Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Aleix Espargaro Tuntut Mesin Lebih Bertenaga Setelah Jeda

Aleix Espargaro dan Aprilia Racing Team Gresini mengakhiri paruh pertama MotoGP 2021 di peringkat kedelapan. Pembalap Spanyol tersebut menuntut mesin lebih bertenaga setelah jeda.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ini boleh dibilang sebagai musim yang spektakuler bagi keduanya. Baru setengah musim, Espargaro sudah mendulang 61 poin. Padahal, biasanya ia mengoleksi setelah satu musim.

Pada 2017, ia mengumpulkan 62 poin, turun 44 poin di musim berikutnya. Lalu, 2019, hasilnya 63 poin dan kembali ke 44 poin saat pandemi Covid-19 merebak.

Espargaro tentu gembira dengan raihannya tapi ia tidak puas. Ia meminta agar engineer menyiapkan RS-GP dengan kinerja mesin versi lebih baik untuk mengatasi kelemahan.

“Secara keseluruhan, kami melakukan pekerjaan luar biasa di paruh pertama musim ini. Dengan 61 poin, saya berada di peringkat kedelapan. Kami harus menikmati itu karena situasi lebih buruk daripada beberapa tahun ini,” ucapnya.

“Saya merasa saya kuat, bahwa saya kencang dan saya dapat bertarung untuk podium. Tapi saya tidak bisa menyalip saat balapan. Mesin membatasi kami. Saya tidak punya kesempatan di trek lurus. Contohnya, saya lebih kencang daripada Francesco Bagnaia, tapi saya tarpatok di belakangnya.

“Kami harus meningkatkan mesin karena itu kelemahan terbesar kami. Setelah bertahun-tahun di Aprilia, semua engineer yakin pada saya dan apa yang saya katakan kepada mereka. Basis RS-GP siap untuk tenaga lebih (pada mesin).”

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Dorna

Karena Aprilia masih memegang hak konsesi, maka diizinkan membuat banyak perubahan. Musim ini, mereka menggunakan mesin V4 dengan silinder sudut 75 derajat. Mereka mengalami problem keandalan. Tapi, sekarang diubah menjadi 90 derajat seperti yang sudah diterapkan Ducati, Honda dan KTM. Mereka saat ini boleh memiliki sembilan mesin, lebih banyak dua dari tim-tim lain.

“Kami sekarang menggunakan tenaga penuh, berkat aerodinamika, motor tidak bisa melakukan wheelie. Kami hanya kehilangan tenaga pada trek lurus saat saya menekan gas penuh. Saat itu, tak cukup menandingi lawan kami,” Espargaro mengungkapkan.

“Aprilia bekerja keras dan saya tidak harus menunggu hingga 2022 untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Saya akan mendapat sesuatu untuk bagian akhir musim. Kami tidak kehilangan banyak.

“Tentu saja, saya ingin menikmatinya karena kami mencapai banyak hal sekarang. Meski begitu, saya frustrasi karena kami hanya perlu sedikit lagi bahwa kami dapat bertarung untuk podium di setiap balapan.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Miller Manfaatkan Jeda Musim Panas untuk Evaluasi Performa
Artikel berikutnya Zarco Sudah Berani Pikirkan Peluang Juara Dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia