Aleix Espargaro Bisa Patahkan Rekor Colin Edwards di MotoGP Algarve

Pembalap Aprilia Racing Team Gresini tersebut sangat beruntung karena terus mendapat kepercayaan untuk tampil di level premier, walau tak pernah menang sekali pun.

Memulai debut sejak 2009 sebagai pengganti Mika Kalio dalam tim satelit Ducati, Pramac Racing, Espargaro berganti tim lima kali. Namun, pada 2011, ia sempat turun kelas ke Moto2 setelah ditampung Pons HP40.

Ia harus berterima kasih kepada Aspar yang menyelamatkan kariernya dengan mengajak kembali ke level premier. Awalnya tim tersebut mau merekrut untuk kelas menengah, tapi pada akhirnya, kakak Pol Espargaro itu mendapat motor MotoGP.

Tahun perdananya kembali ke level premier tidak berjalan mulus. Pembalap Spanyol tersebut finis pada urutan ke-12. Pencapaian semenjana tak lantas membuatnya kehilangan kursi MotoGP.

Selepas dari Aspar, Espargaro ditampung Forward Yamaha. Ia membalas prestasi terbaik posisi ketujuh klasemen.

Ia pun mendapat kans tampil bersama Suzuki dua musim, sebelum menjalin ikatan kuat dengan Aprilia. Walau dari sisi prestasi di trek kurang maksimal, Espargaro dipandang berguna untuk pengembangan motor balap.

Kerja keras empat tahun menunjukkan hasil memuaskan musim ini. Espargaro berhasil naik podium untuk kedua kalinya. Setelah jadi runner-up MotoGP Aragon 2014, ia menduduki peringkat ketiga MotoGP Inggris 2021.

 Terlepas dari dua raihan tersebut, tak bisa dipungkiri fakta bahwa dia tak pernah menang di level mana pun dalam grand prix.

Di Portimao, pekan ini, pembalap tertua ketiga MotoGP 2021 itu bisa menandingi rekor 196 balapan tanpa kemenangan di MotoGP milik Colin Edwards. Saat ini, ia berada di urutan kedua dengan 195 lomba.

Pembalap Amerika Serikat itu menghabiskan 12 musim di MotoGP. Ia pernah menunggangi motor Aprilia, Honda dan Yamaha.

Sebanyak 12 podium dikoleksi Edwards, tapi bukan yang tertinggi. Peluang menang satu-satunya di Assen kandas ketika dia jatuh di chicane saat lap terakhir.

10 Pembalap yang Tak Pernah Menang di 500cc/MotoGP