Aleix Espargaro Tak Nyaman Pakai Ride Height Device
Aleix Espargaro memilih tidak mau mengandalkan ride height device pada Aprila RS-GP tunggangannya di sisa musim MotoGP 2022.


Pembalap tim pabrikan Aprilia Racing Aleix Espargaro menjadi salah satu favorit juara dunia di MotoGP musim 2022, hingga pertengahan musim.
Pada balapan terakhir di Sirkuit Assen, Belanda, akhir pekan lalu, Aleix Espargaro sempat tercecer di P15 setelah terlibat senggolan dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) namun usaha keras membuatnya finis P4.
Sampai paruh musim awal MotoGP 2022, pembalap Spanyol itu mampu menujukkan performa stabil sepanjang 11 balapan. Espargaro terlihat tidak kesulitan dengan Aprilia RS-GP di berbagai jenis sirkuit. Tetapi belakangan ia mengaku kurang beruntung.
Paket yang dipasang pada Aprilia RS-GP saat ini salah satunya adalah ride height device. Alat pengatur tinggi-rendah posisi duduk pembalap ini sejatinya sangat berguna untuk melakukan start serta saat melibas tikungan.
“Saya memakai sistem manual. Di motor sebenarnya juga ada sistem otomatis tetapi saya memilih yang manual,” ucap Espargaro yang di klasemen saat ini berada di P2 dan tertinggal 21 poin dari Quartararo.
“Sistem otomatis kami sangatlah bagus. Tetapi masalahnya, sistem itu lebih pandai daripada saya. Sesaat setelah tekanan pada suspensi depan dilepaskan, alat ini akan langsung bekerja. Buat saya ini terlalu cepat.
“Di mata para insinyur dan teknisi, ini cara kerja yang sempurna, sesuai dengan rancangan mereka. Tetapi saya tidak menyukai berlomba dengan sistem seperti ini.”
Espargaro pun menjelaskan kesulitan yang dihadapinya dengan ride height device otomatis. Menurutnya, di beberapa tikungan, sistem ini aktif lebih cepat, saat motor di sisi terdalam tikungan, untuk menghindari wheelie (ban depan terangkat).
“Namun saat turun berlomba, Anda harus berhati-hati. Lebih aman menunggu hingga motor di posisi yang tepat lagi. Jika tidak, tenaga Anda akan terkuras untuk mendapatkan posisi motor ideal. Jadi, saya hanya akan memakainya (ride height device) jika diperlukan,” katanya.
Aleix Espargaro menjelaskan, jika dirinya memiliki wewenang untuk memutuskan, ia akan melarang pemakaian ride height device tersebut.
Pembalap berusia 32 tahun itu mengakui jika peranti ini membuat motor memiliki akselerasi lebih baik. Dengan komponen tersebut, Aprilia RS-GP juga mampu bekerja lebih baik.
“Tetapi tanpa alat ini, semua pembalap relatif akan setara. Aksi overtaking juga makin banyak karena kami akan banyak melakukan wheelie atau kesalahan saat berakselerasi. Anda bisa fokus lebih pada hal lain. Intinya, saya tidak memerlukannya,” ucap Aleix Espargaro.
Front ride height device rencananya akan dilarang setelah MotoGP 2022 berakhir. Sejauh ini hanya Ducati yang memakai alat tersebut, karena mereka juga yang menciptakannya. Sementara rear ride height device masih boleh dipakai sampai akhir 2026.

Sete Gibernau Sebut Marc Marquez Masih Menjadi Acuan
Francesco Bagnaia Akui Lakukan Banyak Kesalahan

Berita terbaru
Hasil FP2 MotoGP Austria: Panggung Dominasi Penunggang Ducati
Pabrikan Borgo Panigale merajai latihan bebas kedua MotoGP Austria. Johann Zarco menjadi yang tercepat, mengungguli Jack Miller dan Jorge Martin, Jumat (19/8/2022).
GasGas Resmi Ekspansi ke MotoGP, Diperkuat Pol Espargaro
GasGas dan Tech3 bertransformasi menjadi GasGas Factory Racing Team di MotoGP 2023. Tetapi belum diumumkan siapa tandem Pol Espargaro.
KTM Diisukan Minta 1 Juta Euro untuk Lepas Raul Fernandez
CEO Pierer Mobility AG Stefan Pierer menyebut pihaknya sudah berinvestasi besar untuk membesarkan Raul Fernandez dari level junior.
MotoGP Berencana Usung Format Sprint Race ala F1
Motorsport.com telah memperoleh informasi, bahwa MotoGP ingin menerapkan Sprint Race seperti Formula 1 pada musim 2023. Pembahasan bersama tim akan dilakukan akhir pekan ini.