Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Aleix Espargaro Peringatkan Potensi Gesekan di Akhir Musim MotoGP

Aleix Espargaro, memperingatkan akan ada ketegangan antara pembalap MotoGP di bagian akhir musim ini. Mungkin saja, ia terlibat karena karakternya cepat panas.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Aprilia Racing tersebut mencuri atensi berkat lonjakan prestasi. Karena sering tersenyum, ia terkesan sebagai sosok yang ramah. Apalagi unggahan media sosialnya selalu bertema keluarga kian mengesankan bahwa Espargaro seorang yang mengayomi.

Pembalap tertua kedua di grid MotoGP 2022 tidak pernah terlibat konfrontasi dengan siapa pun di grid musim ini. Mungkin karena para pembalap satu dan lainnya saling menghormati.

Beda sekali dengan hubungan rider masa lalu, yakni Max Biaggi, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner dan Marc Marquez. Mereka beberapa kali terlibat bentrok di dalam dan luar trek. Kurangnya percikan emosi seperti itu rupanya menurunkan daya tarik MotoGP.

“Saya punya hubungan sangat bagus dengan Carlos dan Carmelo Ezpeleta. Carlos datang ke garasi saya pada Sabtu (di Austria) dan kami bicara lebih dari satu jam tentang berbagai isu seputar sprint race. Sebagai pembalap yang paling berpengalaman dalam kejuaraan ini, saya selalu membantu dan menambahkan,” ujarnya dalam podcast ‘Por Orejas’, milik Motorsport.com Spanyol.

“Masalah bisa diselesaikan sehingga lebih banyak lagi orang tertarik pada kejuaraan. Dia membuat refleksi yang sama, dia mengatakan kepada saya, ‘Saya tahu bahwa Anda senang Fabio minta maaf di box (insiden Assen), tapi orang-orang tidak mau itu, mereka menginginkan kemarahan.

Baca Juga:

“Memang benar rivalitas seperti itu disukai fans, tapi itu sangat merugikan saya. Saya orang yang cepat panas, semua tahu. Namun, saya sulit bergaul buruk dengan seseorang.”

Espargaro memprediksi bisa saja gesekan terjadi dalam perebutan poin penting. Ia mungkin menjadi salah satu aktor dalam kisruh itu.

“Saya sudah mengatakan kepada Anda bahwa pada akhir musim nanti, percikan akan beterbangan. Saya akan lanjut menjadi pembalap reguler.

“Namun, akan ada saatnya, dengan dua atau tiga balapan sisa, ketika saya berjakam 20 atau 30 poin (dari pemuncak klasemen), saya akan melaju dengan pisau di antara gigi karena saya bertarung untuk juara dunia. Meski hal-hal seperti itu terjadi di trek, saya tidak bisa berhubungan buruk dengan orang di luar lintasan,” ia mengungkapkan.

Gesekan antara Espargaro dan Marc Marquez di masa lalu menjadi salah satu episode negatif. Kala itu, dia kesal dan menuding juara dunia MotoGP enam kali itu sengaja menempel di belakang motornya.

Aleix Espargaró, bintang tamu podcast MotoGP di Motorsport.com

Aleix Espargaró, bintang tamu podcast MotoGP di Motorsport.com

Namun, dengan besar hati, ayah dua anak kembar tersebut menghampiri Marquez dan mengklarifikasi semua serta tak lupa minta maaf.

“Setelah apa yang terjadi dengan Marc, saya mengakui di depan publik bahwa saya salah. Meski saat itu, saya pikir sudah benar. Saya tidak harus mengatakan pernyataan seperti itu karena saya juga mengikuti roda pembalap lain berkali-kali di masa lalu,” tuturnya.

“Tapi, saya tidak merasa senang karena saya punya hubungan baik dengan Marc. Itu membuat saya tidak enak hati dengan semua kontroversi yang terjadi. Lalu sebelum dia pergi ke Amerika Serikat untuk menjalani operasi, saya menemuinya di motorhome. Kami membicarakan itu dan kami memperbaikinya.”

Espargaro mengomentari persaingan di MotoGP San Marino. Ia terkesan pesimistis karena Misano sering tak berpihak dengannya.

“Saya ingin itu terjadi karena itu artinya kami akan bertarung untuk kejuaraan. Sekarang, ada banyak balapan hadir untuk penggemar,” ucap pembalap 33 tahun.

“Di Misano, satu-satunya trek yang kurang berfungsi baik untuk saya dibanding Ducati, di mana semua pembalap Italia akan terbang. Fabio Quartararo juga melaju sangat, sangat cepat di trek, percikan akan muncul, saya tidak ragu.

“Kemudian, di Aragon dan Philipp Island, saya melaju sangat kencang. Mereka adalah sirkuit yang berpotensi menimbulkan bentrok. Ada trek sangat lebar di mana Anda bisa mengambil jalur berbeda, gesekan bisa terjadi.

“Saya yakin bahwa kami akan melakukan itu dalam kejuaraan. Salah satu dari kami bertiga akan mengambil titel di Valencia. Saya yakin Fabio (Quartararo) menjadi ragu dan akan lebih konservatif. Sementara, Francesco Bagnaia akan habis-habisa.

“Saya juga akan habis-habisan setelah Misano. Akan menyenangkan di lintasan pada akhir musim.”

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Boyong Debutan Jadi Bumerang Tim Satelit di MotoGP 2022
Artikel berikutnya Oliveira Selangkah Lagi ke RNF-Aprilia, Fernandez Siap Promosi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia