Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bagnaia Jadikan Mir dan Morbidelli Acuan

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, tak minder setelah membuktikan mampu meraih pole position dan berada di peringkat ketiga MotoGP Qatar, Minggu (28/2/2021). Ia menjadikan Joan Mir dan Franco Morbidelli acuan.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Rider yang akrab disapa Pecco tersebut tampil impresif di Moto3 dan Moto2 sehingga mengamankan kontrak dengan Pramac Racing untuk MotoGP.

Namun, musim debut juara Moto2 2018 tersebut di level premier tak mulus. Ia tertinggal jauh dari sesama rookie, Fabio Quartararo dan Joan Mir.

Musim 2020, sangat tak bersahabat bagi pembalap Italia itu karena sering tak bisa menuntaskan lomba. Kendati demikian, ia mampu jadi runner-up MotoGP San Marino.

Talenta Bagnaia disadari pabrikan Borgo Panigale sehingga mempromosikannya di samping Jack Miller. Sepertinya Ducati memetik hasil positif dari pertaruhan tersebut.

Pemuda 24 tahun itu yang diprediksi bakal ada di bawah bayang-bayang Miller. Namun, ia mampu unjuk gigi dengan cepat di laga pembuka musim.

Pembalap #63 itu merebut posisi pole perdana dan memimpin dua pertiga, meski berakhir di peringkat ketiga. Ia menegaskan bukan pembalap nomor dua Ducati.

Baca Juga:

“Saya gembira karena saya datang dari paruh kedua musim yang sulit, dari sisi mental dan hasil. Hasil seperti ini dapat hanya membuat saya bangga terhadap pekerjaan yang kami lakukan. Sungguh menyenangkan memulai dengan tim baru,” ujarnya.

Bagnaia sempat terganggu oleh retak tulang tibia pada grand prix ketiga musim lalu. Ia kini sudah pulih dan siap mencapai level terbaiknya.

“Saya sudah bekerja keras sepanjang musim dan merasa sangat prima lagi, dengan tim, seperti 2018. Saya tahu bisa bertarung untuk menang. Saya membuat banyak kesalahan musim lalu, sehingga sangat penting ketika masuk tim pabrikan untuk memperbaiki itu,” katanya.

“Saya tahu berkendara tanpa banyak ambil risiko, tanpa menjangkau limit, sangat esensial untuk menang. Anda hanya harus melihat apa yang dilakukan Joan Mir dan Morbidelli di paruh kedua musim lalu. Ini sangat fundamental.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bradl Tak Pernah Lupakan Jasa Schumacher
Artikel berikutnya Performa Buruk, Morbidelli Ingin Problemnya Ditangani Serius

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia