Usai Operasi, Aleix Espargaro Berharap Lebih Tangguh di Mugello
Pembalap Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro, mengakhiri pekan mengecewakan di Le Mans dengan keputusan menjalani operasi arm pump. Ia ingin tampil tangguh di MotoGP Italia, 30 Mei.
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini crash
Gold and Goose / Motorsport Images
Ia menjadi pembalap MotoGP keempat musim ini, yang dioperasi dengan problem pada otot lengan. Sebelumnya, Jack Miller (Ducati), Iker Lecuona (Tech3 KTM) dan Fabio Quartararo (Yamaha Factory Racing).
Problem fisik, problem teknis dan hujan membuat Espargaro jatuh dan gagal finis di MotoGP Prancis. Rider Spanyol tersebut sangat kecewa karena untuk pertama kalinya tanpa poin musim ini. Ia pun tertahan di posisi ketujuh klasemen pembalap.
Espargaro kini berusaha menyelesaikan masalah satu persatu. Yang paling memungkinkan adalah membenahi kondisi fisiknya.
“Dalam lomba, saya tidak merasa sakit atau ketidaknyamanan. Meski bukan operasi besar, tapi itu berisiko jika melihat lomba di Mugello. Hari ini, kami kehilangan banyak poin dan kami akan mendapatkannya kembali, tapi saya kira lebih baik menyelesaikan masalah itu sekarang daripada menundanya hingga nanti,” ia mengungkapkan.
“Setelah hasil nol, sungguh sulit memutuskan menjalani operasi sekarang karena prosedur ini tidak mudah. Sulit dikatakan apakah saya akan lebih kuat di Mugello tanpa operasi. Saya khawatir bahwa saya akan 100 persen fit setelah prosedur di Mugello. Tapi di satu sisi, saya tidak mau menunda cerita selamanya. Itu kenapa saya memilih untuk operasi.”
Pria 31 tahun tersebut masuk ruang operasi pada pukul 8 pagi, di Rumah Sakit Universitari Dexeus di Barcelona. Ia butuh istirahat beberapa hari setelah pembedahan.
Selanjutnya, mekanik mesti menemukan solusi untuk stabilitas mesin 1000cc V4 dari motor RS-GP 21. Espargaro mengeluhkan kendala teknis.
“Saya belum pernah punya problem tak bisa bergantung kepada motor untuk waktu lama, tapi ini adalah akhir pekan sulit. Saya sudah punya masalah dengan mesin sejak Sabtu dan jatuh dua kali,” tuturnya.
Dalam balapan flag to flag, kakak Pol Espargaro tidak mengalami kendala sejak awalnya. Namun, hujan yang mengguyur membuyarkan rencananya untuk mendulang poin lebih banyak.
“Saya merasa bags selama empat atau lima lap dalam kondisi kering. Ketika hujan, saya terjebak dengan Marc Marquez dan Takaaki Nakagami, Alex Rins sedikit lebih cepat dan berada di posisi ketiga atau keempat,” ia menjelaskan.
“Hujan membuat saya sangat marah dan kehilangan beberapa tempat di lap pertama. Saya bisa mengejar ketika ganti motor, menyusul Valentino Rossi, Lecuona, Danilo Petrucci, adik saya, Maverick Vinales dan lain-lain. Saya merasa sangat kuat di trek basah untuk pertama kali selama beberapa tahun. Tapi kemudian, saya dieliminasi, sungguh mengesalkan. Padahal, kami punya kesempatan meninggalkan MotoGP Prancis dengan sekitar 50 poin di klasemen.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments