Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alex Marquez: Jika Marc Tidak Memeras, Honda Tertidur

Alex Marquez berpartisipasi dalam balapan perpisahan dengan Honda, Minggu lalu, di MotoGP Valencia. Hingga detik terakhir, ia menunjukkan profesionalisme dan komitmen.

Alex Marquez, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Honda crash di lap ketujuh MotoGP dalam Grand Prix Valencia, yang jadi lomba terakhir merek pabrikan sayap emas sebelum gabung dengan Gresini-Ducati musim depan. Alih-alih dari kata menyerah, pemuda asal Cervera membangunkan RC213V dari gravel dan menyelesaikan sisa lap. Ini sebagai pameran profesionalisme, harga diri dan komitmen yang hanya segelintir bisa menandingin.

Pada balapan di Valencia, Honda menutup musim sangat buruk, satu-satunya pabrikan yang tidak pernah menang sekarang. Tiga pembalap, yakni Pol Espargaro dan Marquez bersaudara, Alex dan Marc, crash. Epilog berdasarkan perjalanan buruk di markas Tokyo.

“Sekarang, saya bisa bicara, tapi sejak awal, dari lap pertama, kami punya masalah dengan motor yang panas berlebihan. Saya tidak tahu kenapa. Rem mesin tidak berfungsi dalam kasus saya, sedangkan dua pembalap lain saya tidak tahu,” ujarnya kepada Motorsport.com.

“Jika motornya sendiri sulit, dengan masalah itu lebih lagi, saya tidak bisa balapan. Saya tak bisa menyalip atau menyerang. Itu balapan terakhir, saya ingin masuk 10 atas dan saya mencoba, tapi malah crash. Saya mengakhiri balapan untuk tim, motor buruk tapi saya ingin finis untuk mereka dan sedikit lain.

“Saya tetap tenang dengan diri sendiri. Saya tahu bahwa saya selalu memberikan 100 persen dan saya tidak bisa menyalahkan diri.”

Menggali lagi kenangan, Honda mencari Alex in 2019, pada detik terakhir setelah Jorge Lorenzo mendadak mundur. Musim berikutnya, dia turun ke tim satelit padahal tahun sebelumnya cukup sukses dengan dua podium.

Dia tidak pernah membuka mulut, tidak pernah protes. Seharusnya sedikit lagi ‘keuntungan’ dari pabrikan untuk apresiasi dalam beberapa bulan terakhir, di mana Alex tidak punya pengembangan apa pun pada motor.

“Pada beberapa bulan ini, saya tidak mengharapkan apa pun tapi ketika saya pindah ke LCR, ya. Saya tidak pernah merasa produktif dalam Honda, dan selalu sulit bagi pembalap, tidak merasa berguna. Ada berbulan-bulan di mana mereka hilang tanpa Marc dan mereka tidak mengambil keuntungan. Seperti itu,” ujarnya.

“Tidak ada yang ditambahkan. Saya tidak menyesali keputusan yang saya buat. Saya berada di saat yang tepat pada saat yang salah, dengan Honda, dalam beberapa hal. Namun, tidak ada yang bisa dikomentari lagi.

“Saya harap mereka yang terbaik untuk saya, HRC di mana saya memenangi Moto3 dan itu selalu jadi merek yang saya sukai. Tapi, itu selesai dan meski Anda tidak tahu di masa depan. Hadiah sekarang pergi ke tempat lain.”

Baca Juga:

Feeling dengan strategi Honda meletakkan telur-telur di satu keranjang (Marc Marquez). Itu terbukti salah dalam beberapa tahun.

“Masalahnya mereka hanya menempatkan telur mereka di keranjang saat Marc di sana, dan ketika dia dia memeras mereka. Jika tidak ada yang memeras mereka dan punya kekuatan dalam Honda yang dimiliki Marc, mereka tertidur, begitulah faktanya.

“Itulah kenyataannya dan kita telah melihat akhir musim ini. Banyak perbaikan yang dilakukan karena Marc dan timnya memberitahu mereka butuh sesuatu, bahwa mereka tidak bereaksi. Di sana, mereka bereaksi dengan aerodinamika, dengan swingarm, membawa lebih banyak yang tak terlihat,” itu yang dikatakan Marc.

Ini masalah organisasi dan rasa lapar. Terkadang sepertinya tidak ada rasa lapar untuk menang dan kami berada di MotoGP, semua orang ingin menang dan berkembang setiap hari. Organisasi secara umum harus mengubah Honda untuk mengambil langkah maju.

Alex akan balapan tahun depan dengan Ducati Desmosedici 2022, motor pemenang dan juara dunia. Di satu sisi, itu adalah motivasi besar, di sisi lain tanggung jawab karena sudah waktunya untuk melakukannya dengan baik.

“Tanggung jawab, tidak ada. Saya yang pertama mengatakannya, saya akan memiliki motor yang telah memenangi Kejuaraan Dunia, yang semua orang katakan adalah yang paling kompetitif. Kami akan melakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya, sebagai pembalap Anda tetap tenang mengetahui bahwa Anda memiliki motor dan sarana untuk melakukannya, pergi ke tim Gresini juga terlihat sangat bagus. Mereka telah melakukan pekerjaan yang hebat dengan Enea Bastianini jadi saya sudah menantikan untuk mulai bekerja,” ucap pemuda dari Cervera.

Alex Márquez, equipo LCR Honda
Alex Márquez, equipo LCR Honda
Alex Márquez, Equipo LCR Honda
Alex Márquez, Equipo LCR Honda
Alex Márquez, equipo LCR Honda
Alex Márquez, equipo LCR Honda
Alex Márquez, Team LCR Honda
Alex Márquez, Team LCR Honda
Alex Márquez, Equipo LCR Honda
Alex Márquez, equipo LCR Honda
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marquez Ingatkan Mir dan Rins di Honda Harus Belajar Akrab dengan Crash
Artikel berikutnya Crutchlow: Quartararo Pembalap Paling Bagus di Grid MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia