Andrea Dovizioso Juga Dilanda Masalah Tekanan Ban
Sama seperti Fabio Quartararo, pembalap Yamaha RNF, Andrea Dovizioso, turut berjibaku dengan tekanan ban sepanjang balapan MotoGP Qatar.

Jika musim lalu Yamaha berjaya di Sirkuit Internasional Lusail, maka tahun ini situasinya bertolak belakang. Pembalap dengan raihan terbaik adalah El Diablo. Itu pun sang juara dunia bertahan hanya mampu finis kesembilan.
Quartararo sebenarnya berpeluang mengamankan tujuh besar. Namun, menjelang paruh akhir perlombaan, kecepatannya menurun. Posisi kedelapan yang sudah di depan mata malah lepas begitu saja usai dilewati Johann Zarco.
Kesulitan rupanya juga dialami Dovizioso. Dua kali pemenang MotoGP Qatar itu dipaksa berjuang keras untuk mengklaim urutan ke-14. Makin mengecewakan lantaran dia terpaut 27 detik dari pemenang lomba, Enea Bastianini.
“Kondisi pada hari Minggu bagus, tetapi pada awal balapan kami memiliki masalah dengan tekanan ban, sesuatu yang biasa terjadi pada Yamaha,” ucap Dovizioso.
“Saya kehilangan grip depan dua kali dan keluar lintasan. Itu adalah awalnya dan itu sangat buruk. Saya tidak tahu, tapi itu bukan satu-satunya masalah.
“Kemudian saya mulai berkendara sendiri dan bisa berkendara kurang lebih secara normal. Kecepatan mulai bisa diterima, tidak super cepat, tapi itulah yang kami bisa lakukan.
“Saya juga kehabisan ban, tapi itu juga normal karena cara Anda mengendarai Yamaha. Untuk memiliki kecepatan di tengah tikungan Anda harus banyak menggunakan ban belakang.”

Andrea Dovizioso, Yamaha RNF MotoGP Racing, berduel dengan Luca Marini, Mooney VR46 Racing Team di MotoGP Qatar 2022
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Membawa pulang dua poin, Andrea Dovizioso kini menatap putaran kedua MotoGP 2022 yang bakal diselenggarakan di Pertamina Mandalika Circuit pada 18-20 Maret, dua pekan mendatang.
Eks rider Ducati itu pun berharap dapat membuat kemajuan selama akhir pekan Grand Prix Indonesia. Apalagi, sang pembalap telah mengantongi data hasil tes pramusim selama tiga hari pada bulan lalu.
“Sebuah langkah maju adalah suatu keharusan, (selisih) 27 detik benar-benar banyak, itu tidak baik. Kami jauh. Saya tidak ingin berbicara terlalu banyak, karena itu perlu untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu terjadi, apa yang ada di sana, apa yang tidak ada, apa motivasinya,” tuturnya.
“Selalu ada penjelasan dan ini bukan saatnya untuk masuk ke detail. Tapi yang pasti kami harus membuat kemajuan, karena kami sangat jauh. Start dari posisi ke-20, Anda tidak ke mana-mana.
“Penggunaan ban harus ditingkatkan karena pada akhir balapan kinerjanya habis. Di Indonesia akan ada ban yang berbeda, jadi kami semua akan memulai dari awal pada aspek itu. Tapi kami (tertinggal) jauh.”
Mandalika Disebut Sirkuit MotoGP Terlengkap
Meski Terkencang, Suzuki Gagal Podium karena Ban Kehilangan Grip
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.