Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions

Bagnaia: Masih Terlalu Dini Bahas Peluang Juara

Francesco "Pecco" Bagnaia akan kembali ke Jerez, di mana sang rider bersinar tahun lalu, dengan modal penampilan awal musim yang solid pada MotoGP 2021. Kini ia ada di posisi kedua dalam klasemen sementara. Namun Pecco enggan terlena.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Setelah naik ke peringkat dua klasfifikasi umum MotoGP musim ini berkat kesuksesan keluar sebagai runner-up di Portugal, Pecco Bagnaia merasa lebih baik meredam asa yang meningkat menyusul hasil positif yang diraihnya setelah tiga race.

Pembalap tim pabrikan Ducati tersebut menyadari rute yang harus ditempuh di MotoGP 2021 masih sangat panjang. Setidaknya ada 16 Grand Prix (GP) lagi dan mereka baru melakoni round empat, MotoGP Spanyol, di Sirkuit Jerez, pekan depan.

Bagnaia tengah memburu kemenangan pertamanya di kelas premier, yang lebih sering nyaris didapatnya. Tetapi rider Italia itu memberikan sinya kemajuan signifikan. Hal tersebut jelas tampak dari performa stabil selama tiga GP pertama.

Dalam balapan pembuka, MotoGP Qatar, Pecco berhasil merebut pole position setelah jadi yang tercepat pada sesi kualifikasi. Ia juga seharusnya meraih grid terdepan di Portugal sebelum catatan waktunya dicoret akibat insiden yellow flag.

Baca Juga:

Walau demikian, Bagnaia terbilang sukses sejauh ini, mendulang dua podium (posisi ketiga dan kedua) dalam tiga balapan. Pada race kedua, MotoGP Doha, ia melakukan kesalahan yang membuatnya harus terima kenyataan finis di urutan keenam.

Kapasitas Bagnaia sebagai penantang serius juara musim ini diperlihatkannya akhir pekan lalu di Portimao. Start dari grid ke-11, ia berhasil melesat sebelum sukses menyelesaikan race MotoGP Portugal 4,8 detik di belakang Fabio Quartararo.

Tetapi perlu diingat, Pecco memulai balapan dari luar 10 besar, sementara rider Yamaha yang meraih kemenangan back-to-back itu start dari grid terdepan. Kedua pembalap kini berselisih 15 poin di klasemen, dengan Quartararo masih berada di puncak.

Yang pasti, performa Bagnaia jauh lebih baik daripada rekan satu timnya yang sebelum musim bergulir difavoritkan sebagai calon kuat juara 2021, Jack Miller. Faktanya, rider Australia itu kini tercecer di urutan ke-12 klasemen dengan 14 poin.

Kendati berada di atas angin, Pecco tidak mau jemawa dengan pencapaian impresifnya di saat musim MotoGP baru berlangsung selama satu bulan. "Masih terlalu dini untuk bicara (lebih jauh) soal kejuaraan," kata Pecco mengingatkan diri sendiri.

"Ini pertama kali saya berada di urutan kedua (klasemen) dan saya harus menunggu. Tahun 2021, tujuan saya adalah konsisten (cepat) di mana pun, kapan pun, termasuk di sirkuit yang selalu menyulitkan bagi saya.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Untuk sekarang, saya puas berada di peringkat kedua, semoga dapat melanjutkannya. Kami tahu akan menuju trek-trek yang saya suka seperti Jerez, Le Mans, Barcelona atau Mugello. Di sana saya akan mencoba untuk meraih kemenangan pertama."

"Namun saat ini saya cuma berpikir dan fokus melanjutkan pekerjaan yang telah kami lakukan akhir pekan lalu. Kami harus terus bekerja serta mencoba memberikan yang terbaik. Itu yang terpenting menurut saya," Bagnaia menambahkan.

Seperti halnya Quartararo, Pecco pun kini merasa lebih kuat dibandingkan musim lalu. Sejak memulai persiapan, ia membuat progres pada apa yang disebutnya sebagai Achilles Heel, yakni kemampuan untuk tampil cepat lewat pemaksimalan ban dan manuver.

Pecco pun memuji pekerjaan yang dilakukan krunya, yang dipimpin Cristian Gabarrini sosok engineer yang berada di balik kesuksesan Casey Stoner dan kelahiran kembali Jorge Lorenzo.

"Saya merasa kami mampu bertahan di level ini sepanjang musim. Berada dalam skuad tim pabrikan Ducati artinya Anda harus selalu memimpin dan kami menunjukkannya (di Portugal). Saya mulai dari belakang namun mampu bangkit, itu sulit," kata Bagnaia.

"Bagi kami itu berarti kami kuat dan melakukannya dengan sangat baik musim ini. Jadikami harus melanjutkannya. Jerez adalah salah satu balapan terbaik saya musim lalu, sayang saya tidak finis karena masalah teknis."

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Bersama Chloé Millois

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rossi Bangga Memiliki Kekasih Mantan Grid Girl
Artikel berikutnya Beirer Sebut Jerez Jadi Penentuan bagi KTM

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia