Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP MotoGP Malaysia

Aleix Espargaro Kecam Manuver Franco Morbidelli

Rider Aprilia, Aleix Espargaro, kesal dengan aksi overtaking Franco Morbidelli pada lap terakhir MotoGP Malaysia, Minggu (23/10/2022) lalu.

Franco Morbidelli, Yamaha Factory Racing

Espargaro dan Morbidelli bertarung sengit memperebutkan finis P10. Demi mengamankan enam poin, Franky melancarkan manuver terhadap Spaniard di Tikungan 14.

Tetapi, aksi menyalipnya itu dianggap Race Direction sebagai bentuk berkendara yang tidak bertanggung jawab. Morbidelli pun dikenai penalti tiga detik, membuatnya turun ke urutan ke-11.

Ini merupakan kali kedua dalam akhir pekan balap di Sepang, yang mana sang pembalap Yamaha dijatuhi hukuman. Sebelumnya, #21 menerima double long lap penalty setelah menghalangi Fabio Quartararo dan Marc Marquez saat FP3.

Menurut catatan FIM MotoGP Steward Panel, apa yang dilakukan Morbidelli adalah ketiga kalinya musim ini, Italiano mengganggu pembalap lain ketika melaju lambat di racing line.

“Saya tidak tahu apa yang dilakukan orang ini tahun ini. Saya tidak mengerti apakah dia ada di sini atau di planet lain,” kata Espargaro mengutip Speedcafe.

“Mereka memberinya sanksi hampir setiap GP, tetapi dia terus melakukan hal-hal bodoh. Dia menabrak saya dua kali di Thailand ketika kami berada di urutan ke-11. Saya tidak mengerti.

“Dan (di Sepang), dia menabrak saya dengan sangat keras – saya tidak tahu mengapa saya tidak jatuh – untuk posisi ke-10.

“Mereka memberinya tiga detik, yang menurut saya bagus karena mereka memberi saya kembali satu poin penting, namun saya kira (dia) perlu start terakhir atau dari pit lane.

“Mereka terus memberinya sanksi, tapi dia tidak (kunjung) membaik.”

Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, saat berduel dengan rider Yamaha, Franco Morbidelli, di MotoGP Thailand 2022

Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, saat berduel dengan rider Yamaha, Franco Morbidelli, di MotoGP Thailand 2022

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tak membela diri soal double long lap penalty, Morbidelli menilai penalti tiga detik atas manuver overtaking kepada Espargaro sebagai kesalahan.

Runner-up MotoGP 2020 itu mengatakan, Race Direction seharusnya lebih memberikan bobot hukuman pada perspektif pembalap dalam sebuah insiden.

“Saya pikir sudah waktunya untuk duduk dan benar-benar berbicara secara terbuka tentang apa yang sedang terjadi,” ucapnya.

“Bahkan jika mereka membuat keputusan yang tepat, seperti yang mereka lakukan (mengenai long lap penalty), sebenarnya tidak ada dialog antara Anda dan Steward Panel.”

Baca Juga:

Morbidelli meyakini, Race Direction berada di bawah tekanan besar, serta merasa kewalahan dengan adanya tekanan semacam ini. Belum lagi ditambah komentar di media sosial dan televisi.

“Saya merasa orang-orang ini seharusnya menilai, mengatur dan melindungi kami, tetapi malah melindungi penonton dan menjaga pertunjukan tetap hidup. Saya percaya mereka tidak menyeimbangkan hal-hal ini dengan cara yang benar,” tuturnya.

“Harus ada diskusi dan dialog untuk memperbaiki mekanisme ini. Karena mekanisme ini harus seimbang antara keselamatan pengendara dan pertunjukkan. Keselamatan dan perhatian penonton. Dan untuk perlindungan pembalap.

“Karena jika saya tidak bisa menyalip di tikungan kedua terakhir, yang mana ada banyak ruang seperti itu, dan saya punya motor yang tidak bisa saya lewati di lurusan…

“Maksud saya, Anda bahkan tidak peduli pada saya. Kita hanya berbaris, Anda tahu? Jadi, saya merasa mekanisme ini tidak bekerja dengan benar.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gagal Cetak Poin di Sepang Bukan Bencana bagi Vinales
Artikel berikutnya Repsol Sponsor Tim Pabrikan Honda hingga MotoGP 2024

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia