Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions
MotoGP Aragon GP

Bagnaia: Di Aragon, Marquez Musuh Nomor Satu

Francesco Bagnaia mengharapkan pertarungan empat arah di MotorLand Aragon, trek yang membawa kembali kenangan indah. Tetapi, ia menyoroti Marc Marquez sebagai saingan utama di MotoGP Aragon akhir pekan ini.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

MotorLand merupakan lintasan yang jadi saksi lahirnya legenda juara dunia kelas utama dua musim terakhir tersebut. Murid Valentino Rossi ini meraih kemenangan pertamanya di MotoGP Aragon pada 2021, melawan Marc Márquez yang baru saja pulih dari cedera.

Itu adalah kemenangan yang pantas, tetapi banyak yang telah terjadi sejak saat itu. Bagnaia sendiri sekarang memiliki 25 kemenangan di atas motor berat, yang terakhir dua pekan lalu di Austria, yang menempatkannya di 10 besar dalam sejarah, menyamai legenda seperti Kevin Schwantz.

Kamis ini, setibanya di Spanyol, pembalap Ducati ini mengenang kembali duelnya dengan Marquez, yang ia sebut sebagai 'raja sirkuit', karena sirkuit ini selalu menjadi salah satu wilayah kekuasaannya yang hebat, seperti Sachsenring atau Austin.

"Mengalahkan Marc Marquez, yang merupakan raja sirkuit ini, dengan Ducati, yang tidak selalu cepat di sini, sungguh luar biasa. Itu adalah kemenangan pertama saya. Pada saat itu, semuanya terasa sempurna. Saya melakukan terlalu banyak kesalahan, tapi pada akhirnya, kami memenangkan 25 balapan," ujarnya pada DAZN.

Setelah itu, Bagnaia fokus pada kesalahan-kesalahan tersebut dan tekad untuk tidak mengulanginya lagi demi menjaga perebutan gelar dengan Jorge Martin tetap hidup dan bersemangat. Dan ia mengalihkannya pada apa yang bisa terjadi akhir pekan ini, di mana ia mengharapkan pertarungan empat arah, namun ia melihat ada satu yang menjadi favorit, yang tak lain adalah sang juara bertahan dari Cervera.

"Saya telah melakukan kesalahan, seperti yang terjadi di Silverstone, atau lebih banyak lagi, karena musim ini saya telah membuat lima kesalahan di antara sprint dan balapan hari Minggu. Jadi kami tidak memiliki margin lagi untuk membuat kesalahan,” ujarnya.

“Penting untuk melakukannya dengan baik, untuk mencoba memahami potensi yang ada. Jika kami bisa menang, kami akan menang. Jika tidak, saya akan finis di posisi saya.

“Ini adalah trek di mana saingan nomor satu adalah Marc, ini adalah treknya dan dia selalu meraih hasil yang bagus di sini. Saya pikir dia memiliki potensi paling besar di antara kami, tetapi juga Jorge Martin dan Enea Bastianini. Ini akan menjadi pertarungan antara mereka berempat.”

Baca Juga:

Dalam konferensi pers, Bagnaia berbicara tentang penampilannya saat ini dan apa yang dia harapkan dari putaran Aragon.

"Saya senang berada di sini. Lintasannya fantastis, ini adalah perpaduan dari semua hal baik dari banyak sirkuit. Ada pengereman yang kuat, tikungan yang mengalir, tikungan cepat .... Dua kali kami berada di sini dengan motor kami, kami melihat bahwa motor ini sangat cocok untuk kami,” jelasnya.

“Saya melihat kami memiliki potensi yang bagus. Ini akan menjadi pertarungan yang menarik. Saya berharap bisa menikmati cuaca dan aspal baru. Saat ada pelapisan ulang, oli yang keluar bisa membuatnya licin.

“Tapi, saya sudah bicara dengan Vietti, yang sudah berada di sini dua minggu lalu, dan ia mengatakan bahwa sejak tengah hari dan seterusnya cengkeramannya fantastis, meski ada beberapa tambalan yang bisa menimbulkan selip.

"Akan menyenangkan jika ada pertarungan yang bagus di antara kami berempat. Setiap kali kami datang ke sirkuit ini, selalu sulit untuk membuat perbedaan. Selalu menyenangkan melihat pertarungan yang bagus di sini, sebenarnya akan sangat menyenangkan melihat pertarungan seperti yang terjadi pada 2021 lagi, atau yang terjadi pada 2022 melawan Enea," ia melanjutkan.

Setelah itu, rider asal Piedmont ini melanjutkan tentang bagaimana ia menjadi lebih dewasa saat ini, sejak 2021 tersebut.

"Mentalitas saya (dalam hal rasa lapar) tidak berubah sejak saat itu. Saya ingin meraih kemenangan. Perbedaan antara kemenangan pertama itu dan sekarang adalah bahwa sekarang saya tahu cara yang berbeda untuk menang,” ungkapnya.

“Jika saya berada di 2021, saya akan mencoba mengelola, memperbesar, dan mempertahankan jarak antara saya dan Marquez, tetapi pertarungannya bisa saja sama. Akan sangat menyenangkan untuk memiliki pertarungan yang sama dan hasil yang sama akhir pekan ini.

"2021 adalah tahun yang sangat aneh, saya hampir menang berkali-kali, tetapi saya selalu membuat kesalahan atau ada masalah. Setelah menang di sini, saya memenangkan empat dari enam balapan.

“Momen itu banyak mengubah mentalitas saya, saya tahu saya memiliki potensi dan kecenderungan untuk meraih kemenangan. Saya bekerja keras untuk mencapai level saya saat ini ".

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Enea Bastianini, Ducati Team, Jorge Martín, Pramac Racing podio

 

Selain itu, pembalap nomor satu ini juga menganalisa jumlah 25 kemenangan yang menyamai jumlah kemenangan Juara Dunia 500 cc pada1993.

"Anda tumbuh dengan melihat angka-angka, mendengar tentang pencapaian pembalap lain, dan Anda bercita-cita untuk mencapai rekor ini dan menyamai semuanya. Kevin Schwantz adalah idola saya,” tuturnya.

“Saya senang bisa mencapai pencapaian tersebut, dan berada di posisi 10 besar dalam sejarah adalah hal yang sangat fantastis bagi saya. Ketika saya masih kecil, saya bermimpi untuk mencapai level ini.”

Bagnaia kemudian mengomentari apa yang ia harapkan dari GP25, meskipun ia senang dengan motornya saat ini.

"Mustahil memiliki motor yang sempurna, motor ini merupakan kombinasi dari berbagai parameter yang tidak mungkin dicapai. Namun, kekurangan kami saat ini adalah sedikit lebih banyak daya cengkeram, dalam beberapa situasi, dibandingkan dengan masa lalu,” ia menerangkan.

“Itulah yang saya tanyakan kepada para insinyur. Filosofi kami berubah pada tahun 2020, ketika para insinyur memahami bahwa di Ducati para pembalap bisa memiliki banyak gaya berkendara.

“Kemudian, mereka mulai menyesuaikan pengereman mesin untuk semua pembalap, dan kami mulai meningkatkan performa kami secara signifikan. Kemudian motor mulai berbelok dengan baik, banyak menikung.”

Terakhir, pembalap 27 tahun itu menganalisis detail kalender MotoGP 2025, yang akan dimulai di Thailand dan akan melihat kembalinya Brno.

"Agak aneh, tapi untuk pertama kalinya kami bisa pergi ke Thailand dalam periode tanpa badai. Mengenai Brno, ini adalah salah satu sirkuit terbaik yang pernah kami kunjungi di masa lalu, jadi saya sangat senang bisa kembali ke sana,” pungkasnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Di Giannantonio Boleh Memulai Kompetisi di MotoGP Aragon
Artikel berikutnya Marquez: Saya Tak Khawatirkan Kemenangan karena Tahu Ada Peluang

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia