Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Terlalu Berisiko, Aleix Espargaro Tak Ingin Anaknya Jadi Pembalap

Aleix Espargaro punya ide dan saran untuk mengurangi risiko balapan dalam kelas junior yang kerap memakan korban.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap yang baru-baru ini meninggal dunia karena kecelakaan adalah Dean Berta Vinales yang merupakan sepupu dari pembalap Aprilia, Maverick Vinales. Vinales yang turun dalam WorldSSP300 itu meninggal akibat insiden yang dialami pada Race 1 di Sirkuit Jerez, Sabtu (25/9/2021).

Karena sedang berada dalam masa berduka, Vinales tak akan turun dalam MotoGP Amerika sehingga Aleix Espargaro bakal tampil sendirian. Lorenzo Savadori pun tak akan dipanggil sebagai pembalap pengganti.

Insiden Vinales di Sirkuit Jerez itu akhirnya menambah daftar panjang kecelakaan berakhir tragis yang dialami para pembalap junior. Hal ini membuat pembahasan soal keamanan dalam balapan khususnya untuk balapan level junior makin digaungkan.

Topik ini juga menjadi salah satu yang dibahas menuju MotoGP Amerika dan Espargaro punya pendapat sendiri soal keamanan dalam balapan.

Bahkan, Espargaro tak ingin anak kembarnya, Max dan Mia, menjadi pembalap.

"Saya mengatakan ini bukan karena kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dalam enam bulan terakhir," ucap Espargaro, dilansir dari AS.

"Balapan ini sangat berisiko. Saya sudah menghadapi banyak sekali penderitaan sepanjang karier. Saudara laki-laki saya juga pembalap dan saya juga sudah sangat sering masuk rumah sakit karena balapan," ucap pembalap asal Spanyol itu.

Ketika ditanya apa yang dia inginkan untuk anak kembarnya yang lahir pada 2018 itu?

"Saya tak ingin mereka jadi pembalap atau melakukan olahraga lainnya yang berisiko. Sebagai seorang ayah, saya ingin selalu melindungi mereka sebisa mungkin. Balapan motor adalah olahraga berisiko tinggi. Saya berharap mereka bermain tenis," kata Espargaro yang merupakan pembalap Aprilia ini.

 

 

Level Junior Harus Berubah

Khusus untuk balapan level junior, Espargaro ingin berdialog dengan FIM dan Dorna demi meningkatkan keamanan dalam kategori tersebut.

Hal yang paling disoroti oleh Espargaro adalah balapan level junior yang diikuti pembalap yang sangat banyak dan start yang juga dilakukan dengan pembalap yang bertumpuk. Dia mengambil contoh balapan Moto3 dan Supersport 300.

"Engine power motor mereka memang tak banyak, tapi motornya stabil. Dengan motor seperti itu, sangat mudah menjadi cepat. Dalam Moto3, Pedro Acosta paling bertalenta tapi belum bisa lebih cepat dari yang lain. Jadi ini adalah contoh yang sangat jelas," ucap pembalap 32 tahun tersebut.

Selain itu, Espargaro juga menyoroti umur para pembalap. "Masalahnya adalah anak umur 12 tahun tak seharusnya mengendarai motor yang mesinnya menyerupai motor Moto3 di trek besar, seperti Barcelona. Kita harus bisa membuat seri lain atau lebih banyak menggunakan motor MiniGP," kata Espargaro.

Baca Juga::

Espargaro menyarankan agar para pembalap muda lebih banyak menggunakan mini bikes di trek karting dan menghabiskan lebih banyak waktu di sini.

Pasalnya, spek motor seperti itu dan trek "kecil" ini membuat kecepatan motor tak akan bisa sangat cepat. Sehingga apabila terjadi kecelakaan atau para pembalap terlibat insiden, maka risikonya sangat kecil atau hampir tak ada.

"Mini bikes dulunya sangat populer, tapi sekarang semua ingin menggunakan motor besar di trek besar," kata Espargaro.

"Saya pikir, anak-anak akan belajar hal sama dengan mini bikes di trek karting," tutur Espargaro.

In den MiniGP-Serien wird weltweit mit der Ohvale GP-0 160 gefahren.

In den MiniGP-Serien wird weltweit mit der Ohvale GP-0 160 gefahren

Foto: Michael Jurtin-BG

Sebenarnya, FIM dan Dorna sudah menyadari hal ini dengan membuat MiniGP World Series yang digelar di beberapa negara pada 2020.

"Sesi latihan juga bisa dipisahkan. Untuk balapan, penerapan teknologi bisa dilakukan. Misalnya, motor bisa berhenti saat terjadi kecelakaan," kata Espargaro.

"Untuk airbag, kami menggunakannya. Tapi, tidak di Moto2 European Championship dan Moto3 Junior World Championship. Saya tak menyukai hal itu. Sebenarnya, saya punya daftar yang sangat panjang dan saya berharap bisa sedikit membantu," kata Espargaro.

Foto-foto milik Motorsport Images.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dikaitkan Kematian Vinales, Marquez Balas Komentar Fabrizio
Artikel berikutnya Jadwal MotoGP Amerika 2021 Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia