Francesco Bagnaia Nilai Top Speed Bukan Segalanya
Bintang Ducati Francesco Bagnaia merasa puas dengan hasil Tes MotoGP Catalunya setelah balapannya berakhir prematur sehari sebelumnya. Namun, ia tahu Fabio Quartararo dan Yamaha sangat kuat saat ini.

Setelah penampilan yang sangat singkat dalam race Grand Prix Catalunya, Minggu (5/6/2022), usai jadi korban crash tikungan pertama, Francesco Bagnaia kembali menggeber Desmosedici GP22 di Montmelo.
Pada Senin (6/6/2022), para pembalap kembali bekerja dengan timnya dalam tes resmi MotoGP meski sejumlah nama absen, termasuk Marc Marquez (Repsol Honda) dan Jorge Martin (Pramac Racing).
Alex Rins (Suzuki Ecstar) serta Takaaki Nakagami (LCR Honda) juga absen menyusul insiden di Tikungan 1 kemarin. Tetapi Bagnaia bisa mengikuti pengujian karena tak mengalami cedera seperti mereka.
“Tidak, saya tak memiliki masalah fisik. Cuma sedikit sakit di kepala. Saya ingin memikirkan Sachsenring (GP Jerman) sekarang dan tidak melihat ke belakang,” tutur Pecco, sapaan Bagnaia, dilansir Speedweek.
Sebelum itu, pembalap asal Italia tersebut menjelaskan bagaimana hari pengujiannya berjalan. Seperti diketahui, Pecco menutup Tes MotoGP Catalunya di P2, hanya 0,004 detik di belakang Fabio Quartararo.
“Saya cukup senang dengan lap-lap yang kami lakukan dengan ban bekas. Semua yang kami uji memiliki potensi besar. Kami menguji berbagai hal dan part, yang terbesar adalah fairing,” kata Pecco.
Rekan setimnya, Jack Miller, menggambarkan paker baru ini, yang terlihat lebih runcing di bagian depan, sebagai jalan tengah antara fairing 2021, yang lebih besar, dan versi 2022, yang lebih ramping.

Francesco Bagnaia, Ducati Team
Foto oleh: Dorna
“Itu bekerja cukup baik. Saya cukup puas untuk saat ini meskipun hanya mengujinya. Saya belum tahu apakah kita akan melihatnya tahun ini atau tidak. Itu bisa membantu kami untuk tidak kehilangan terlalu banyak dalam segi handling dan menawarkan top speed lebih,” jelas Bagnaia soal fairing baru.
“Tetapi saya cenderung akan memilih handling yang lebih baik daripada top speed tahun ini. Itu menjadi yang paling penting sekarang. Yamaha adalah contoh sempurna dalam hal tersebut,” ia menambahkan.
Lantas, apa yang dibutuhkan oleh runner-up MotoGP 2021 untuk menghadapi pemimpin klasemen saat ini sekaligus juara dunia bertahan Fabio Quartararo, yang telah unggul 66 angka atas dirinya?
“Mereka punya handling lebih baik. Kita jelas melihat bahwa sekarang top speed bukanlah segalanya di MotoGP. Kami telah meningkatkan area ini dengan fairing baru. Tetapi kami masih butuh lebih banyak ‘edge grip’ yang dimiliki Yamaha. Kami sedang mengerjakan itu,” ujar Bagnaia.
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.