Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Analisis: Marquez dan misteri motor kedua

Balapan MotoGP Argentina terbagi menjadi dua bagian, dengan Marc Marquez cepat menjauh dari Valentino Rossi setelah kewajiban mengganti motor (flag-to-flag). Oriol Puigdemont menganalisis bagaimana itu terjadi.

Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Repsol Media

Marquez telah memiliki rencana konservatif pada bagian pertama dari balapan dan menyerang di bagian kedua, ketika ia naik motor kedua yang dirasakan lebih nyaman.

Sejarah di Termas de Rio Hondo tertutup selama pergantian motor. Marquez dan Rossi berada di depan ketika mereka masuk ke pit untuk mengganti motor pada Lap 10. Kedua pembalap bahkan hanya terpaut kurang dari 0,1 detik.

Di akhir lap pertama setelah flag-to-flag, Marquez telah unggul 2,8 detik di depan The Doctor.

Ketika Marquez turun ke trek, ia melayang. Marquez menyelesaikan enam lap dengan kencang. Semua catatan waktunya di bawah 1 menit 41 detik, meninggalkan jauh Rossi di belakang. The Doctor tak mampu mengejarnya setelah flag-to-flag.

Hasilnya mengejutkan jika kita melihat bagaimana paruh pertama balapan berlalu, tapi tim Marquez telah merasakan akan seperti itu. Faktanya, strategi didasarkan pada feeling Marquez dengan motor pertama dan keduanya.

“Marc merasa lebih nyaan dengan motor pertama sepanjang akhir pekan,” ungkap Crew Chief, Santi Hernandez kepada Movistar TV.

“Karena itulah mengapa kami memutuskan dia mulai balapan dengan motor kedua. Jadi, selama bagian teoritis yang menentukan balapan, ia akan memiliki motor yang memberinya feeling terbaik.

“Motor kedua banyak bergerak. Tapi ketika merasa nyaman, maka dia bisa mengambil banyak risik, serta mencoba memperbaiki waktu yang hilang saat berakselerasi, mengerem dan keluar dari tikungan.”

Ketika mencoba menjelaskan perbedaan feeling Marquez dengan kedua motornya, baik pembalap atau engineer tidak menemukan penjelasan yang jelas.

“Kami harus menganalisis semua data dan mencoba mencari alasan. Perbedaannya adalah feeling ketika masuk ke tikungan,” imbuh Hernandez.

Akhir pekan ini, Marquez dan seluruh pembalap akan kembali memacu motor di Austin, di mana hal bisa berbeda. Di Argentina, kurangnya grip [daya cengkeram] meminimalkan masalah RC213V, terutama dalam hal akselerasi.

“Austin akan menjadi cerita berbeda. Kami akan lebih kesulitan di sana, terutama di tikungan terakhir dan trek lurus, yang berakhir di tanjakan, dan lalu trek lurus,” ucap Hernandez.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya MotoGP Argentina: Tuntaskan dendam atas Rossi, Marquez juarai balapan
Artikel berikutnya FP1 MotoGP Austin: Marquez kalahkan Lorenzo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia