Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Andrea Iannone: Tanpa Balapan, Saya Sangat Menderita

Andrea Iannone berpartisipas dalam program tari ‘Ballando con le Stelle’ (menari bersama bintang). Tujuan eks rider MotoGP itu selain mengisi kekosongan juga melepas ketegangan akibat larangan balapan.

Andrea Iannone

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Meski sama-sama berada dalam kompetisi, tentu saja sensasinya berbeda. Rider yang terakhir memperkuat Aprilia di MotoGP, sangat menderita jauh dari balapan.

Akibat kasus makanan mengandung zat terlarang, ia mesti sabar menunggu hingga skors dicabut. Hukumannya akan berakhir pada Desember 2023.

Selama periode tersebut, pria Italia itu masih bisa mengendarai motor untuk hobi. Ia tak punya stimulus untuk mengasah skill dan insting kompetitif. Hal itu membuatnya menderita.

“Saya sangat menderita. Tanpa disadari, saya membawa kegugupan dan kemarahan. Makin saya melakukan hal baru dan bukannya membaik, saya malah lebih buruk. Kerinduan terhadap motor kian bertambah setiap harinya,” ia mengungkapkan kepada Corriere della Sera.

Iannone mengisahkan bagaimana hari-harinya setelah disetop dari dunia motor. Ia mengubah rutinitasnya.

Menonton MotoGP masuk salah satu agenda. Namun, ajang tersebut kadang membuatnya frustrasi.

“Saya akan kembali dalam kehidupan biasanya. Jika tidak, saya akan mengatur aktivitas lainnya, seperti sekolah. Saya merasa keinginan kembali ke motor. Saya tidak pernah berhenti latihan, setidaknya dua kali dalam satu bulan saya berkeliling dengan motor,” katanya.

“Saya tidak bisa mengubah apa pun, tapi tidak pernah menyerah pada ujian apa pun. Saya punya hati nurani yang bersih.

“Saya menonton MotoGP, ya dan tidak, karena saya menjadi marah. Karena itu membuka lagi luka yang tidak akan pernah pulih.”

Baca Juga:

Iannone mengutarakan momen kemenangan Ducati di MotoGP Austria 2016, merupakan salah satu yang patut dikenang. Ia mengakhiri penantian panjang pabrikan Borgo Panigale, setelah sukses Casey Stoner pada 2010.

“Ducati tetap dalam hati. Patah hati pertama yang saya alami ketika hengkang dari sana. Kedua ketika diskors. Itu adalah dua hal yang menyakitkan dalam hidup. Di Ducati, saya mengalami tahun-tahun sangat indah,” ia menuturkan.

Musim ini, Ducati makin kuat dengan Francesco Bagnaia jadi penantang utama gelar MotoGP 2021, walaupun akhirnya kalah dari Fabio Quartararo.

“Pecco hebat. Quartararo pantas juara dan Ducati punya motor paling bagus,” Iannone menandaskan.

Serius Menari

Iannone menerima tawaran RAI untuk tampil dalam program terfavorit kanal tersebut. Ia pun dipasangkan dengan Lucrezia Lando, seorang penari profesional.

Dalam pertunjukan akhir pekan kemarin, mereka menampilkan tarian Tango. Chemistry keduanya terlihat jelas sehingga menimbulkan dugaan kalau mereka terlibat cinta lokasi.

Lengan pria yang mengoleksi 11 podium MotoGP itu terlihat dibebat perban. Usut punya usut, dia mengalami cedera ketika berlatih tari di sebuah studio. Sebagai atlet yang kompetitif, Andrea Inannone tak mau hal itu jadi halangan.

“Sebuah pengalaman yang menantang. Tapi, motor tetap jadi bagian hidup saya. Saya kira menari lebih sulit karena saya tidak tahu menggerakkan langkah dan ini tantangan yang harus dipersiapkan dalam waktu beberapa hari. Sedangkan, kecepatan adalah darah saya,” ujarnya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Statistik Duel Bastianini- Martin Perebutkan Rookie Terbaik
Artikel berikutnya Lin Jarvis Lihat Persamaan Fabio Quartararo-Valentino Rossi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia