Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Apa yang Menyebabkan COTA Berbahaya untuk MotoGP?

Kembalinya MotoGP ke Amerika untuk pertama kalinya sejak 2019 tak berbuah positif. Permukaan Circuit of The Americas (COTA) yang bergelombang atau bumpy meningkatkan kekhawatiran pembalap akan masalah keselamatan.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ya, COTA terkenal sebagai sirkuit yang bergelombang. Upaya pengaspalan ulang yang dilakukan pada 2020 rupanya tidak menghasilkan apa pun. Alih-alih pujian, para rider justru melontarkan kritikan keras.

Proses pengaspalan ulang dilakukan COTA jelang bergulirnya MotoGP musim lalu, yakni di Tikungan 1, kemudian Tikungan 9, serta bagian belakang lurusan dan sejumlah sektor trek lainnya.

Sementara lurusan dianggap telah membaik, sebagian besar malah memburuk. Beberapa pembalap MotoGP pun dibuat kesal usai melakoni dua sesi latihan bebas pada Jumat (1/10/2021).

Pemuncak klasemen, Fabio Quartararo, menyamakan permukaan lintasan COTA seperti trek motocross yang akan dia gunakan untuk berlatih. El Diablo juga melabelinya sebagai lelucon dan berbahaya.

Rider Aprilia, Aleix Espargaro, mengatakan bahwa dia tak merasa aman untuk balapan di COTA pada Minggu (3/10/2021). Soal masalah keselamatan ini pun sudah dijadikan pembahasan dalam pertemuan Safety Commission.

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan COTA jadi menimbulkan masalah keselamatan bagi pembalap MotoGP?

Selama bertahun-tahun, permukaan trek yang bergelombang (bumpy) telah disalahkan pada fakta bahwa sirkuit dibangun di atas tanah liat, yang cenderung bergerak dan bergeser.

Ketika COTA diterjang banjir ekstrem pada 2015, beberapa pipa di bawah permukaan rusak dan menyebabkan air merembes ke sub-base. Sebelumnya, masalah bumpy tidak menjadi perhatian utama sejak sirkuit pertama kali menggelar Formula 1 Grand Prix Amerika 2012.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Meski terkena dampak banjir, ini sebenarnya bukan akar penyebab masalah yang ada di COTA sekarang, lantaran kontraktor dapat memperhitungkan sifat lapisan tanah di bawah trek saat melapisinya dengan aspal baru.

Kasus itu seperti Silverstone. Sirkuit diaspal ulang pada 2018. Karena masalah drainase dan bumpy, balapan akhirnya terpaksa dibatalkan. Dromo Circuit Design lalu ditunjuk untuk mengawasi perbaikan permukaan lintasan pada 2019.

“Saya tidak bisa mengomentari pergerakan sebenarnya (permukaan di COTA), tetapi Anda harus ingat juga, Silverstone di masa lalu dianggap bergelombang dan seseorang berpikir itu karena tanah liat di bawah lintasan,” tutur pemilik dan pendiri Dromo, Jarno Zaffelli, kepada Motorsport.com.

“Dan kami membuktikan ini salah. Itu adalah kesalahpahaman karena ketika kami mengaspal pelat beton yang berasal dari 1942, kami menemukan kontraktor yang sangat bagus dan kami mengelola konstruksi dengan cara yang benar.

“Dan sekarang tidak bergelombang lagi. Itu (permukaan lintasan) masih menjadi referensi. Jadi, adalah mungkin untuk membuatnya lebih baik.”

Dromo telah bekerja dengan berbagai kontraktor lokal untuk mengerjakan beberapa proyek besar baru-baru ini, seperti Zandvoort untuk F1 GP Belanda serta renovasi Sirkuit Yas Marina di Abu Dhabi.

Zaffelli mengungkapkan, perusahaan spesialis yang bekerja sama dengan kontraktor lokal sangat penting dalam keberhasilan pekerjaan. Hal ini lantaran mampu mengarahkan permukaan yang harus diaspal ulang dengan benar.

Juga dapat dengan cepat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah apa pun yang mungkin timbul di kemudian hari.

Ketika aspal baru diletakkan di COTA, ada kemungkinan kontraktor menghadapi masalah dengan lapisan tanah di bawahnya. Namun, Zaffelli menekankan, problem itu akan muncul selama proses dan bukan setelahnya.

“Saya hanya membuat pertimbangan. Jika Anda memiliki masalah dengan lapisan tanah, maka Anda tidak punya kendala segera setelah Anda selesai,” ucapnya.

“Jika Anda memiliki masalah segera setelah Anda selesai, itu karena cara Anda mengaspal. Sederhana seperti itu.”

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Diyakini bahwa pengaspalan ulang COTA tak menggandeng perusahaan spesialis. Pada Januari 2020, rupanya banyak pembalap World Endurance Championship (WEC) yang mengeluhkan bumpy.

Usai sesi FP1 dan FP2, para rider MotoGP mencatat bahwa mereka melintasi tiga jenis aspal berbeda, yang menawarkan tingkat cengkeraman sangat berbeda. Saat kondisi basah, ini terlihat di sejumlah sektor, terutama di Tikungan 1, yang mana sambungan tambalan aspal bisa terlihat.

Oleh karenanya, penyebab sebenarnya dari masalah keselamatan MotoGP saat ini di COTA tidak bisa begitu saja disalahkan hanya pada tanah tempat lintasan berada.

“Tentu saja, persis seperti yang kami lakukan di Silverstone. Buktinya ada dan Anda bisa melihatnya sekarang. Kami memantau Silverstone setiap enam bulan. Kami melakukan pemindaian penuh trek dengan kontraktor lokal,” kata Zaffelli.

“Faktanya, kami melakukan pemantauan setiap enam bulan di Silverstone dan tidak ada yang bergerak. Jika ada sesuatu yang bergerak beberapa milimeter, kami melanjutkan dan mencoba memahami dengan orang-orang Silverstone bagaimana kami segera mempertahankannya, karena kami melihat perbedaannya. Tapi bumpy yang kami lihat di Austin bukan milimeter, melainkan sentimeter.”

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Para pembalap MotoGP kini mengultimatum, jika kejuaraan dunia Grand Prix kembali ke COTA pada 2022, maka harus disertai dengan jaminan bahwa sirkuit sudah diaspal ulang sepenuhnya.

Ini, tentu saja, merupakan usaha yang mahal. COTA memiliki masalah keuangan di masa lalu dan merasakan efek – seperti kebanyakan sirkuit di seluruh dunia – dari pandemi Covid-19.

Tetapi, dapat dipahami pula, selama bertahun-tahun sirkuit telah mendapat suntikan dana besar – hingga100 juta dolar Amerika (setara 1,4 triliun Rupiah) – dan mereka menghabiskan sangat sedikit untuk perbaikan trek.

Amerika Serikat adalah pasar utama untuk MotoGP. Mempertahankan Grand Prix Amerika dalam kalender merupakan hal yang bakal terus didorong oleh promotor Dorna Sports.

Itu juga memberi tekanan pada COTA  untuk melakukan peningkatan keselamatan yang diperlukan. Brno – salah satu permata mahkota kalender MotoGP – dicoret dari jadwal 2021 setelah pekerjaan pelapisan ulang tidak dapat dilakukan menyusul problem keamanan dari GP Ceko.

Silverstone yang kekurangan uang terpaksa melakukan pelapisan ulang penuh lagi pada 2019, setelah bencana pembatalan musim 2018, demi mempertahankan balapan MotoGP.

Sementara Circuit de Barcelona-Catalunya harus melakukan hal yang sama untuk kejuaraan dunia Grand Prix pada 2018. Jadi, memang ada serta diperlukan sebuah preseden.

Baca Juga:

Dan mengingat baru-baru ini terjadi tragedi di balap motor, kematian tiga rider muda di kategori junior tingkat dunia dan Eropa, masalah keselamatan menjadi hal yang tak bisa diabaikan begitu saja.

Dalam beberapa tahun terakhir, FIA telah bekerja dengan FIM, menyangkut desain sirkuit untuk memastikan terpenuhinya standar keselamatan bagi balapan roda dua dan roda empat.

Seringkali, trek yang bergelombang disambut oleh F1, sebaliknya pembalap MotoGP lebih waspada terhadap perubahan permukaan lintasan. Motor lebih kaku dan kontak dengan tambalan aspal jauh lebih kecil dibandingkan mobil F1.

Kendati demikin, Zaffelli yakin peralihan F1 ke ban 18 inci pada 2022 akan membuat pandangan pengemudi mobil dan pengendara motor terhadap trek bumpy menjadi lebih mirip.

Ini adalah prospek yang menarik saat Anda mempertimbangkan mobil F1 sebagian besar disalahkan atas rusaknya trek untuk MotoGP. Namun kenyataannya, masalah ini dapat diminimalkan jika permukaan diaspal dengan benar, seperti yang telah dibuktikan oleh Silverstone.

Jadi, kemungkinan pelapisan ulang total COTA akan sangat penting untuk MotoGP dan F1 ke depannya. Apakah sirkuit dapat melakukan ini adalah satu hal. Tetapi apakah sirkuit benar-benar belajar dari kesalahan masa lalunya, jelas bakal jauh lebih penting…

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marc Marquez Puas Start dari Baris Terdepan Pertama Musim Ini
Artikel berikutnya Joan Mir: Balapan MotoGP Amerika Akan Terasa Sangat Panjang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia