Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bagi Petronas SRT, Valentino Rossi Pengecualian

Petronas Yamaha SRT melanggar persyaratan yang ditetapkan ketika merekrut seorang rookie MotoGP  agar bisa meloloskan Valentino Rossi. Bos tim itu, Razlan Razali, menegaskan kalau rider 41 tahun tersebut adalah pengecualian.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT

Gold and Goose / Motorsport Images

Biasanya sebuah skuad MotoGP memilih mendebutkan pembalap Moto2. Tentu saja, keputusan tersebut mengandung risiko cukup besar.

Sedangkan Petronas meminimalisir risiko dengan mendatangkan juara dunia MotoGP tujuh kali itu meski umurnya akan menginjak 42 tahun pada 16 Februari 2021.

Pengalamannya menunggangi motor Yamaha selama 15 musim sangat berguna. Dalam situasi di mana beberapa rencana uji coba dibatalkan, maka mereka mau pembalap barunya sudah tahu kondisi trek dan motor.

“Membawa pembalap Moto2 mengandung risiko sangat tinggi tahun lalu. Kalau Anda mempertimbangkan bagaimana situasinya, itu artinya punya pembalap yang baru siap setelah beberapa tes,” ujar Razali dikutip dari Speedweek.

“Itu kenapa kami membuat keputusan ini dengan Valentino, karena dia paham motor dan juga masih dapat membawa performa (terbaik). Itu memberi stabilitas. Kemudian, tantangannya adalah apakah dia dapat menemukan cara untuk kembali ke performa terbaik dengan kami.

“Kami membuat pengecualian dengan Valentino karena pandemi dan skenario terkait, Punya Valentino di tim merupakan ide yang baik, tapi dalam situasi normal, kami akan mempertimbangkannya seperti pembalap Moto2 yang kami perhatikan.

Baca Juga:

“Tapi rencana kami adalah menemukan talenta-talenta baru dan mengembangkannya, seperti yang terjadi dengan Fabio Quartararo.”

Meski kecewa dengan rapor pembalap Italia itu musim lalu, di mana duduk di peringkat ke-15, yang terburuk selama berkarier di grand prix, Yamaha berbaik hati dengan melobi Petronas. Mereka meluluskan keinginan Rossi membalap hingga dirasa ingin pensiun.

Rossi akan menjadi tandem muridnya, Franco Morbidelli. Pembalap veteran itu diharapkan bisa memperbaiki kinerjanya karena tekanan di tim satelit tak seberat pabrikan.

“Akan sangat menyenangkan memiliki rookie, Mr.Valentino Rossi, dalam tim kami bersama Franky (Morbidelli). Terima kasih Valentino percaya kepada kami,” Razali melanjutkan.

Razlan Razali, SIC Racing

Razlan Razali, SIC Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Saya harus mengatakan bahwa keputusan tidak dibuat dengan cepat. Seorang seperti Valentino pantas melanjutkan kariernya terutama setelah musim seperti itu di tengah pandemi. Kami ingin dia tetap kompetitif sekaligus bersenang-senang.

“Kami memberi garansi bahwa kami profesional dan masih tidak punya tekanan di tim pabrikan. Saya kira dia bisa bicara dengan Franky tentang seperti apa jadi tim kami. Dia akan berada di tahun ketiga dengan kami.

“Yang paling penting, dia nyaman dan gembira. Karena seorang pembalap yang bahagia.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Binder Sempat Stres Usai Lakoni Debut MotoGP
Artikel berikutnya Vinales-Quartararo Andalkan Crutchlow Tingkatkan M1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia