Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bagnaia: MotoGP Seharusnya Tak Gelar Balapan

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, merasa keputusan untuk melanjutkan balapan usai kepergian Jason Dupasquier tak benar dan sulit diterima.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap asal Swiss, Dupasquier, harus kehilangan nyawa pada Minggu (30/5/2021), akibat mengalami kecelakaan di sesi kualifikasi pada hari sebelumnya.

Wafatnya pembalap 19 tahun tersebut diumumkan oleh FIM sesaat sebelum balapan Moto2 dimulai.

Namun, balapan di Sirkuit Mugello tetap berlangsung sesuai rencana, begitu juga dengan MotoGP. Tetapi, para pembalap papan atas melakukan aksi hening selama satu menit sebelum balapan sebagai penghormatan terakhir untuk Dupasquier.

Insiden yang menewaskan rider Prustel GP itu memberikan trauma kepada para pembalap lainnya. Francesco Bagnaia pun sempat berpikir untuk tak mengikuti balapan karena selain muncul rasa takut, ia juga sedang merasa sangat berduka.

“Jika pada Sabtu rasanya sungguh sulit, maka pada Minggu rasanya sangat berat. Saya start dengan baik, berada di depan rombongan, tapi finis pertama atau terakhir, tidak akan mengubah apa pun,” ujarnya.

“Mungkin ini menjadi salah satu hari terburuk dalam hidup saya, saya benar-benar tidak menikmatinya.

“Jadi, bagi saya, lebih baik tidak ikut balapan karena rasanya tidak tepat. Saya pikir jika itu terjadi pada seorang pembalap MotoGP, maka kami seharusnya tidak balapan.”

Bagnaia mengalami insiden pada lap kedua ketika sedang memimpin balapan karena melakukan kesalahan. Itu membuatnya kehilangan kesempatan untuk membawa Ducati melanjutkan tren positif mereka di Mugello.

“Saya tak peduli mengalami kecelakaan, saya hanya memikirkan tentang dia (Dupasquier) dan keluarganya. Saya sangat tidak senang dengan hari ini, saya tidak senang tentang keputusan yang membuat kami tetap balapan setelah menerima kabar duka,” katanya.

“Kami telah kehilangan pembalap berusia 19 tahun, jadi itu sangat sulit diterima dan sangat sulit menerima keputusan seseorang untuk membiarkan kami tetap balapan.”

Baca Juga:

Pembalap veteran, Valentino Rossi, memiliki pandangan berbeda mengenai keputusan race director untuk tetap melangsungkan balapan. Tetapi, di satu sisi pria asal Italia itu juga memahami banyak koleganya yang mempertanyakan keputusan tersebut.

“Hari ini sangat sulit setelah apa yang terjadi pada Jason kemarin. Pertanyaannya adalah mengapa kami tetap balapan?” ucapnya.

“Segalanya tak masuk akal. Tapi, saya rasa juga tidak masuk akal untuk tak balapan karena sayangnya apa yang kami lakukan tidak mengubah apa pun yang terjadi pada Jason.

“Tapi bagaimanapun, itu sangat buruk, benar-benar berat.”

Rekan setim Rossi di Petronas SRT, Franco Morbidelli, berpikir realistis tentang insiden yang menimpa Jason Dupasquier. Menurutnya, itu bagian dari risiko menjadi seorang pembalap dan bisa terjadi kepada siapa pun.

“Ini bukan pertama kalinya terjadi, tapi ini juga tidak akan menjadi yang terakhir,” kata pria asal Italia itu.

“Kami harus menatap ke depan, kami harus mendukung olahraga kami. Terkadang kehidupan sangat buruk, dan menyebalkan.

“Tapi Anda harus tetap melangkah karena inilah kehidupan. Jadi, ini soal bagaimana saya melewati momen ini.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Zarco Membela Diri Atas Insiden yang Dialami Bastianini
Artikel berikutnya Rins Bingung Menjelaskan Penyebab Kecelakaannya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia