Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Analisis: Elektronik masih jadi kelemahan Suzuki

MotoGP Catalunya akhir pekan lalu jelas menunjukkan tugas besar yang dihadapi Suzuki dengan Electronic Control Unit (ECU) Magneti Marelli, jika pabrikan Jepang itu masih ingin bertarung di trek.

Aleix Espargaro, Team Suzuki Ecstar MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Aleix Espargaro, Team Suzuki Ecstar MotoGP
Aleix Espargaro, Team Suzuki Ecstar MotoGP
Aleix Espargaro, Team Suzuki Ecstar MotoGP
Aleix Espargaro, Team Suzuki Ecstar MotoGP

Suzuki GSX-RR telah membuktikan motor yang ideal untuk sesi latihan dan kualifikasi. Tapi saat balapan motor itu justru menyulitkan dua pembalapnya.

Tahun lalu, Catalunya menjadi lokasi pencapaian besar Suzuki ketika Aleix Espargaro dan Maverick Vinales merebut posisi satu-dua dalam kualifikasi, meskipun GSX-RR kurang akselerasi dan top speed.

Satu tahun berlalu, tidak ada pengulangan pencapaian besar – Vinales start dari posisi keenam dan finis keempat. Espargaro harus dipaksa gagal finis pada tujuh lap terakhir setelah turun di posisi ke-13.

Espargaro menjelaskan ECU mulai memotong pasokan tenaga secara tiba-tiba pada lap keempat, walaupun data menunjukkan beberapa lap kemuian.

“Saya mulai menyadari bahwa unit kontrol memotong dan saya mencoba segalanya, mengubah peta dan lainnya,” ujar pembalap Spanyol itu, yang memakai sasis ‘evolusi’ Suzuki untuk balapan Catalunya tapi lalu mengakui ini adalah kesalahan.

“Kehilangan tenaganya begitu besar, seperti lebih dari 20 persen sepanjang tikungan.

“Saya mencoba tetap balapan karena saya benci harus gagal finis. Tapi saya melahap lap lebih lambat lima detik, motor tidak bekerja, dan masih ada 10 lap tersisa. Jadi saya harus berhenti.”

Mimpi buruk Vinales

Untuk Vinales, yang balapan dengan sasis standar setelah mempertimbangkan terlalu berisiki memaki versi baru, masalah tidak muncul di awal dan tidak begitu serius.

Tapi itu tidak mengganggu ia, terutama pada paruh kedua balapan, ketika kecepatannya mulai menurun secara dramatis dibandingkan pembalap terdepan.

Dengan 10 lap tersisa, Vinales terpaut tujuh detik dari pemimpin balapan dan hanya empat detik di belakang Dani Pedrosa yang berada pada posisi ketiga. Saat finis, Vinales terpaut 24 detik dari pemenang balapan Valentino Rossi dan 18 detik dari Pedrosa.

Sementara masalah Espargaro mungkin disebabkan oleh masalah pemrograman, dalam kasus Vinales adalah masalah klasik GSX-RR: kesulitan dengan kurangnya grip [daya cengkeram].

Pada Sabtu [4/6] pagi, dengan suhu lebih dingin 10 derajat, Vinales mencetak catatan waktu terbaik dalam sesi Free Practice 3. Pada siang hari, dengan suhu yang meningkat, tidak ada yang dapat dilakukan Vinales dalam kondisi ini selain bertahan.

Lompatan ke depan Honda dan Yamaha dari FP3 ke kualifikasi tidak berhasil dilakukan Suzuki, dan itu tidak tergambarkan pada hari berikutnya.

“Ketika ada grip, saya bisa melakukan hal luar biasa dengan motor. Tapi ketika mulai berjalan, ini menjadi mimpi buruk,” ungkap Vinales.

Setelah tes dengan sasis ‘evolusi’ Suzuki pada Senin [6/5], Vinales mengindikasikan untuk memakai sasis baru pada balapan berikutnya di Assen.

Tapi peningkatan apapun untuk membuat sasis, tampaknya masalah Suzuki hanya dapat dipecahkan ketika para engineermereka memahami bagaimana untuk mengkalibrasi kontrol unit yang lebih baik, sesuatu yang dilakukan lebih lama bagi beberapa tim daripada lainnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya MotoGP Le Mans: Lorenzo pole position, Rossi di baris ketiga
Artikel berikutnya Analisis: Bagaimana Marquez mencuri poin dari Lorenzo-Rossi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia