Muatan politis di balik protes terhadap Ducati
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, meyakini protes terkait perangkat aerodinamika pada swing arm belakang Desmosedici GP19 bernuansa politis.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Empat pabrikan – Honda, Suzuki, KTM dan Aprilia – mempertanyakan legalitas komponen baru skuat Borgo Panigale di motor Andrea Dovizioso, Danilo Petrucci dan Jack Miller saat balapan Qatar, Minggu (10/3).
Usai investigasi yang dilakukan departemen teknis MotoGP, diputuskan bahwa Ducati tidak melanggar regulasi dan menolak protes keempat pabrikan tersebut.
Namun, Honda, Suzuki, KTM dan Aprilia mengajukan banding. Permasalahan ini pun lalu dipertimbangkan lebih lanjut oleh Pengadilan Banding MotoGP, yang diharapkan memberikan putusan final dalam beberapa hari ke depan.
Ciabatti mengatakan, Ducati yakin perangkat aerodinamika pada swing arm belakang memiliki legalitas karena berdasarkan informasi yang disediakan untuk tim dari Direktur Teknis, Danny Aldridge.
Sementara protes yang diajukan empat pabrikan dibuat atas dasar winglet yang berpotensi memberikan manfaat aerodinamika. Ducati langsung menegaskan, fungsi tunggalnya adalah mendinginkan roda belakang.
“Kami tenang karena kami tahu telah mengikuti regulasi teknis,” tukas Ciabatti kepada Motorsport.com, Minggu (10/3) malam di Qatar.
“Ada surat edaran yang didistribusikan kepada tim pada 2 Maret, yang dengan jelas menentukan bagaimana Anda bisa menggunakan deflektor jenis ini di bagian belakang motor.
“Jika kami menganggap elemen ini dapat menimbulkan risiko hukuman, kami (tentu) tidak akan melakukannya. Tapi tidak seperti itu.
“Yamaha sudah menggunakan deflektor yang sangat mirip tahun lalu di Valencia, untuk mengarahkan air menjauh dari roda. Lagi pula, klasifikasi ini bersifat sementara sampai ada resolusi.”
Ada pun, kepada Motorsport.com, Aldridge mengungkapkan bahwa ia sudah mengetahui keberatan dari rival pabrikan tentang komponen baru Ducati tersebut. Tetapi pihaknya tidak bisa menyelidiki sampai sebuah protes resmi diajukan.
Ketika dimintai penjelasan, Koordinator Teknis Ducati, Fabiano Sterlacchini, memperdebatkan di hadapan tiga panel komisioner FIM.
Ciabatti menambahkan, situasi itu mengingatkan pada bagaimana rival pabrikan memprotes winglet yang dipelopori Ducati pada akhir 2015 dan 2016, serta lalu berujung dengan pelarangan.
“Saya percaya ini lebih merupakan pertanyaan politis ketimbang pertanyaan olahraga,” ketusnya.
“Kami telah melihat sebelumnya bagaimana beberapa orang mencoba membatasi inovasi teknis aerodinamika Ducati di kejuaraan.
“Dan kami sudah berkali-kali mengatakan dari sudut pandang kami, bahwa itu tidak berdampak pada kejuaraan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments