Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pecco Bagnaia Perlu Manfaatkan Situasi Quartararo dan Espargaro

Ini bukan akhir pekan terbaik bagi Francesco Bagnaia. Namun, pembalap Ducati itu sadar race Grand Prix Inggris di Silverstone adalah peluang yang harus bisa dimaksimalkannya.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Meskipun tertinggal jauh dari pemuncak klasemen MotoGP 2022, Fabio Quartararo, (66 poin) dan Aleix Espargaro (45), Francesco Bagnaia masih berada dalam perebutan gelar juara dunia musim ini.

Ujung tombak Ducati tersebut tidak menunjukkan level performa terbaik selama akhir pekan GP Inggris, bahkan mengalami crash. Tetapi Pecco, sapaan Bagnaia, sadar beberapa faktor mendorongnya untuk coba memanfaatkan itu.

Pada satu sisi, Quartararo harus menjalani long lap penalty selama balapan hari Minggu (7/8/2022) nanti. Ini membuat bintang Yamaha bisa kehilangan posisi. Di sisi lain, Espargaro mendapat kecelakaan besar dalam FP4, yang memengaruhi kondisi fisiknya. Bahkan, ada kekhawatiran ia akan absen.

Bagnaia sendiri akan memulai balapan 20 lap di Silverstone dari baris kedua (second row), tepatnya grid kelima, tepat di sebelah Quartararo. Situasi ini dapat menguntungkan bagi pembalap 25 tahun tersebut.

Baca Juga:

“Saya melakukan salah satu lap terbaik saya, tetapi itu tidak cukup. Level akhir pekan ini brutal. Saya tak merasa nyaman sepenuhnya dengan motor. Saya kehilangan sepersepuluh detik untuk berjuang meraih kemenangan,” ujar Pecco setelah kualifikasi.

Dengan alasan yang mencegahnya nyaman di atas Desmosedici GP22, runner-up MotoGP musim lalu ini menyoroti masalah grip dan menolak fakta bahwa dirinya tidak memiliki paket aero baru dari Ducati.

“Saya kekurangan daya cengkeram (grip) belakang. Hal baiknya adalah masalah itu hanya di beberapa titik. Sayap belakang baru merupakan setengah dari paket (aerodinamika), ini harus memakai fairing (penuh), yang akan saya gunakan di Austria),” tuturnya.

Walaupun mencari kinerja yang baik, Pecco Bagnaia tidak memiliki semua elemen yang dibutuhkan. “Kami sedang menuju ke arah yang benar, namun di Assen (GP Belanda) segalanya datang lebih natural bagi saya,” ia mengungkapkan.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Fakta bahwa pole didapatkan oleh seseorang yang memiliki motor sama dengan saya (Johann Zarco) menunjukkan saya arahnya,” tambah Bagnaia yang bertujuan memanfaatkan setiap momen yang ada di Silverstone.

“Aleix (Espargaro) dan Fabio (Quartararo) lebih kencang, tetapi sulit untuk mengetahui apa yang akan terjadi. Saya harus mengambil keuntungan dari kemungkinan yang memengaruhi keduanya. Hanya saja saya tidak pada kondisi terbaik.”

Mengenai kemungkinan masalah fisik yang dialami Espargaro akibat kecelakaan yang menimpanya di FP4, Pecco meyakini sang rival akan tetap mengikuti balapan. Tetapi musuh bukan hanya Spaniard saja.

“Waktu lap yang dia buat di kualifikasi memberi tahu saya bahwa Aleix akan balapan. Yang tercepat dari semuanya adalah Johann Zarco, namun ada enam pembalap yang memiliki kecepatan untuk berada di depan,” ucapnya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal MotoGP Inggris 2022 Hari Ini
Artikel berikutnya Stefan Bradl Sudah Bahas RC213V 2023 dengan Marc Marquez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia