Francesco Bagnaia Belum Mau Menyerah Kejar Fabio Quartararo
Francesco Bagnaia menyadari Fabio Quartararo telah mengambil langkah besar dalam persaingan gelar dengan finis sebagai runner-up di COTA. Meski begitu, ia belum mau menyerah mengejar sang rival.
Peluang rider Ducati Lenovo Team, Francesco “Pecco” Bagnaia, menantang Fabio Quartararo untuk jadi juara dunia MotoGP 2021 sangat bergantung pada hasil akhir Grand Prix (GP) Amerika.
Pecco butuh kemenangan sambil berharap Quartararo gagal finis atau minimal menyelesaikan balapan di belakangnya. Namun itu tidak terjadi. Pembalap Monster Energy Yamaha keluar sebagai runner-up dan Bagnaia P3. Sementara kemenangan diklaim Marc Marquez dari Repsol Honda.
Pria Italia tersebut menegaskan posisi ketiga merupakan hasil maksimal yang bisa diraihnya dalam race GP Amerika di Circuit of The Americas (COTA) pada hari Minggu atau Senin (4/10/2021) dini hari WIB.
“Saya senang (dengan hasilnya), saya melakukan yang terbaik, hari (Minggu) ini kami tidak bisa berbuat lebih banyak. Fabio menjalani balapan yang hebat dan Marc luar biasa. Kami tahu dia tak tersentuh di sini,” ujar Bagnaia setelah perlombaan.
“Saya mencoba segalanya, saya membutuhkan dua atau tiga lap di awal untuk menyelamatkan ban agar bisa menekan dan karenanya saya kehilangan beberapa posisi. Namun saya mampu mengejar dan naik podium, target maksimal kami di sini.”
Setelah dua kemenangan beruntun dari pole position di Aragon dan Misano, Pecco Bagnaia tidak dapat memaksimalkan situasi yang sama di COTA. Pada tikungan pertama, Marquez dan Quartararo sudah menyalipnya.
“Kami meraih pole di sirkuit yang sulit (COTA) dan kami harus senang karena mendapatkan hasil terbaik yang bisa dijangkau di sini. Sulit untuk bisa lebih dari (posisi ketiga) ini,” sang pembalap menambahkan.
Patut juga diingat bahwa keberhasilan Bagnaia merebut podium ketiga tidak lepas dari andil Jack Miller. Rekan setimnya itu dengan sengaja membiarkan Pecco menyalipnya, dalam apa yang dipahami sebagai team order.
“Dia jelas membiarkan saya lewat, saya harus berterima kasih kepadanya. Awalnya Jack (Miller) melaju sangat, sangat cepat dan saya pikir dia akan mampu menyalip Fabio. Tetapi kemudian saya melihat dia mengalami masalah,” ucap Bagnaia.
Francesco Bagnaia, Ducati Team, dan Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
“Jack mengambil risiko dengan menggunakan ban hard di belakang dan pertaruhan itu tak membuahkan hasil. Awalnya berjalan bagus, namun tidak seiring balapan berjalan. Memang sulit menentukan ban di sini, kompon soft sedikit lebih baik.”
Dengan hasil akhir GP Amerika, Fabio Quartararo kian kokoh di puncak klasemen dan bisa menjadi juara dunia MotoGP 2021 dalam balapan berikutnya, GP Emilia Romagna di Sirkuit Misano, 24 Oktober mendatang.
Kini cuma tersisa tiga balapan. Artinya ada 75 poin maksimal yang bisa diraih. Dengan selisih 52 angka, El Diablo hanya perlu finis di depan Bagnaia, yang ada di peringkat kedua. Namun secara matematis, Pecco masih punya peluang.
“Kami kalah poin dari Fabio (di COTA). Jaraknya sekarang makin lebar, tetapi tak berarti kami kehilangan kesempatan untuk memperebutkan gelar. Persaingan belum selesai, kami akan mencoba berjuang sampai akhir,” tegas Bagnaia.
Ia kemudian menggarisbawahi bahwa perjuangannya kian sulit. “Namun Fabio jelas telah membuat langkah yang sangat besar untuk mengamankan (titel) Kejuaraan Dunia.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.