Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Asa Akrapovic Rebut Gelar MotoGP Ketiga bersama Yamaha

Tidak banyak yang tahu bila Akrapovic merebut gelar pertamanya di MotoGP pada 2012 bersama Yamaha.

Yamaha YZR-M1, Yamaha Factory Racing detail

Yamaha YZR-M1, Yamaha Factory Racing detail

Yamaha MotoGP

Dengan finis di peringkat kedua MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (19/9/2021) lalu, keunggulan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) di puncak dengan rival terdekatnya memang berkurang.

Pasalnya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang berada di P2 klasemen mampu memenangi dua balapan terakhir: Aragon dan Misano. Dengan hasil tersebut, Quartararo kini tinggal unggul 48 poin atas Bagnaia.

Dengan maksimal 100 poin yang masih mampu direbut di empat balapan tersisa, Quartararo memang masih mungkin dilewati Bagnaia. Namun, banyak yang meyakini pembalap asal Prancis tersebut memiliki sejumlah keunggulan dibanding Bagnaia.

Salah satu pemasok komponen yang berperan besar atas sukses Quartararo dan tim pabrikan Yamaha sejauh ini adalah knalpot.

Sejak 2011, Yamaha Racing menggandeng Akrapovic untuk peranti pembuang gas hasil pembakaran tersebut. Atau bersamaan dengan bergabungnya Massimo Meregalli mulai menjabat Direktur Tim Yamaha Factory MotoGP.  

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing, saat turun di sesi latihan bebas GP Australia 2012.

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing, saat turun di sesi latihan bebas GP Australia 2012.

Foto oleh: Yamaha MotoGP

Didirikan pada 1990, Akrapovic baru kali pertama ikut merasakan gelar kelas tertinggi di Kejuaraan Dunia Balap Motor saat Jorge Lorenzo menjadi kampiun MotoGP pada 2012 bersama Tim Yamaha Factory Racing dengan Yamaha YZR-M1.

Sampai 2012, Akrapovic sudah mengoleksi lebih dari 80 gelar juara dunia di berbagai ajang. Khusus pada 2012 itu, pabrikan asal Slovenia tersebut mampu merebut 13 gelar juara dunia.

Selain di MotoGP, pada 2012 itu Akrapovic juga merebut gelar juara dunia di World Superbike (WSBK) lewat Max Biaggi yang menggeber Aprilia RSV4 Factory. Akrapovic berkesempatan memberikan hadiah indah untuk Biaggi yang akan pensiun.

Akrapovic kemudian merebut gelar MotoGP bersama Yamaha (Monster Yamaha MotoGP) untuk kali kedua pada 2015. Lagi-lagi lewat Jorge Lorenzo.

Trofi Lorenzo tersebut sekaligus menjadi gelar juara dunia ke-100 bagi Akrapovic. Untuk merayakannya, Lorenzo pun mengunjungi pabrik Akrapovic di Slovenia. Sebagai penghargaan, Akrapovic menamai ruang pertemuan dengan Lorenzo tersebut dengan nama sang pembalap.

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing, saat turun di MotoGP Australia 2015.

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing, saat turun di MotoGP Australia 2015.

Dalam memproduksi knalpot MotoGP, para teknisi Akrapovic praktis harus mengetahui karakter setiap mesin yang dipakai. Saat ini, selain Yamaha, Akrapovic juga memasok tiga tim pabrikan lain di MotoGP, yakni Ducati Lenovo, Suzuki Ecstar, dan Aprilia Racing Team Gresini.

Pemilihan material, ukuran pipa, serta bobot sangat diperhatikan untuk setiap pabrikan karena keempat pabrikan memakai mesin berkonvigurasi berbeda.

Jika Yamaha YZR-M1 dan Suzuki GSX-RR sama-sama memakai mesin 1.000cc empat silinder segaris (inline-4), maka mesin Ducati Desmosedici GP21 berkonvigurasi 90° V4, maka Aprilia RS-GP memakai mesin 65° V-4.   

Setiap mesin memiliki karakter tersendiri yang harus dipahami betul oleh Akrapovic untuk bisa membuat knalpot yang tidak hanya mampu mendongkrak tenaga tetapi juga memaksimalkan torsi dari mesin, mampu menahan panas ekstrem, hingga bobot yang ringan.

Mereka juga terus melakukan inovasi teknologi. Untuk Aprilia RS-GP, misalnya. Katup knalpot (exhaust valve) Akrapovic membantu mesin meningkatkan torsi negatif pada putaran gas yang rapat sehingga mampu meningkatkan performa saat pengereman pada Aprilia.

Baca Juga:

Khusus untuk Yamaha MotoGP, bagian riset dan pengembangan Akrapovic Racing mengklaim mereka menjadi salah satu pabrikan knalpot yang mampu mengikuti tuntutan teknologi dari pabrikan serta konsisten membuat produk-produk dengan spesifikasi tinggi. 

Lihat saja perbedaan desain knalpot Akrapovic yang dipakai Jorge Lorenzo pada Yamaha YZR-M1 2012 yang menjulur lebih panjang ke belakang. Sementara untuk versi 2015 desainnya sudah pendek sedikit di depan ban belakang, seperti yang dipakai saat ini. 

Tahun lalu, Akrapovic memang sudah ikut merasakan gelar juara dunia MotoGP bersama Suzuki dan Joan Mir. Adapun kerja sama Akrapovic dengan Suzuki sudah dimulai sejak 2015.

Tahun ini, Akrapovic yang sudah menggandeng Ducati sejak 2014, juga berpeluang menjadi juara dunia MotoGP untuk kali pertama bersama pabrikan asal Italia itu.

Namun, untuk MotoGP, mereka sejauh ini paling banyak juara bersama Yamaha, dua. Praktis, jika Fabio Quartararo tahun ini juara, Akrapovic untuk kali ketiga bersama Yamaha menjadi kampiun MotoGP.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes MotoGP Misano: Sempat Terjatuh, Bagnaia Tercepat pada Hari Pertama
Artikel berikutnya Motor dan Komponen Baru Honda RC213V Sangat Menarik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia