dovizioso mengikuti balapan itu karena sang rider meyakinkan bahwa itu bisa mengasah kepekaannya dengan cara yang tak mungkin disimulasikan saat latihan di aspal.

Sudah jadi rahasia umum jika Dovi merupakan penggila motocross. Bahkan, awal tahun ini, sebelum comeback ke MotoGP dengan memperkuat tim satelit Yamaha, ia rutin berlatih di trek off-road.

Dovizioso sempat dimentori kroser elite dari Kejuaraan Dunia Motocross (MXGP) Glenn Coldenhoff. Pembalap 35 tahun itu jug menjelaskan mengapa dirinya dan banyak rider MotoGP gemar latihan motocross.

Menurut Dovi –runner-up tiga kali MotoGP (2017-2019)–, itu cara terbaik untuk melatih fisik. Seperti juga dikatakan oleh Rossi, motocross merupakan metode ideal bagi para pembalap dalam menjaga kebugarannya.

Intensitas fisik saat mengendarai motor di medan atau trek off-road adalah salah satu hal paling sulit yang bisa dilakukan. Otomatis ini dapat meningkatkan daya tahan dan membangun otot tubuh.

Pasalnya, seluruh anggota badan akan selalu bekerja keras saat mengendarai motocross, terlebih jika treknya tidak mudah. Masuk akal jika melihat karier balap Rossi atau Dovi yang terbilang panjang.  

Selain itu, motocross menjadi pilihan banyak rider karena menggeber motor di trek tanah atau pasir relatif lebih aman ketimbang berlatih di aspal. Walaupun risiko kecelakaan dan cedera tetap ada.

Valentino Rossi

Valentino Rossi

Foto oleh: VR46 Riders Academy

“Tentu Anda memahami semua itu, tetapi apa bisa membayangkan jika saya, Valentino (Rossi) dan pembalap lain hanya duduk di sofa di rumah? Jika demikian, Anda tak akan berkembang,” ucap Marquez.

“Anda harus berlatih. Bahkan ketika mengayuh sepeda, Anda bisa mengalami insiden. Saat Anda mengendarai apa pun, segala kemungkinan dapat terjadi. Karena itulah saya akan tetap latihan motocross.”

Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Brad Binder mengatakan bahwa siapa pun yang menggemari atau suka mengendarai motocross, cepat atau lambat pasti bakal mengalami cedera. Hanya masalah waktu.

Sama dengan Marquez, Doviziso, dan juga Rossi, Binder adalah rider yang rutin menjalani persiapan balapan di trek off-road. Dan motocross memang telah menjadi menu wajib latihan dan yang paling disukainya.

“Yang disayangkan dari motocross, itu pada akhirnya akan mencederai Anda. Masalahnya, saya lebih suka mengambil risiko tersebut karena bagi saya tak ada bentuk latihan yang lebih baik,” ucapnya kepada Asphalt and Rubber.

“Jadi itu yang saya lakukan jika ingin menjalani hari-hari yang baik dalam latihan. Saya menemukan bahwa ini membuat Anda bekerja sangat keras dan saya juga selalu menyukai motocross,” Binder menambahkan.

Baca Juga:

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bukan Mengalah, Franco Morbidelli Kesulitan Kejar Valentino Rossi
Artikel berikutnya Sebelum MotoGP Valencia, Jorge Martin Begadang karena Sakit

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia