Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Analisis: 10 Catatan tes pramusim MotoGP Sepang

Menyusul tes pramusim pertama MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Oriol Puigdemont melihat kembali apa saja yang dipelajari tentang musim 2016 sejauh ini.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Repsol Media

Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Casey Stoner, Ducati Team
Casey Stoner, Ducati Team
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Bradley Smith, Tech 3 Yamaha
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Andrea Iannone, Ducati Team

1. Yamaha pada level berbeda

Itulah yang dibuktikan oleh Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, ketika dua pembalap mendominasi tes pramusim dari awal hingga akhir. Fakta bahwa dari 14 lap tercepat selama tiga hari tes dicetak oleh duo Yamaha menegaskan hal tersebut.

2. Lorenzo tegaskan dominasinya

Gelar juara dunia yang direbut Lorenzo di Valencia, dan terutama cara dia merebutnya, telah memotivasi pembalap asal Spanyol itu untuk semakin percaya diri. Bahkan di trek yang tidak pernah dimenanginya, ia mampu tampil kencang tanpa harus berusah payah.

Menurut Lorenzo, kedatangan Michelin telah membawa keuntungan yang banyak. Dan itu terlihat dari catatan waktu dan sikapnya.

3. Rossi mencari jawaban

Cara Rossi mendekati musim ini akan sama seperti tahun lalu: tidak membuat kesalahan dan menunggu untuk melihat apa yang dilakukan pembalap lain. Sangat mungkin bahwa performanya pada tiga seri awal akan menentukan apakah ia bertahan di MotoGP atau melakukan sesuatu yang lain. 

4. Honda abaikan pembalapnya

Marc Marquez and Dani Pedrosa melihatnya: mengalami kesulitan tahun lalu dengan tenaga mesin yang berlebihan, sekarang mereka menemukan diri mereka sendiri dalam situasi yang lebih buruk. Honda, yang setia dengan filosofi mengabaikan masukan dari pembalap, tampaknya juga tidak mendengarkan kali ini.

Semuanya bergantung untuk mencari tahu apakah elektronik baru bisa mengontrol motor prototipe yang tampaknya seperti kuda liar. “Ada kemungkinan kami tiba di Qatar tanpa sepenuhnya siap,” ujar Marquez. 

5. Stoner siap untuk balapan

Hanya dua hari sudah cukup membuktikan dan menjelaskan bahwa jika Casey Stoner memutuskan untuk balapan lagi, ia akan butuh sangat sedikit waktu untuk kompetitif. Untuk saat ini, ia menolaknya, tapi Ducati telah menjelaskan Stoner punya peluang untuk balapan.

Meskipun mengendarai motor 2015, Stoner meninggalkan Sepang dengan catatan waktu tercepat untuk Ducati (2 menit 01,070 detik). Mantan pembalap MotoGP itu tidak akan kembali mengendarai motor hingga tes tertutup di Qatar, tidak lama sebelum dimulainya musim baru. Di sana, Stoner diharapkan akan fokus kepada motor anyar Desmosedici GP16. 

6. Ketidaknyamanan di Ducati

Pabrikan Italia itu telah merekrut Stoner sebagai umpan untuk menarik beberapa pembalap top. Ketertarikan kepada Lorenzo adalah abadi, tapi ternyata bahkan Marquez pun bisa tergoda, mengingat ia menemukan masalah dengan motor baru Honda. Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone mulai merasa canggung dengan semua perhatian dari tim yang bermarkas di Borgo Panigale itu kepada Stoner. 

7. Tim satelit tidak terpaut jauh

Masuknya Michelin dan pengenalan standar Electronic Control Unit (ECU) telah membuat pabrikan memfokuskan pada kerja tim. Jika Honda mengizinkan tim satelit untuk menguji coba mesin 2016 - lebih dikarenakan kebutuhan untuk mendapatkan lebih banyak data - sebuah fakta bahwa pabrikan Jepang itu mengalami kesulitan.

8. Michelin selesaikan pekerjaan rumah

Tes akhir musim di Valencia 2015 menggambarkan kepanikan di antara para pembalap. Ada banyak pembalap yang terjatuh dan masalahnya selalu sama: “Ban depan tidak memberi peringatan. Begitu Anda menyadarinya, Anda sudah terjatuh.” Di Sepang, Michelin membuktikan telah mengerjakan pekerjaan rumahnya dan membawa jenis kompon dengan lebih banyak grip (daya cengkeram).

9. ...Tapi Michelin perlu mengatasi masalah insiden Baz

Michelin akan melakukan yang terbaik untuk menghilangkan keraguan secepat mungkin, dan menjelaskan secara tepat apa alasan yang menyebabkan ban belakang Loris Baz meledak pada tes pramusim hari kedua. Konsekuensinya bisa buruk dan tidak cukup untuk menduga bahwa penyebabnya ada hubungan dengan tekanan ban. 

10. Phillip Island akan memperjelas

Di Australia akan terlihat bagaimana Yamaha bekerja. Jika Lorenzo dan Rossi mendominasi lagi, ini akan cukup jelas bahwa mereka akan tiba di Qatar sebagai kandidat favorit juara dunia lagi.

Setelah tes pramusim di Phillip Island, kedua pembalap akan memutuskan motor mana yang akan dipakai: prototipe hybrid atau motor baru 2016. Akan terlihat juga apakah Honda mampu mengontrol tenaga dari mesinnya dengan elektronik baru.

Ducati sudah jelas akan fokus pada GP16, dan Suzuki akan melanjutkan pekerjaan pada sasis 2015 dan 2016. Mereka juga mencoba untuk beradaptasi dengan elektronik dan seamless shift gearbox baru.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Eksklusif: Perawatan yang menyelamatkan karier Dani Pedrosa
Artikel berikutnya Lorenzo: Normal bahwa Yamaha lebih memilih Rossi untuk menang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia