Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Analisis: Meski bangkit, Yamaha masih kalah

Duet pabrikan garpu tala, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, tampaknya tak mempercayai perbaikan yang ditunjukkan tim di Thailand. YZR-M1 persis sama seperti sebelumnya.

Maverick Viñales, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Thailand GP Tata Communications feature

Foto oleh: Tata Communications

Mengesampingkan kecelakaan Jorge Lorenzo dan ketidakmampuannya untuk balapan perdana di Chang International Circuit, Buriram – cerita utama dari akhir pekan lalu adalah soal kebangkitan Yamaha.

Dalam keadaan normal, comeback itu akan menjadi tanda positif bagi sebuah pabrikan yang menghadapi salah satu krisis terdalam dalam sejarahnya. Tetapi statistik menunjukkan Yamaha telah melewati 24 balapan tanpa kemenangan kelas premier, dan ketika Anda berbicara dengan para pebalap dan engineer, jelaslah bahwa kebingungan terjadi.

Ada kalimat dalam balap motor yang mengatakan, hal terburuk yang bisa terjadi pada seorang pembalap adalah menjadi cepat tanpa mengetahui alasannya. Kasus skuat Iwata bahkan lebih dramatis: para engineer tidak tahu persis apa yang terjadi dengan YZR-M1.

Mereka tidak tahu bagaimana memperbaiki kekurangan grip (daya cengkeram) yang dialami Rossi dan Vinales selama satu setengah tahun terakhir. Namun yang lebih buruk dari itu, tak seorang pun di dalam tim memahami bagaimana The Doctor nyaris pole position, atau bagaimana Vinales podium ketiga – selisih kurang dari 0,3 detik di belakang Marc Marquez.

Menurut kedua pembalap Yamaha, YZR-M1 praktisnya merupakan motor sama yang dikendarai selama balapan terakhir, dan ketika Anda bertanya kepada mereka tentang perubahan performa tiba-tiba ini, mereka hanya mengangkat bahu.

Baca Juga:

“Apa yang tidak masuk akal adalah bahwa motor telah meningkat tanpa kami mengubah apa pun,” beber salah satu otoritas di garasi Yamaha ketika menjelaskan kepada Motorsport.com.

Dalam konteks ini, satu-satunya hal yang berbeda tentang set-up Minggu (7/10) lalu dibanding balapan sebelumnya adalah carcass ban belakang yang diperkenalkan Michelin, yakni lebih kaku (sama dengan yang harus digunakan tim di Red Bull Ring).

“Apa yang jelas bahwa ban belakang telah berdampak akhir pekan ini. Spesifikasi ini (kompon ban) memberi kami grip belakang lebih banyak, dan kesulitan kami berkurang,” tutur Rossi.

“Dalam balapan berikutnya, kami akan mengetahui apakah peningkatan itu ada hubungannya dengan jenis trek. Saya kira itu sesuatu yang terkait dengan grip aspal,” imbuh pembalap Italia itu, yang terdengar skeptis tentang kebangkitan Yamaha.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Andrea Dovizioso, Ducati Team
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing tyre
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Andrea Dovizioso, Ducati Team, Marc Marquez, Repsol Honda Team, Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Crutchlow finis ketujuh lantaran kesalahan berkendara
Artikel berikutnya Rossi pinta Yamaha tak cepat puas usai Buriram

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia